- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Buat yg udah punya anak, ikutin cara ini deh!
TS
buyuliaja
Buat yg udah punya anak, ikutin cara ini deh!
Quote:
Biasanya, para new mommies suka susah meninggalkan balitanya tidur sendiri. Pasalnya, banyak balita yang takut tidur sendiri, karena mereka suka berimajinasi macam-macam dan jadinya menimbulkan pikiran yang membuat mereka takut serta gugup. Tapi karena mereka gak akan selamanya jadi balita, maka orangtua perlu mendidik anaknya untuk terbiasa dan berani tidur sendiri. Gak mungkin kan anak terus tidur sama kita sampai mereka kuliah? Hehehe…
Quote:
Kalo dulu, saya mulai membiasakan anak-anak tidur sendiri sewaktu usia mereka masih di bawah 5 tahun. Menurut sebuah situs , usia 2 tahun merupakan waktu yang tepat untuk melatih kemandirian anak dengan tidur sendiri. Hal ini supaya sejak awal anak terdidik untuk mandiri dan berani. Emang gak gampang untuk bikin balita mau tidur sendiri, tapi ada kiat-kiatnya lho! Yuk langsung ditilik:
Jangan temani sampai tertidur
Kesalahan yang sering dilakukan orangtua adalah menemani anaknya sampai tertidur, lalu baru meninggalkannya saat tengah malam. Hal ini justru gak akan menjamin anak merasa aman saat tidur.
Rencanakan sebelumnya
Sebelum kita meninggalkan anak untuk tidur sendiri, kita harus merencanakan dulu dan memastikan caranya sebelum bertindak. Kita gak bisa tiba-tiba meminta anak untuk tidur sendiri. Pertama-tama, biarkan anak tidur sendiri saat berada di kamar kita. Lalu setelah itu, setiap anak sedang tidur siang, tempatkan dia di kamarnya. Setelah anak merasa akrab dengan kamarnya, biarkan dia tidur sendiri di malam hari.
Sertakan pendapat anak
Pindahnya anak dari boks ke tempat tidur biasa bisa menjadi alasan untuk anak pindah tidur ke kamarnya sendiri. Kita bisa bilang ke anak kalau dia udah mulai besar dan boks-nya udah gak cukup lagi buat dia, jadi dia harus pindah ke tempat tidur yang lebih besar dan lebih nyaman di kamarnya sendiri. Buat mempermudah proses ini, ajak si anak untuk memilih tempat tidurnya sendiri dan juga perlengkapan lain yang dia sukai, seperti selimut dengan gambar karakter kartun favoritnya. Kalau perlu, cari boneka untuk menemaninya tidur.
Menjamin keamanan
Dengan membiarkan anak tidur sendiri bukan berarti kita mau menghindari keberadaan dia. Buat anak merasa kalau kita selalu ada di dekatnya setiap dia butuh. Salah satunya mungkin bisa coba ‘kunjungan 10 menit’ ke kamar anak, bilang ke anak kalau kita akan datang setiap 10 menit sekali sampai anak tertidur. Hal ini akan menjamin anak merasa tenang karena kita ada bersamanya.
Menghabiskan waktu dalam gelap
Kalo anak takut gelap, satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan menghabiskan waktu dalam gelap. Coba matikan lampu dan habiskan waktu dengan mengajaknya melakukan permainan kata-kata. Dengan mematikan lampu dan menempatkan lampu juga cukup efektif untuk kasih tahu anak kalo gak ada cahaya pun ruangan gak akan berubah.
Terapkan rutinitas sebelum tidur
Sudah sering mendengar pepatah “bisa karena biasa” kan? Nah, coba terapkan pada anak, misalnya dengan minum segelas susu hangat, menyikat gigi, dan mengucapkan selamat malam atau membaca cerita dongeng akan membuat anak tidur lelap tanpa mimpi buruk. Lama-kelamaan anak akan sadar kalau tidur juga menjadi bagian dari rutinitas sehari-harinya.
Hilangkan gangguan
Sebelum anak tidur, periksa dulu apakah ada gangguan di kamarnya, mulai dari suara, lampu, ataupun pemandangan yang bisa menarik perhatian anak. Contohnya, kemungkinan kita untuk berhasil meminta anak tidur akan lebih kecil saat kita malah nonton TV.
Perlu pengkondisian
Buat memindahkan anak ke kamarnya sendiri, kita perlu melakukan proses pengkondisian yang cukup lama. Jangan lupa buat peraturan yang harus dilakukan dengan konsisten, misalnya anak hanya boleh tidur bersama orangtua 1 kali setiap minggu, yaitu saat akhir pekan. Terkadang anak terbangun di tengah malam dan mencari orangtua, jadi jangan menutup pintu kamarnya, supaya kita bisa cepat merespon saat mereka membutuhkan kita.
Jangan temani sampai tertidur
Kesalahan yang sering dilakukan orangtua adalah menemani anaknya sampai tertidur, lalu baru meninggalkannya saat tengah malam. Hal ini justru gak akan menjamin anak merasa aman saat tidur.
Rencanakan sebelumnya
Sebelum kita meninggalkan anak untuk tidur sendiri, kita harus merencanakan dulu dan memastikan caranya sebelum bertindak. Kita gak bisa tiba-tiba meminta anak untuk tidur sendiri. Pertama-tama, biarkan anak tidur sendiri saat berada di kamar kita. Lalu setelah itu, setiap anak sedang tidur siang, tempatkan dia di kamarnya. Setelah anak merasa akrab dengan kamarnya, biarkan dia tidur sendiri di malam hari.
Sertakan pendapat anak
Pindahnya anak dari boks ke tempat tidur biasa bisa menjadi alasan untuk anak pindah tidur ke kamarnya sendiri. Kita bisa bilang ke anak kalau dia udah mulai besar dan boks-nya udah gak cukup lagi buat dia, jadi dia harus pindah ke tempat tidur yang lebih besar dan lebih nyaman di kamarnya sendiri. Buat mempermudah proses ini, ajak si anak untuk memilih tempat tidurnya sendiri dan juga perlengkapan lain yang dia sukai, seperti selimut dengan gambar karakter kartun favoritnya. Kalau perlu, cari boneka untuk menemaninya tidur.
Menjamin keamanan
Dengan membiarkan anak tidur sendiri bukan berarti kita mau menghindari keberadaan dia. Buat anak merasa kalau kita selalu ada di dekatnya setiap dia butuh. Salah satunya mungkin bisa coba ‘kunjungan 10 menit’ ke kamar anak, bilang ke anak kalau kita akan datang setiap 10 menit sekali sampai anak tertidur. Hal ini akan menjamin anak merasa tenang karena kita ada bersamanya.
Menghabiskan waktu dalam gelap
Kalo anak takut gelap, satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan menghabiskan waktu dalam gelap. Coba matikan lampu dan habiskan waktu dengan mengajaknya melakukan permainan kata-kata. Dengan mematikan lampu dan menempatkan lampu juga cukup efektif untuk kasih tahu anak kalo gak ada cahaya pun ruangan gak akan berubah.
Terapkan rutinitas sebelum tidur
Sudah sering mendengar pepatah “bisa karena biasa” kan? Nah, coba terapkan pada anak, misalnya dengan minum segelas susu hangat, menyikat gigi, dan mengucapkan selamat malam atau membaca cerita dongeng akan membuat anak tidur lelap tanpa mimpi buruk. Lama-kelamaan anak akan sadar kalau tidur juga menjadi bagian dari rutinitas sehari-harinya.
Hilangkan gangguan
Sebelum anak tidur, periksa dulu apakah ada gangguan di kamarnya, mulai dari suara, lampu, ataupun pemandangan yang bisa menarik perhatian anak. Contohnya, kemungkinan kita untuk berhasil meminta anak tidur akan lebih kecil saat kita malah nonton TV.
Perlu pengkondisian
Buat memindahkan anak ke kamarnya sendiri, kita perlu melakukan proses pengkondisian yang cukup lama. Jangan lupa buat peraturan yang harus dilakukan dengan konsisten, misalnya anak hanya boleh tidur bersama orangtua 1 kali setiap minggu, yaitu saat akhir pekan. Terkadang anak terbangun di tengah malam dan mencari orangtua, jadi jangan menutup pintu kamarnya, supaya kita bisa cepat merespon saat mereka membutuhkan kita.
Quote:
Itulah kiat-kiat supaya anak berani tidur sendiri. Kita harus sabar menjalankannya, yang penting tetap konsisten dan buat anak merasa nyaman. Semoga berhasil!
Spoiler for Sumber Saya:
0
920
Kutip
2
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan