Banyak orang yang bermimpi jadi pengusaha, tapi jujur saja tidak semua orang mampu untuk menjalankannya. Dari banyak orang yang berkhayal ingin kaya dengan menjadi pengusaha hanya segelintir yang mau dan mampu untuk menjalani jalan terjal dan mendaki untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses. Sisanya hanya mentok di mimpi dan khayalan.

Nah, jika anda masih berani bermimpi untuk menjadi pengusaha sukses maka ada kebiasaan-kebiasaan yang TIDAK BOLEH anda punya dalam diri anda. Jika anda memiliki kebiasaan-kebiasaan ini dijamin anda tidak cocok jadi pengusaha dan anda tidak akan menjadi seorang pengusaha yang sukses.

Ada lima kebiasaan yang perlu anda hindari, apa saja itu? Mari kita simak :

1.Berpikiran negatif

Ini kebiasaan yang paling membunuh potensi sukses anda. Ingat bahwa pikiran menentukan tindakan dan tindakan menentukan hasil. Orang yang berpikiran negatif akan cenderung bertindak dengan negatif seperti menjalani usaha dengan tidak percaya diri, kurang semangat, apatis, dan sebagainya… ya wajar saja jika hasil akhirnya adalah negatif.

2. Selalu takut akan risiko

Mau jadi pengusaha sukses tapi selalu takut dan menghindari risiko? Mimpi saja bung! Pengusaha sejati tahu cara mengelola risiko dan tidak takut akan risiko.

3. Kebanyakan analisa

Menganalisa situasi dan kondisi memang penting. Namun banyak orang yang hobi menganalisa berlarut-larut hingga akhirnya terlalu banyak pertimbangan dan tidak jalan-jalan.

4. Selalu takut ditipu

Ini sebenarnya bentuk khusus dari ”berpikir negatif”. Dalam bisnis kerjasama tidak bisa dihindari. Anda tidak bisa jadi besar jika hanya mengandalkan diri sendiri.

5. Hanya mementingkan keuntungan jangka pendek

Jika anda hanya memikirkan keuntungan jangka pendek mungkin anda bisa untung sesaat tapi bisnis anda susah berkembang karena cenderung tidak mau membuang biaya yang diperlukan agar bisnis anda berkembang.

Positif:
Beberapa sisi positif yang bisa diambil dari menjadi seorang entrepreneur ialah:
Kesejahteraan finansial
Tidak ada yang memungkiri bahwa sebagian besar orang terobsesi untuk mendapatkan kesuksesan finansial saat hendak memulai berbisnis. Bahkan bagi sebagian, ini merupakan tujuan utama dan satu-satunya.
Melalui kerja keras, hanya langit yang bisa membatasi kita. Di Amerika Serikat, sebagian besar kekayaan bangsa justru dibangun oleh entrepreneur, bukan negara.
Bisnis kecil dan menengah yang bertaburan di mana-mana kemudian tumbuh menjadi suatu perusahaan besar saat keuntungan yang dicetak semakin membubung. Tak jarang kita dengar atau jumpai sebuah bisnis yang sukses dan menguntungkan dijual dengan jumlah yang sangat fantastis secara tunai.
Harga diri
Dengan memiliki sebuah bisnis sendiri, Anda akan cenderung lebih mudah membangun harga diri pribadi.
Sebuah kisah yang bisa mengilustrasikan hal ini ialah kisah Jake Simmons, Jr. yang bekerja sebagai seorang kuli di stasiun kereta. Ia dipanggil dengan panggilan ‘boy’ oleh seorang penumpang kereta yang menyuruhnya mengangkat barang-barang bawaan.
Jake yang tidak menyukai panggilan yang merendahkan itu mengatakan keberatannya kepada si penumpang. Sang penumpang menjawab dengan halus, “Kalau kau tidak suka dipanggil demikian, jangan melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh anak laki-laki pesuruh (boy) karena mereka bekerja membawa barang bawaan orang lain”.
Peristiwa inilah yang kemudian membuat Jake tertantang menjadi majikan bagi dirinya sendiri dan bersumpah untuk tidak lagi melakukan pekerjaan seperti itu kembali.
Kepuasan
Kepuasan batin yang dapat diraih saat berhasil mengubah keahlian, kegemaran, atau minat lainnya menjadi sebuah bisnis merupakan kepuasan yang tidak tergantikan oleh uang atau apapun.
Edwin Land, sang penemu Polaroid, mengubah kecintaannya kepada dunia fotografi menjadi suatu bisnis multi miliar dollar saat ia mengembangkan dan memasarkan kamera yang bisa mencetak lembaran foto dalam waktu singkat.
Kemandirian
Pemilik bisnis tidak harus mengikuti perintah atau menaati aturan jam kerja yang mengikat seperti karyawan yang ditetapkan oleh orang lain (dalam hal ini perusahaan). Entrepreneurship bahkan bisa memberikan kesempatan bagi seseorang untuk membuktikan kepada masyarakat hal-hal apa saja yang bisa ia capai.

Maaf jikalau salah tempat, karena lounge lebih banyak dikunjungi sehingga lebih banyak potensi bagi juragan yang ingin dan punya mental pengusaha