Sebanyak 171 bangunan liar (bangli) di sepanjang jalur rel kereta api kawasan Pasar Terandam menuju bekas Stasiun Pulauaie dibongkar, mulai kemarin hingga lima hari ke depan. Pembongkaran ini lanjutan dari kawasan Simpangharu ke Pasar Terandam sebelumnya.
Pembongkaran melibatkan 80-an orang tim terpadu terdiri dari PT KAI, TNI, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Padang, serta sejumlah polisi khusus kereta api (polsuska) itu, berlangsung aman. Tidak ada perlawanan dari pemilik bangunan.
Di kawasan bekas stasiun Pulauaie, Kelurahan Pasagadang, Kecamatan Padang Selatan tersebut, 140 bangli sudah ada yang dibongkar pemiliknya.
Sementara sisanya masih berdiri kokoh dan dirobohkan dengan ekskavator.
Sembari ekskavator bekerja, pemilik rumah terlihat sibuk mengangkat benda-benda yang masih bisa digunakan, seperti seng dan kayu-kayu bekas reruntuhan.
“Tujuan pembongkaran ini untuk memfungsikan kembali jalan kereta api di Padang. Sesuai aturan, tidak dibolehkan ada bangunan yang dibuat di sekitar rel,” kata Vice Presiden PT KAI Divre II Sumbar, Erfianto R Chan.
Erfianto mengatakan sudah saatnya Kota Padang memiliki moda kereta api. “Kita punya jaringan relnya, kenapa tidak kita fungsikan kembali? Untuk itu, kita melakukan penertiban ini, supaya ke depan hal itu bisa kita wujudkan,” tuturnya.
Erfianto menjelaskan, jalur dari Pasar Terandam menuju stasiun Pulauaie ini sudah lama tidak beroperasi. “Jalur ini sudah tak aktif lagi sejak tahun 1978. Rencananya jalur tersebut akan diaktifkan kembali,” sebutnya.
Setelah penertiban ini rampung, kata Erfianto, pihaknya terlebih dulu membenahi jalur ini sebelum difungsikan kem bali.
“Kami akan benahi dulu jalurnya. Ada beberapa tempat lagi yang perlu dibuat, salah satunya tempat turun naik penumpang. Masih butuh waktu,” terangnya.
Erfianto menargetkan, jalur kereta api tersebut dapat diujicobakan tahun depan.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemko Padang, Dinas Perhubungan Padang dan Sumbar untuk mewujudkan keinginan ini,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Padang, Raju Minropa, mendukung rencana pengoperasian kembali kereta api di jalur tersebut. “Kita bersama PT KAI dan juga Dinas Perhubungan Sumbar berkomitmen mewujudkan angkutan massal dengan moda transportasi kereta api ini,” ujarnya.
Salah satu bentuk dukungan, kata Raju, Dishubkominfo berencana membuat sejumlah imbauan dan peringatan di setiap perlintasan sebidang. Sesuai UU, untuk perlintasan sebidang, adalah tanggung jawab pemerintah termasuk dinas perhubungan.
“Kami belum sanggup membuat palang di setiap perlintasan kereta api sebab keterbatasan anggaran. Akan tetapi hal itu akan kami lakukan secara bertahap.
Untuk waktu dekat kami sudah sepakat dengan KAI dan Satlantas membuat semacam rambu dan imbauan. Paling cepat, minggu depan kami akan mulai pasang,” ujarnya.
Syukurlah berjalan lancar, gak kayak di pulau tetangga yang masih sering ribut dan melibutkan LSM serta mahasiswa gajebo....
Semoga Divre 2 segera bangkit....