- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pendisain AK-47 meningggal di usia 94


TS
drakfunk
Pendisain AK-47 meningggal di usia 94

mohon maaf trit ini repost telat ane postnya


Spoiler for image:

Spoiler for image:

Spoiler for Berita:
MOSKWA, KOMPAS.com — Mikhail Kalashnikov, perancang legenda AK-47, senapan otomatis yang menjadi senjata pilihan di seantero dunia, meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu setempat. Dia meninggal setelah lama sakit.
Kematian Kalashnikov diumumkan langsung oleh kantor kepresidenan di wilayah Udmurtia, tempat dia tinggal dan bekerja selama ini.
Kalashnikov sudah ibarat pahlawan di negara bekas Uni Soviet, sekalipun senjata rancangannya identik dengan pembunuhan yang bahkan terkesan serampangan. Dia pun menjadi salah satu simbol kebanggaan masa lalu militer Moskwa.
"Dia meninggal di Izhevsk, sebuah kota industri (berjarak), 1.300 kilometer di timur Moskwa," kata Viktor Chulkov, juru bicara pemimpin Udmurtia, Alexander Volkov.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan "dukacita yang mendalam" kepada keluarga desainer yang dia sebut "luar biasa" itu, menurut siaran pers dari Kremlin.
"Salah satu patriot paling cemerlang, paling berbakat, dan paling konsisten dari Rusia yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melayani Tanah Airnya, telah meninggal," kata Volkov dalam pesan belasungkawa yang dikutip juru bicaranya.
Chulkov mengatakan, komisi negara akan bersidang pada Selasa (24/12/2013) untuk merencanakan pemakaman Kalashnikov.
Mendapatkan curahan penghormatan karena telah merancang senapan ikonik itu, Kalashnikov selalu mengatakan dia tak pernah berniat membuat senjata rancangannya itu menjadi senjata pilihan dalam setiap konflik bersenjata di seluruh dunia.
"Saya membuat senjata untuk mempertahankan perbatasan tanah leluhur. Bukan salahku bahwa (senjata) itu kadang-kadang digunakan di tempat yang tidak seharusnya. (Penggunaan senjata) itu adalah kesalahan para politisi," ujar Kalashnikov saat mendapat penghargaan dari Kremlin bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-90.
Kematian Kalashnikov diumumkan langsung oleh kantor kepresidenan di wilayah Udmurtia, tempat dia tinggal dan bekerja selama ini.
Kalashnikov sudah ibarat pahlawan di negara bekas Uni Soviet, sekalipun senjata rancangannya identik dengan pembunuhan yang bahkan terkesan serampangan. Dia pun menjadi salah satu simbol kebanggaan masa lalu militer Moskwa.
"Dia meninggal di Izhevsk, sebuah kota industri (berjarak), 1.300 kilometer di timur Moskwa," kata Viktor Chulkov, juru bicara pemimpin Udmurtia, Alexander Volkov.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan "dukacita yang mendalam" kepada keluarga desainer yang dia sebut "luar biasa" itu, menurut siaran pers dari Kremlin.
"Salah satu patriot paling cemerlang, paling berbakat, dan paling konsisten dari Rusia yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melayani Tanah Airnya, telah meninggal," kata Volkov dalam pesan belasungkawa yang dikutip juru bicaranya.
Chulkov mengatakan, komisi negara akan bersidang pada Selasa (24/12/2013) untuk merencanakan pemakaman Kalashnikov.
Mendapatkan curahan penghormatan karena telah merancang senapan ikonik itu, Kalashnikov selalu mengatakan dia tak pernah berniat membuat senjata rancangannya itu menjadi senjata pilihan dalam setiap konflik bersenjata di seluruh dunia.
"Saya membuat senjata untuk mempertahankan perbatasan tanah leluhur. Bukan salahku bahwa (senjata) itu kadang-kadang digunakan di tempat yang tidak seharusnya. (Penggunaan senjata) itu adalah kesalahan para politisi," ujar Kalashnikov saat mendapat penghargaan dari Kremlin bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-90.
Spoiler for Berita:
MOSKWA, KOMPAS.com — Mikhail Kalashnikov, perancang senapan AK-47, meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu setempat. Senjata rancangannya sudah terjual lebih dari 100 juta unit, tetapi kekayaan tak menyinggahinya. AK-47 tak pernah dipatenkan di tataran internasional.
