Jakarta - Pada tanggal 23 September 2008 boleh dibilang menjadi hari yang menyesakkan bagi saya dan rekan sekantor ketika sedang berbelanja di Carrefour MT Haryono (Pancoran). Pada malam tersebut sekira pukul 20.10 WIB kami tiba di hypermart tersebut dengan tujuan mengantarkan rekan saya untuk membeli keperluan susu untuk anaknya.
Ketika itu kebetulan kami sepulang kerja, dan sesampainya di hypermart tersebut. Kami turun dari mobil sempat terbersit untuk membawa serta tas kami yang berisi notebook dan dokumen penting lainnya (biasanya saya cukup hati-hati).
Tetapi, karena rencananya hanya sebentar dan melihat adanya beberapa petugas security yang bertugas di basement areal A tempat kami memarkirkan kendaraan yang sebenarnya cukup sempit untuk areal perparkiran sekitar 10 x 20 meter, maka kami cukup yakin akan keamanannya dan tidak jadi membawa serta tas. Namun, kami posisikan tas di belakang jok depan dengan tujuan sekilas orang tidak akan melihat keberadaan tas kami dalam mobil.
Setelah beres berbelanja sekira oukul 20.50 WIB kami kembali ke mobil dengan tujuan untuk pulang. Kami terperanjat ketika melihat keberadaan kedua tas kami dalam mobil sudah lenyap. Secara sigap saya dan rekan saya langsung memanggil petugas security di areal tersebut untuk menkonfirmasi kehilangan. Rekan saya langsung berlari menuju pos depan security untuk meminta security melakukan sweeping terhadap kendaraan yang keluar pada waktu itu.
Saya check ternyata kunci pintu belakang mobil Katana kami sudah rusak bekas dibuka paksa kunci "T" sepertinya. Namun, kelihatannya team security di tempat tersebut tidak sigap. Seakan mereka bingung untuk melakukan antisipasi apa yang harus diambil. Sehingga saya dan rekan saya yang selalu memberi inisiatif untuk melakukan pemeriksaan dan melaporkan kepada pihak kepolisian.
Setelah sekitar 30 menit kami bersitegang dengan pihak security mengenai kondisi keamanan yang tidak terjaga. Mereka berdalih bahwa tanggung jawab kehilangan barang adalah pada pemilik sesuai dengan yang ada pada keterangan kartu parkir-nya dan mereka menyatakan bahwa kejadian kehilangan hanya baru terjadi pada kami di areal hypermart tersebut.
Kami berpikir kalau berdebat kusir terus tidak ada ujung pangkal. Maka kami meminta untuk meminta agar petugas security membuatkan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) kejadian dan meminta ada yang mengantar kami ke kantor polisi sesuai sektor-nya yaitu di Polsek Pancoran. Kami harus membuat surat keterangan kehilangan.
Sesampainya di Polsek Pancoran kami melaporkan kejadian tersebut, dan kagetnya kami, menurut informasi salah seorang petugas polisi Polsek Pancoran bahwa di Carrefour MT Haryono tersebut sering terjadi tindak pencurian serupa. Hal ini berlawanan dengan informasi dari team security hypermart tersebut. Dan ini membuat kami sangat kecewa dengan kebohongan dari tema security-nya.
Seharusnya bukankah apabila sering terjadi tindak pencurian di situ mereka� seharusnya lebih sigap mengamankan dan memberikan imbauan kepada pelanggan lebih pro-aktif. Lebih kagetnya lagi ketika rekan saya mencoba menghubungi duty manager Carrefour MT Haryono tersebut untuk meminta tanggapan mengenai kejadian yang menimpa kami. Duty Manager-nya menanyakan, " ... kejadiannya yang mana, Pak, yang dua hari lalu?"
Sudah barang tentu ini semakin menguatkan kekecewaan kami atas kebohongan team security yang menyatakan sebelum kami tidak pernah terjadi pencurian di sana! Tapi, tidak melakukan pengamanan lebih baik.
Dari Kejadian ini walaupun mungkin ada kelalaian kami terlalu mempercayai kondisi keamanan di sana. Kami pun sangat kecewa bukan karena kehilangan barang tersebut saja. Tetapi, dari sikap pengelola keamanan Carrefour tersebut seakan tidak profesional.
Mungkin beranggapan parkir di tempat tersebut gratis sehingga tidak perlu melakukan penjagaan ekstra walaupun sudah terjadi beberapa kali pencurian.Seakan mereka berlindung dengan pernyataan bahwa "setiap kehilangan barang dan kerusakan adalah tanggung jawab pelanggan".
Lalu buat apa adanya team security sebagai "ikon" keamanan? Apakah tidak lebih baik menyiapkan pengamanan dengan mohon maaf "Anjing Herder" yang lebih sigap terhadap tindak kejahatan? Walaupun demikian semoga unek-unek kami ini menjadi pelajaran berharga bagi kami, pembaca sekalian, dan pengelola jasa keamanan di pusat-pusat perbelanjaan. Terutama Carrefour MT� Haryono untuk lebih ekstra hati-hati.
"Karena kejahatan bukan hanya karena ada niat pelakuanya. Tapi, karena adanya kesempatan".
Ghiri Mukti
Gg Manunggal III No 32 Jakarta
gmmbuana@grundfos.com
08111492104
Sumber: [URL="http://suarapembaca.detik..com/read/2008/09/25/151017/1012497/283/hati-hati-parkir-di-carrefour-mt-haryono"]http://suarapembaca.detik..com/read/2008/09/25/151017/1012497/283/hati-hati-parkir-di-carrefour-mt-haryono[/URL]
(msh/msh)