- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Armenian Genocide


TS
martinnn
Armenian Genocide
Maap kalo 
Dari wiki:
Selama berabad-abad, Armenia ditaklukkan oleh orang Yunani, Romawi, Persia, Bizantium, Mongol, Arab, Turki Ottoman, dan Rusia. Sejak abad ke-17 hingga masa Perang Dunia I, sebagian besar tanah orang Armenia dikuasai oleh orang Turki Ottoman, yang mengakibatkan orang Armenia menderita akibat diskriminasi, penganiayaan agama, pajak yang berat dan tindakan kekerasan[3], meski mereka merupakan salah satu suku bangsa minoritas terbesar di kerajaan Ottoman..[4]
Akibat munculnya nasionalisme Armenia, orang Turki membantai beribu-ribu orang Armenia antara tahun 1894 hingga 1896. Akan tetapi pembantaian yang paling mengerikan terjadi pada bulan April 1915, saat berlangsungnya Perang Dunia I. Ketika itu orang Turki melakukan pembersihan etnis dengan menggiring orang-orang Armenia ke gurun pasir Suriah dan Mesopotamia. Menurut perkiraan para sejarawan, antara 600.000 hingga 1,5 juta orang Armenia dibunuh atau mati kelaparan dalam peristiwa ini. Pembantaian terhadap orang Armenia konon merupakan genosida pertama pada abad ke-20.
dari sumberr lain
ARMENIAN GENOCIDE – SEJARAH YANG TERLUPAKAN Oleh : Deddy Sukanta Ginting
Posted on Januari 19, 2009 by kristianginting
Tanggal 24 April 1915. Sebuah episode gelap bagi bangsa Armenia. Mereka dipaksa atau terpaksa eksodus, meninggalkan tanah kelahirannya dan menyebar ke 195 negara hingga kini. Imperium Utsmani yang berkuasa sekitar tahun 1300 – 1923 mencaplok sebagian wilayah Armenia. Ustmani Turki memulainya dengan pertempuran di Sisilia tahun 1071.
Genosida 1915
Sejak itu, Utsmani Turki menjajah dan berupaya melakukan “pembersihan” etnik Armenia. Tahun-tahun operasi pembersihan etnik ini terbentang antara 1894 – 1922. Pada tahun 1914, imperium Utsmani Turki mengeluarkan semacam ketentuan. Seluruh laki-laki Armenia yang berusia antara 18 – 60 tahun dimobilisasi, untuk menghadapi perang dunia I.
Mereka dijadikan pasukan tanpa senjata, kemudian dibantai oleh tentara Turki atau komandan mereka sendiri. Puncak genosida itu terjadi pada tanggal 24 April 1915. Kementerian dalam negeri Utsmani Turki memerintahkan untuk menahan pemimpin politik Armenia. Mereka yang dicurigai berkhianat (ribuan orang) dibantai tanpa proses peradilan. Sisanya di deportasi ke Eufrat dan kota Damaskus.
Kondisi waktu itu semakin memburuk. Anak-anak dan wanita ditelantarkan tanpa air dan pangan di gurun pasir. Mereka dibiarkan mati oleh kebiadaban tentara Turki dan orang Kurdi. Penderitaan yang mereka alami luar biasa. Orang Armenia menyebutnya dengan istilah “Golgotha”. Wanita dirudapaksa dan dibunuh, laki-laki dibantai secara massal. Sisanya mati karena kelaparan, penyakit dan bunuh diri.
Lalu, berapa jumlah korban dalam episode berdarah ini? Perkiraan jumlah korban pembantaian sekitar 1,5 juta rakyat Armenia. Daerah pembantaian meliputi Armenia (Assyiria) di tenggara Turki (Mesopotamia kuno). Anak-anak pun tak luput dari pembantaian itu. Bocah perempuan dijual dan dipaksa menikah dengan orang Kurdi. Yang lainnya kerja paksa membangun rel kereta api, menggali dan memecah batu gunung Tarsus.
Pertanyaannya adalah mengapa sejarah itu kemudian sepertinya dilupakan? Padahal bagi bangsa Armenia episode gelap sejarah itu akan terus diingat oleh rakyatnya. Banyak orang ingin mendapatkan kebenaran sejarah itu. Apa yang terjadi sesungguhnya? Karena belum banyak yang mengetahui tentang sejarah ini, termasuk media. Namun pihak Turki mencoba menutupi dan menyangkal fakta sejarah itu.
Perjuangan Armenia Untuk Keadilan
Perjuangan rakyat Armenia saat ini hanyalah untuk sebuah pengakuan. Dan berharap ditegakkannya keadilan. Harapan itu ternyata membentur batu karang. Penyidikan dilakukan tahun 1919 dan 1921. Terkuaklah rencana dan pelaksanaan operasi genosida itu. Pelaku genosida terbukti dan dinyatakan bersalah.. Namun karena tekanan kaum nasionalis Turki, seluruh proses penyidikan ini dihentikan. Pelaku genosida bebas dari hukuman.
Proses politik, kepentingan dan kekerdilan jiwa mengotori kebenaran sejarah itu. Inggris, juga melakukan penyangkalan (denial) demi aset-asetnya di Turki. Organisasi solidaritas Wales-Armenia berhasil meyakinkan anggota parlemen Inggris untuk Wales. Mereka menandatangani mosi pengakuan genosida Armenia ini. Dan menjadikan isu genosida Armenia menjadi salah satu agenda politik mereka.
Tidak hanya parlemen Inggris untuk Wales. Amerika pun mengakui genosida Armenia. Hal itu terwujud melalui keputusan Senat Amerika tahun 1997. Perancis pun menyusul tahun 2006 dengan menyetujui sebuah RUU. Yang mengatur pengenaan sanksi pidana dan denda kepada setiap orang yang membantah fakta genosida Armenia.
ada yg mau nambain?

Dari wiki:
Selama berabad-abad, Armenia ditaklukkan oleh orang Yunani, Romawi, Persia, Bizantium, Mongol, Arab, Turki Ottoman, dan Rusia. Sejak abad ke-17 hingga masa Perang Dunia I, sebagian besar tanah orang Armenia dikuasai oleh orang Turki Ottoman, yang mengakibatkan orang Armenia menderita akibat diskriminasi, penganiayaan agama, pajak yang berat dan tindakan kekerasan[3], meski mereka merupakan salah satu suku bangsa minoritas terbesar di kerajaan Ottoman..[4]
Akibat munculnya nasionalisme Armenia, orang Turki membantai beribu-ribu orang Armenia antara tahun 1894 hingga 1896. Akan tetapi pembantaian yang paling mengerikan terjadi pada bulan April 1915, saat berlangsungnya Perang Dunia I. Ketika itu orang Turki melakukan pembersihan etnis dengan menggiring orang-orang Armenia ke gurun pasir Suriah dan Mesopotamia. Menurut perkiraan para sejarawan, antara 600.000 hingga 1,5 juta orang Armenia dibunuh atau mati kelaparan dalam peristiwa ini. Pembantaian terhadap orang Armenia konon merupakan genosida pertama pada abad ke-20.
dari sumberr lain
ARMENIAN GENOCIDE – SEJARAH YANG TERLUPAKAN Oleh : Deddy Sukanta Ginting
Posted on Januari 19, 2009 by kristianginting
Tanggal 24 April 1915. Sebuah episode gelap bagi bangsa Armenia. Mereka dipaksa atau terpaksa eksodus, meninggalkan tanah kelahirannya dan menyebar ke 195 negara hingga kini. Imperium Utsmani yang berkuasa sekitar tahun 1300 – 1923 mencaplok sebagian wilayah Armenia. Ustmani Turki memulainya dengan pertempuran di Sisilia tahun 1071.
Genosida 1915
Sejak itu, Utsmani Turki menjajah dan berupaya melakukan “pembersihan” etnik Armenia. Tahun-tahun operasi pembersihan etnik ini terbentang antara 1894 – 1922. Pada tahun 1914, imperium Utsmani Turki mengeluarkan semacam ketentuan. Seluruh laki-laki Armenia yang berusia antara 18 – 60 tahun dimobilisasi, untuk menghadapi perang dunia I.
Mereka dijadikan pasukan tanpa senjata, kemudian dibantai oleh tentara Turki atau komandan mereka sendiri. Puncak genosida itu terjadi pada tanggal 24 April 1915. Kementerian dalam negeri Utsmani Turki memerintahkan untuk menahan pemimpin politik Armenia. Mereka yang dicurigai berkhianat (ribuan orang) dibantai tanpa proses peradilan. Sisanya di deportasi ke Eufrat dan kota Damaskus.
Kondisi waktu itu semakin memburuk. Anak-anak dan wanita ditelantarkan tanpa air dan pangan di gurun pasir. Mereka dibiarkan mati oleh kebiadaban tentara Turki dan orang Kurdi. Penderitaan yang mereka alami luar biasa. Orang Armenia menyebutnya dengan istilah “Golgotha”. Wanita dirudapaksa dan dibunuh, laki-laki dibantai secara massal. Sisanya mati karena kelaparan, penyakit dan bunuh diri.
Lalu, berapa jumlah korban dalam episode berdarah ini? Perkiraan jumlah korban pembantaian sekitar 1,5 juta rakyat Armenia. Daerah pembantaian meliputi Armenia (Assyiria) di tenggara Turki (Mesopotamia kuno). Anak-anak pun tak luput dari pembantaian itu. Bocah perempuan dijual dan dipaksa menikah dengan orang Kurdi. Yang lainnya kerja paksa membangun rel kereta api, menggali dan memecah batu gunung Tarsus.
Pertanyaannya adalah mengapa sejarah itu kemudian sepertinya dilupakan? Padahal bagi bangsa Armenia episode gelap sejarah itu akan terus diingat oleh rakyatnya. Banyak orang ingin mendapatkan kebenaran sejarah itu. Apa yang terjadi sesungguhnya? Karena belum banyak yang mengetahui tentang sejarah ini, termasuk media. Namun pihak Turki mencoba menutupi dan menyangkal fakta sejarah itu.
Perjuangan Armenia Untuk Keadilan
Perjuangan rakyat Armenia saat ini hanyalah untuk sebuah pengakuan. Dan berharap ditegakkannya keadilan. Harapan itu ternyata membentur batu karang. Penyidikan dilakukan tahun 1919 dan 1921. Terkuaklah rencana dan pelaksanaan operasi genosida itu. Pelaku genosida terbukti dan dinyatakan bersalah.. Namun karena tekanan kaum nasionalis Turki, seluruh proses penyidikan ini dihentikan. Pelaku genosida bebas dari hukuman.
Proses politik, kepentingan dan kekerdilan jiwa mengotori kebenaran sejarah itu. Inggris, juga melakukan penyangkalan (denial) demi aset-asetnya di Turki. Organisasi solidaritas Wales-Armenia berhasil meyakinkan anggota parlemen Inggris untuk Wales. Mereka menandatangani mosi pengakuan genosida Armenia ini. Dan menjadikan isu genosida Armenia menjadi salah satu agenda politik mereka.
Tidak hanya parlemen Inggris untuk Wales. Amerika pun mengakui genosida Armenia. Hal itu terwujud melalui keputusan Senat Amerika tahun 1997. Perancis pun menyusul tahun 2006 dengan menyetujui sebuah RUU. Yang mengatur pengenaan sanksi pidana dan denda kepada setiap orang yang membantah fakta genosida Armenia.
ada yg mau nambain?
0
5.2K
7
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan