- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Share Di Mari Gan Tarian Tradisional Di Tempat Ente !!


TS
inu148
Share Di Mari Gan Tarian Tradisional Di Tempat Ente !!


Quote:
Nb Mod: Thread ini gak boleh jadi HT !! ini bukan thread anime, ramalan, atau arti sebuah nama seseorang 

Spoiler for Buka dulu gan:
Quote:
Terserah ente mo apain thread ane ya gan, mo ente







Quote:
Langsung aje gan, ane tingal di jawa tengah jadi yang ane share otomatis tari dari daerah ane. agan boleh ngasih tambahan bila sekiranya kurang ato ada yang salah.

Quote:
1. TARI LANGEN ASMARA

Tari Langen Asmara adalah tari tradisi gaya Surakarta. Tari ini dapat ditijau dari beberapa segi yang dapat diamati misalnya dari segi estetis atau segi historisnya ( sejarah) dan lain-lain. Penulisan penelitian ini lebih memfokuskan pada tari Langen Asmara yang ditinjau dari segi koreografinya. Dalam melakukan pembahasan koreografi yang dikemukakan oleh Soedarsono. Kemudian dalam melakukan penelitian menggunakan metode deskriptif analisisi dengan cara pengumpulan data, sirvey, observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode digunakan sebagai cara dalam melakukan penelitian sedangkan konsep dan teori dipakai sebagai pisau analisa dan menganalisa koreogafi tari Langen Asmara. Tari Langen Asmara oleh Sunarno Purwoleleono pada tahun 1993.Tari ini disusun untuk menambah materi tari pasihan gaya surakarta serta guna materi ujian Hartoyo Di Taman Budaya Surakarta. Penari pertama tari Langen Asmara adalah Hartoyo dan Sri Atma Lestari. Bentuk sajian tari Langen Asmara terdiri dari beberapa unsure seperti gerak, rias, busana, pola lantai, iringan ( gendhing beksan). Berdasarkan unsure-unsur bentuk sajian ini, ternyata merypakan penjabaran dari elemen-elemen pada koreogafi menurut konsep koreogafi yang ditemukan oleh Soerdarsono. Melihat struktur sajian dalam tari Langen Asmara, ternyata dapat disimpulkan bahwa tari Langen Asmara digolongkan dalam genre tari pasihan gaya Surakarta. Tari langen Asmara merupakan salah satu komposisi tari pasangan yang bertemakan percintaan dimana dalam tari tidak terdapat konflik. Inilah yang menjadi cirri khas dari tari Langen Asmara menggambarkan sepasang kekasih yang sedang memadu kasih, bersenang-senang. Bentuk sekarnya pun banyak yang dilakukan secara bersamaan dan memiliki makna tertentu untuk penggambaran suasana dan maksud. Pemakaian bentuk sanggul kadal menek merupakan daya tarik tersendiri pada tari Langen Asmara selain penerapan pola geraj penggabungan gerak gaya surakarta dengan gaya Yogyakarta. Tema dan amanat yang ditampilkan mudah dimengerti karena penampilanya diwujudkan melalui gerak tari dan garapan pola lantai yang dimemiliki kekhasan sebagai tari pasihan. Tari Langen Asmara diharapkan mampu memberikan motivasi untuk penciptaan
jenis karya ajar yang bertema pasihan serta diharapkan untuk selalu dipakai sebagai bahan ajar dalam kampus ISI Surakarta Fakultas Seni.
Quote:
2. TARI DRIASMARA

Tari driasmara merupakan salah satu bentuk tari pasangan yang ditarikan oleh seorang penari putra dan putri, tari driasmara bertemakan langen asmara atau percintaan antara Panji Asmara Bangun dengan Dewi Sekartaji. Tari ini disusun oleh Sunarno Purwolelono pada tahun 1976. Tahun1980 tari ini disusun kembali oleh Wahyu Santosa Prabowo, Nora Kustantina Dewi dibantu oleh Rusini untuk penataran Pamong Kesenian se-Jawa Tengah di PKJT Sasono Mulyo Baluwarti Surakarta. Adegan/tarian untuk Prabu Kelana digarap oleh Sunarno Purwolelana, adegan/tarian panji (alusan) digarap oleh Wahyu Santoso Prabowo, dan untuk adegan Candra Kirana digarap oleh Sunanro Purwolelana. Untuk gendhing pengiringnya digarap oleh Martopangrawit, dan pada perekaman digubah oleh Rahayu Supanggah.
Berangkat dari drama tari yang berjudul Panji Asmara, mengambil cerita panji dengan tokoh Prabu Kelana, Candra Kirana, dan Panji Asmara Bangun, berproses di Sasana Mulyo, adapun penarinya adalah Sunarno Purwolelono sebagai Prabu Kelana, Wahyu Santoso Prabowo sebagai Panji Asmara Bangun dan Utami Retno Asih sebagai Candra Kirananya. Drama tari tersebut dipentaskan di acara pernikahan Sal Mugiyanto. Dari drama tari tersebut dipethil/ diambil adegan Candra Kirana dan Panji Asmara Bangun (adegan pasihan/percintaan antara Candra Kirana dan Panji Asmara), dari adegan tersebut jadilah tari pasihan. Setelah tersusun menjadi tari pasihan tokoh Panji dan Candra Kirana dihilangkan (tidak harus menceritakan Panji Asmara Bangun dan Candra Kirana).
Driasmara berasal dari kata driya yang bearti hati dan asmara yang berarti asmara, driasmara dimaksudkan hati yang sedang dilanda asmara. Rasa yang muncul/ terkandung dari tariDriasmara yaitu romantis, penuh kasih, saling mengasihi satu sama lain, cinta kasih. Tari driasmara menggambarkan sepasang kekasih yang sedang memadu cinta, melambangkan suatu hubungan percintaan antara dua orang yang berlawanan jenis. Pada dasarnya tari ini menggambarakan bermacam-macam perasaan manusia yang terlibat dalam suatu percintaan. Sebagai contoh perasaan sayang, kangen selalu ingin bertemu dan bersama dengan kekasihnya serta tidak ingin membaginya dengan orang lain. Rasa kangen dan penggambaraan kerinduan yang mendalam pada tokoh wanita dirasakan pada gendhing kinanthi sandhung. Rasa damai dan tenteram dirasakan pada gendhing sekar macapat mijjil. Kebar memunculkan rasa senang dan mesra yang menggambarkan sepasang kekasih yang bercinta.
Quote:
3. TARI BAMBANG CAKIL

Tari Bambang Cakil merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Tarian ini sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang Kembang.
Tari Bambangan Cakil
Tari ini menceritakan perang antara ksatria melawan raksasa. Ksatria adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan Raksasa menggambarkan tokoh yang kasar dan bringas.
Didalam pementasan wayang Kulit, adegan perang kembang ini biasanya keluar tengah-tengah atau di Pathet Sanga. Perang antara Ksatria (Bambangan) melawan raksasa ini sangat atraktif, dalam adegan ini juga bisa digunakan sebagai tempat penilaian seorang dalang dalam menggerakkan wayang.
Makna yang terkandung dalam tarian ini adalah bahwa segala bentuk kejahatan, keangkara murkaan pasti kalah dengan kebaikan.
Quote:
4. TARI SERIMPI

Serimpi sama artinya dengan bilangan empat. Kata Srimpi menurut bahasa jawa artinya "impi atau mimpi". Tarian Serimpi merupakan tarian yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini ditarikan oleh 4 orang putri yang diiringi oleh musik gamelan Jawa. Gerakan tangan dari sang penari yang lambat dan gemulai adalah ciri khas dari tarian Serimpi Yogyakarta. Dari ke 4 putri tersebut, masing-masing melambangkan unsur dunia, yaitu : grama (api), angin (udara), toya (air), dan bumi (tanah). Hal dimaksud melambangkan asal usul terjadinya manusia dan juga melambangkan 4 penjuru mata angin. Pada dasarnya tari Serimpi ini mengambarkan sifat baik dan sifat buruk. Manusia diajarkan untuk selalu berbuat baik sebagai bekal menghadap Sang Pencipta. Dari ke 4 putri tersebut masing-masing mempunyai nama yaitu : Batak, Gulu, Dhada dan Buncit.
Legenda Tari Serimpi muncul pertama kali di masa kejayaan Kerajaan Mataram yang diperintah oleh Sultan Agung (1613-1646). Tarian ini hanya dipentaskan dalam lingkungan kraton sebagai acara ritual kenegaraan sampai peringatan naik takhta sultan. Kerajaan Mataram terpecah menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta pada tahun 1775.
Di Kesultanan Yogyakarta, tarian Serimpi digolongkan menjadi 3 yaitu Serimpi Babul Layar, Serimpi Dhempel, Serimpi Genjung. Di Kesultanan Surakarta, tarian Serimpi digolongkan menjadi 2 yaitu Serimpi Anglir Mendung dan Serimpi Bondan.
Quote:
5. TARI SINTREN

Sintren adalan kesenian tradisional masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Sintren adalah sebuah tarian yang berbau mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta Sulasih dan Sulandono.Tersebut dalam kisah bahwa Sulandono adalah putra Ki Baurekso hasil perkimpoiannya dengan Dewi Rantamsari. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih, seorang putri dari Desa Kalisalak, namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Baurekso. Akhirnya R.Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari.
Meskipun demikian pertemuan diantara keduanya masih terus berlangsung malalui alam goib. Pertemuan tersebut diatur oleh Dewi Rantamsari yang pada saat meninggal jasadnya raib secara goib, yaitu dengan cara bahwa pada setiap acara dimana Sulasih muncul sebagai penari maka Dewi Rantamsari memasukkan roh bidadari ke tubuh Sulasih,pada saat itu pula R.Sulandono yang sedang bertapa dipanggil roh ibunya untuk menemui Sulasih dan terjadilah pertemuan diantara Sulasih dan R.Sulandono, yaitu dengan cara bahwa pada setiap acara dimana Sulasih muncul sebagai penari maka Dewi Rantamsari memasukkan roh bidadari ke tubuh Sulasih, pada saat itu pula R.Sulandono yang sedang bertapa dipanggil roh ibunya untuk menemui Sulasih dan terjadilah pertemuan diantara SulasihdanR.Sulandono.
Sejak saat itulah setiap diadakan pertunjukan sintren,sang penari pasti dimasuki roh bidadari oleh pawangnya, dengan cacatan bahwa hal tersebut dilakukan apabila sang penari betul-betul masih dalam keadaan suci (perawan). Sintren diperankan oleh seorang gadis yang masih suci, dibantu pawang dan diiringi gending 6 orang, sesuai pengembangan tari sintren sebagai hiburan budaya maka dilengkapi dengan penari pendamping dan bador (lawak).
Spoiler for BUKA LAGI GAN (awas rada BWK):
Quote:

Ane sangat minta maaf gan,yg ini gak masuk tarian ya gan dan BUKAN budaya kita

Quote:

Ini juga gak masuk ya gan


Quote:

Ini SPG, bukan orang nari !! INGATTT

Quote:
Ane gak bisa komentar

SUMUR
Quote:
Ayo gan share tarian tradisional daerah agan di mari !!! 

UPDATE DI POST #23 #31
ada yg nimpuk ane pake abu gosok gan

ijo-ijo nya belom ada ya

balesan buat yg udah nimpuk ane cek di post #31 (maaf gan ane ganti soalnya panjang boneng)

Diubah oleh inu148 29-12-2013 14:38
0
34.7K
Kutip
71
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan