Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

robinmlangujuAvatar border
TS
robinmlanguju
KENAPA NASI PADANG LEBIH BANYAK ISINYA KALO DI BUNGKUS?
Halo agan-agan disini. Pernah gak, agan ngerasain kalo makanan yang dihidangkan di piring lebih sedikit daripada kalau dibungkus? Mungkin agan-agan yang masa bodo nganggep hal ini ga penting. Tapi pernahkah agan memikirkan alasan mengapa makanan yang dibungkus lebih banyak porsinya?

Sudah banyak pertanyaan dan jawaban
tentang kenapa kalau kita beli nasi padang
dengan dibungkus isinya jauh lebih banyak
daripada kalau kita makan ditempat.
Jawaban paling populer adalah karena
dengan dibungkus, si penjual tidak perlu
repot mencuci piring dan mengurangi biaya
sabun cuci.
Jawaban yang logis, tapi cenderung
dipaksakan. Dibandingkan dengan biaya
sabun, kalau dihitung-hitung , biaya nasi
lebih jauh lebih besar. Ini tentu bertentangan
dengan apa yang diketahui oleh masyrakat
umum kalo orang padang itu perhitungan
(baca: pelit). Jawaban seperti diatas tidak
lebih jawaban ngeles dari si penjual karena
mereka ngga tau sejarah penyebab dari
pertanyaan di atas? Oh iya, agan tidak salah
baca. Ada sejarah dibalik kenapa kalau beli
nasi padang isinya lebih banyak daripada
makan ditempat, dan sejarah ini berawal
sejak jaman penjajahan Belanda.
Baiklah, mari kita mulai saja pembahasannya:
Di Sumatera Barat dan sekitarnya (termasuk
Pekanbaru), rumah makan disana tidaklah
disebut dengan Rumah Makan Padang,
melainkan RM Ampera. Jamak ditemui rumah
makan disana diawali oleh kata Ampera
kemudian barulah disusul dengan nama RM
itu sendiri. Misal, RM Ampera Beringin, RM
Ampera Siti Nurbaya, dll. Ampera sendiri
adalah kepanjangan dari amanat penderitaan
rakyat. Diakhir pembahasan ini akan
ditemukan asal muasal kenapa mereka
menggunakan nama Ampera disini. Memang
ada jenis yang lain yaitu RM Kapau, tp kita
lewati saja dulu, mungkin nanti akan ane
bahas tersendiri.
Kembali ke RM Padang tadi. Di masa
penjajahan dulu, RM Padang termasuk RM yg
eksklusif, hanya kaum penjajah dan para
saudagar kaya saja yang bisa menikmati
lezatnya rendang, gulai tunjang, kepala ikan
kakap, dendeng, dan kawan-kawan. Bahkan,
saudagar kaya yang dimaksud disini adalah
saudagar etnis cina (No Sara, red) bukan yang
pribumi. Kenapa bisa demikian? Yah, dimasa
penjajahan, daging dan beras termasuk
komoditi mahal yg rakyat tidak selalu dapat
membeli. Oleh karena itulah, harga makanan
padang menjadi mahal dan seperti yg udah
ane sebut diatas, hanya para penjajah dan
saudagar kaya yg bisa menikmatinya.
Dan disinilah sejarah itu dimulai, kenapa kalau
beli nasi padang, isinya lebih bayak
dibungkus daripada makan ditempat. Para
pengusaha RM Padang (pastinya orang
minang asli) sadar bahwa saudara-saudara
nya juga layak untuk menikmati makanan
enak, terlebih lagi makanan khas daerah
mereka sendiri. Lebih jauh lagi, mereka para
pengusaha ini juga sadar, banyak dari
saudara mereka bekerja sebagai buruh kasar
untuk para penjajah dan saudagar kaya yang
makan di RM mereka, dan saudara mereka ini
membutuhkan tenaga dan gizi yg cukup
untuk tetap selalu sehat dan bekerja
menafkahi keluarga mereka masing-masing.
Entah siapa yang memulai, di suatu waktu,
para pengusaha RM ini memberlakukan
peraturan baru. Jumlah nasi yang dibeli
dengan dibungkus isinya akan jauh lebih
banyak daripada makan ditempat. Biaya
makan ditempat dibebankan kepada para
penjajah dan para saudagar kaya dan biaya
makan dibungkus untuk para buruh dan para
pribumi lain. Inilah yang dijaman modern
disebut subsidi silang. Kebijakan ini oleh para
pengusaha disebut dengan Ampera alias
Amanat Penderitaan Rakyat. Inilah asalnya
kenapa RM Padang di Sumatera Barat sana
disebut dengan RM Ampera. Spirit Ampera ini
seperti yang kita lihat, masih terbawa sampai
detik ini bahkan sudah menyebar diseluruh
Indonesia. Tentu saja, nyaris tidak ada tempat
di Indonesia ini dimana daerahnya tidak ada
RM Padang. Semua pelosok ada. Semoga spirit
Ampera ini terus ada sampai akhir jaman.
Nah, itulah alasan kenapa Jumlah nasi yang
dibeli dengan dibungkus isinya akan jauh
lebih banyak daripada makan ditempat.
Darimana ane tau? Ini adalah penuturan dari
salah satu pengusaha RM Padang yang
kebetulan tetangga ane di Padang sana. Ada
yg tau RM Beringin di kawasan Tabing kota
Padang?
Tentu, postingan ini bukan official, jadi masih
bisa diperdebatkan kebenarannya. Tapi
terlepas dari apakah ini hoax atau real,
semoga kita bisa mengambil hikmahnya.



Spoiler for Yg ane mau dari Agan ::


Spoiler for Yg ane harapkan dari Agan yg baik hati:
Diubah oleh robinmlanguju 27-12-2013 11:48
0
3K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan