Permisi gan..
ane mau ceritain pengalaman ane ni sebagai konsumen yang menggunakan jasa penyebarangan laut dari bakauhueni-merak atau pun sebalik nya.
sewaktu tanggal 22 ane berangkat dari bandar lampung ke jakarta lewat jalan darat saat naik ke pelabuhan bakau ane naik dermaga 2 dengan kapal KMP ***** (maaf ane sensor) jam 02.00 ane berangkat dr bakau,dengan asumsi 2,5 - 4 jam ane di kapal.
saat jam 04.00 ane pkir sudah mau berlabuh,tp pas ane dengar ternyta kapal berhenti karena ada 3 kapal lagi di depan kapal ane,dgn pengumuman bahwa menunggu 3 jam lagi br berlabuh.

setelah 3 jam menunggu ternyta tak juga berlabuh,sampai para penumpang marah karena terlalu lama menunggu (perkerjaan yang membosankan bukan?)

akhirnya usut punya usut ane sempat ngbrl dgn para supir yg ternyata kapal di dermaga 2 dan 3 menggunakan sistem "ngetem" spt angkutan kota.

ternyata sistem ini toh yang membuat kapal lama berlabuh alias tunggu penuh dulu di dermaga baru kapal yang ingin berlabuh itu dapat masuk.

sampai akhirnya total 8 jam ane di kapal.
bukan kah sistem spt ni bs merugikan waktu di kapal dan gk memperdulikan penumpang yang kelaparan?
kira2 pemerintah sudah tau atau memang sengaja ya di buat sistem ini?
mengingat di dermaga 1 dan dermaga 4 (pernah ane tumpangi) tidak selama ini sepeti dermaga 2 dan 3.

mohon perhatian dari pemerintah terutama ASDP utk mengkaji sistem spt ini sehingga para penumpang tidak terlantu2..

maaf kalau berantakan karena lewat hp dan saat ini ane sedang nunggu utk berlabuh.