Hallo agan-agan sekalian, maaf jarang bikin thread kebanyakan silent reader. sebelum masuk ke topik pembicaraan mungkin ada sedikit pengantar terlebih dahulu. pagi ini saya melihat di salah satu station TV langsung saja TV-nya saya sebutin yaitu TV1(baca: dalam bahasa inggris). disitu saya melihat acara dimana orang memberikan terapi secara cuma-cuma kepada yang kurang mampu dan menarik biaya kepada yang mampu, terapi yang disediakan adalah terapi khusus penderita penyakit tidak bisa mendengar ( tuna tungu ).

Disini Dinas kesehataan jombang tidak memberikan ijin kepada sang terapis untuk membuka prakteknya, malah dikenakan tutup sementara.

sedikit pengenalan tentang profil sang terapist


MR MASUDIN SH, CI, CH, Cht Certified Hypnotist (CH), Certified Hypnotherapist (CHt), Certified Hypnotherapy Instructor (CI), Certified NLP Master Practitioner, Firewalker Trainer....... Western Hypnotherapy adalah alternatif penyembuhanan secara ilmiah. Dengan Certified Hypnotherapist sekaligus sebagai NLP Master Practitioner dan Trainer, kami akan memberikan juga LIFE COACHING yang sangat membantu penyelesaian problem anda........ Dengan bantuan NLP & Psikoterapi, proses hypnotherapy biasanya hanya 1 kali datang


Kendala yang dihadapi bapak MASUDIN ini adalah karena kepala dinas kesehatan Jombang berkata bahwa yang dilakukan oleh bapak MASUDIN ini tidak bisa diuji secara ilmiah, kalo kita lihat padahl diberbagai negara masalah ini diteliti dan dapat perhatian lebih didalam dunia kesehatan karena dianggap membantu dari segi ilmu kesehatan.

Bapak MASUDIN ini sudah membuka praktek di malaysia, coba bayangkan saja aset ini kalo diakui oleh negara lain dan dibiayai untuk melakukan riset serta pelatihan-pelatihan, apakah tidak malu ?! hanya memikirkan kantong sendiri !

referensi
http://terapi-telinga.blogspot.com/
https://solo99news.wordpress.com/

Mohon Dukungannya untuk Bapak masudin agar beliau mendapatkan ijin dari dinas kesehatan atau bahkan bisa mematenkan metode ini..
ane bukan penderita tuna rungu tapi ane peduli sama orang lain yang menderita, karena kita tidak akan tahu apakah nanti keluarga dekat kita atau kerabat kita yang terkena seperti itu.