Izmash, pabrik pembuat senapan ini, pun kerap mengeluhkan hilangnya potensi pendapatan pabrik itu karena beredarnya produk bajakan yang dibuat di luar negeri.
Kalashnikov pun nyaris tak pernah mendapatkan keuntungan finansial dari eksploitasi senjata racangannya, dan hidup sederhana di Izhevsk, sebuah kota di kawasan pegunungan Ural berpenduduk sekitar 630.000 orang.
Pabrik Izmash masuk ke masa sulit setelah anjloknya pesanan senapan seusai runtuhnya Uni Soviet. Situasi ini mendorong Kalashnikov melakukan pendekatan pribadi ke Presiden Rusia, Putin.
Pendekatan itu mendatangkan hasil. Pada Agustus 2013, Izmash berganti nama menjadi Kalashnikov, dengan harapan nama itu akan menjaring pelanggan.
Istri Kalashnikov, Yekaterina, meninggal lebih dulu pada 1977. Pasangan ini memiliki empat anak, dengan tiga orang bertahan hidup dan bekerja pada proyek yang tak jauh-jauh dari proyek ayahnya.
Kematian Kalashnikov diumumkan langsung oleh kantor kepresidenan di wilayah Udmurtia, tempat dia tinggal dan bekerja selama ini.
Kalashnikov sudah ibarat pahlawan di negara bekas Uni Soviet, sekalipun senjata rancangannya identik dengan pembunuhan yang bahkan terkesan serampangan. Dia pun menjadi salah satu simbol kebanggaan masa lalu militer Moskwa.
"Dia meninggal di Izhevsk, sebuah kota industri (berjarak), 1.300 kilometer di timur Moskwa," kata Viktor Chulkov, juru bicara pemimpin Udmurtia, Alexander Volkov.
Izmash, pabrik pembuat senapan ini, pun kerap mengeluhkan hilangnya potensi pendapatan pabrik itu karena beredarnya produk bajakan yang dibuat di luar negeri.
Kalashnikov pun nyaris tak pernah mendapatkan keuntungan finansial dari eksploitasi senjata racangannya, dan hidup sederhana di Izhevsk, sebuah kota di kawasan pegunungan Ural berpenduduk sekitar 630.000 orang.
Pabrik Izmash masuk ke masa sulit setelah anjloknya pesanan senapan seusai runtuhnya Uni Soviet. Situasi ini mendorong Kalashnikov melakukan pendekatan pribadi ke Presiden Rusia, Putin.
Pendekatan itu mendatangkan hasil. Pada Agustus 2013, Izmash berganti nama menjadi Kalashnikov, dengan harapan nama itu akan menjaring pelanggan.
Istri Kalashnikov, Yekaterina, meninggal lebih dulu pada 1977. Pasangan ini memiliki empat anak, dengan tiga orang bertahan hidup dan bekerja pada proyek yang tak jauh-jauh dari proyek ayahnya.
Kematian Kalashnikov diumumkan langsung oleh kantor kepresidenan di wilayah Udmurtia, tempat dia tinggal dan bekerja selama ini.
Kalashnikov sudah ibarat pahlawan di negara bekas Uni Soviet, sekalipun senjata rancangannya identik dengan pembunuhan yang bahkan terkesan serampangan. Dia pun menjadi salah satu simbol kebanggaan masa lalu militer Moskwa.
"Dia meninggal di Izhevsk, sebuah kota industri (berjarak), 1.300 kilometer di timur Moskwa," kata Viktor Chulkov, juru bicara pemimpin Udmurtia, Alexander Volkov.
Spoiler for Sumber:
Spoiler for Merancang AK-47:
Mikhail Timofeyevich Kalashnikov (bahasa Rusia: Михаил Тимофеевич Калашников; 10 November 1919 – 23 Desember 2013) adalah perancang senjata kecil asal Rusia. Ia dikenal sebagai pengembang senapan AK-47, AKM, dan AK-74
Pada tahun 1942, tentara Merah mendirikan proyek untuk menciptakan senapan mesin yang ringan dan mudah dioperasikan. Dalam proyek ini terdapat tenaga perancang ternama yakni G.S. Shpagin, V.A. Degtyarev dan Kalashnikov serta Aleksei Ivanovich Sudayev. Namun pada pertandingan perancangan senapan mesin/senapan otomatis ini ternyata dimenangkan Aleksei Ivanovich Sudayev dengan model PPS-43.
Meski kalah, tetapi rancangan Kalashnikov diperhatikan oleh Jendral Anatoly Arkadaevich Blagonravov, pemegang kunci dalam program persenjataan Uni Soviet dan komisaris pada "Artilleriskoi Akademi RKKA im Dzerzhinskogo".
Pada tahun 1947, dia merancang AK-47. Dan berkat keuletannya pada tahun 1948, Kolonel Teknik Vladimir Sergeyevich, memberi selamat kepada Kalashnikov karena rancangannya berupa "Avtomat Kalashnikova" diterima menjadi senapan standar, dan pada tahun 1949, senapan serbu AK-47 (Avtomat Kalashnikova Obrazetsa) berkaliber 7,62 mm ini mulai secara luas dipakai oleh Tentara Merah. Senjata ini diproduksi secara massal antara 1948-1951, model berikutnya antara 1952-1954, lalu diterbitkan lagi model ketiga yang tetap dinamai AK-47 dan pada tahun 1959 diperkenalkan model AKM.
Senapan ini begitu populer di dunia karena mudah dioperasikan di berbagai medan tempur. Bahkan popularitas senapan rancangannya menjadi simbol-simbol perjuangan kaum antikemapanan, gerilyawan hingga bendera nasional seperti halnya bendera negara Mozambik, bendera Hizbullah, hingga korps Garda Revolusioner Islam Iran, meski Iran lebih banyak mengadopsi senapan buatan barat seperti Gewehr G-3. Kalashnikov sendiri mengatakan ketika membandingkan senapannya dengan senapan M-16 dengan menyebutkan bahwa senapannya memang lebih berat dibandingkan M-16 namun M-16 dianggapnya terlalu rumit sehingga sering merepotkan ketika macet digunakan, terutama M-16 versi awal (M-16A1). Karena begitu populernya sehingga ada ungkapan bahwa senapan ini sangat akrab dari kalangan kawanan bandit hingga anggota pasukan elit negara. Bahkan dikalangan pemuda pada suku-suku di Afrika, ada sebuah lagu yang sangat populer dinyanyikan pemuda dengan bahasa setempat yang bisa diartikan seperti ini, "Tanpa uang, anda bukanlah apa-apa, tanpa sebuah Kalash...." (yang dimaksud adalah senapan Kalashnikov).
Pada tahun 1942, tentara Merah mendirikan proyek untuk menciptakan senapan mesin yang ringan dan mudah dioperasikan. Dalam proyek ini terdapat tenaga perancang ternama yakni G.S. Shpagin, V.A. Degtyarev dan Kalashnikov serta Aleksei Ivanovich Sudayev. Namun pada pertandingan perancangan senapan mesin/senapan otomatis ini ternyata dimenangkan Aleksei Ivanovich Sudayev dengan model PPS-43.
Meski kalah, tetapi rancangan Kalashnikov diperhatikan oleh Jendral Anatoly Arkadaevich Blagonravov, pemegang kunci dalam program persenjataan Uni Soviet dan komisaris pada "Artilleriskoi Akademi RKKA im Dzerzhinskogo".
Pada tahun 1947, dia merancang AK-47. Dan berkat keuletannya pada tahun 1948, Kolonel Teknik Vladimir Sergeyevich, memberi selamat kepada Kalashnikov karena rancangannya berupa "Avtomat Kalashnikova" diterima menjadi senapan standar, dan pada tahun 1949, senapan serbu AK-47 (Avtomat Kalashnikova Obrazetsa) berkaliber 7,62 mm ini mulai secara luas dipakai oleh Tentara Merah. Senjata ini diproduksi secara massal antara 1948-1951, model berikutnya antara 1952-1954, lalu diterbitkan lagi model ketiga yang tetap dinamai AK-47 dan pada tahun 1959 diperkenalkan model AKM.
Senapan ini begitu populer di dunia karena mudah dioperasikan di berbagai medan tempur. Bahkan popularitas senapan rancangannya menjadi simbol-simbol perjuangan kaum antikemapanan, gerilyawan hingga bendera nasional seperti halnya bendera negara Mozambik, bendera Hizbullah, hingga korps Garda Revolusioner Islam Iran, meski Iran lebih banyak mengadopsi senapan buatan barat seperti Gewehr G-3. Kalashnikov sendiri mengatakan ketika membandingkan senapannya dengan senapan M-16 dengan menyebutkan bahwa senapannya memang lebih berat dibandingkan M-16 namun M-16 dianggapnya terlalu rumit sehingga sering merepotkan ketika macet digunakan, terutama M-16 versi awal (M-16A1). Karena begitu populernya sehingga ada ungkapan bahwa senapan ini sangat akrab dari kalangan kawanan bandit hingga anggota pasukan elit negara. Bahkan dikalangan pemuda pada suku-suku di Afrika, ada sebuah lagu yang sangat populer dinyanyikan pemuda dengan bahasa setempat yang bisa diartikan seperti ini, "Tanpa uang, anda bukanlah apa-apa, tanpa sebuah Kalash...." (yang dimaksud adalah senapan Kalashnikov).
Spoiler for SUMBER:
Spoiler for Mikhail Kalashnikov:



Spoiler for AK-47:



Spoiler for AK-47 Buatan Anak Bangsa:

Sekian Dan Trimakasih
Spoiler for Budayakan Komeng:
Diubah oleh drakfunk 24-12-2013 18:52
0
4.3K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan