Gepeng adalah singkatan dari Gelandangan dan Pengemis. Gelandangan adalah orang yang biasanya berkeliaran di jalan-jalan, kurang sehat akalnya dan tidak diurus oleh keluarganya. Pengemis adalah suatu Profesi yang dimiliki seseorang, dimana kegiatannya untuk mendapatkan penghasilan atau untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara meminta-minta.

Gelandangan dan Pengemis biasanya tebentuk di disebabkan faktor-faktor keterpaksaan, bukan merupakan tujuan. Biasanya keluarga atau keadaan ekonomi yang menyebabkan terbentuknya Profesi tersebut.

Gelandangan biasanya tidak punya kemampuan mengurus diri sendiri, berkeliaran di jalan-jalan, tidur dan tinggal dipinggir jalan. Biasanya keluarganya atau lembaga yang merawat sudah tidak mampu lagi mengurus. Mereka tidak punya rumah sendiri yang layak untuk tempat tinggal. Mereka makan dari pemberian orang, atau sering mengambil makanan sendiri langsung ditempat orang jual makanan atau kue-kue. Bahkan banyak yang mengais makanan ditempat sampah.

Pengemis keadaannya lebih baik dari pada Gelandangan, biasanya punya rumah atau tempat tinggal sendiri, entah layak atau tidak. Ciri-ciri mereka yang menonjol adalah meminta-minta uang,untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada yang meminta-minta di jalan, berhenti sambil menghadang siapa saja yang lewat. Ada yang meminta di tempat pemberhentian lampu lalu lintas di Jalan Raya, menghadang kendaraan yang berhenti karena lampu merah. Ada yang meminta-minta dengan cara menghampiri setiap rumah, toko atau pedagang bahkan siapapun yang dijumpai.

Gelandangan dan Pengemis hampir ada di setiap kota, semakin besar kota maka semakin banyak Gelandangan dan Pengemis. Gelandangan dan Pengemis biasanya menempati tempat-tempat seperti dibawah kolong jembatan, rumah atau bangunan yang kosong dan taman-taman atau tempat pelataran yang terlindung dari hujan dan panas.

Pengemis dikotaku muncul berduyun-duyun pada hari jum’at. Mereka berkeliling mampir ke rumah yang satu dan lainnya.Tidak semua rumah didatangi, mereka hanya berhenti dirumah-rumah yang mau memberi mereka sedekah. Siang hari Jum’at banyak yang mangkal didepan Masjid mengharap sepulang Jama’ah Sholat Jum’at yang punya niat sedekah. Pada bulan Ramadhan para Pengemis semakin banyak jumlahnya, karena bulan itu banyak orang sedang mengeluarkan Zakat dan Sodakoh.

Karena kebutuhan makan dan tempat tinggal tidak bisa ditunda, maka siapa saja akan mengupayakan dengan cara apapun. Pekerjaan meminta-minta tidak memerlukan keahlian, pendidikan, tempat, modal dan kantor. Mereka bisa melakukan kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja.

Gelandangan akan langsung mencari makanan dan minuman bilamana dia merasa lapar dan haus. Dan segera merebahkan badannya dimana saja bilamana merasa letih atau mengantuk mau tidur.

Kalau kita mau mengerti dan memaklumi bahwa keadaan ini adalah semata-mata bukan keinginan para Gelandangan atau Pengemis. Untung Tuhan masih sayang sama kita sehingga tidak menjadikan kita seperti mereka. Nah inilah yang harus kita pakai sebagai alasan untuk menolong mereka dengan menyisihkan sebagian dari yang kita miliki.

Pemerintah seharusnya yang paling bertanggung jawab dalam hal ini. Sebenarnya pemerintah bisa saja mengatur pembagian distribusi kebutuhan pokok masyarakat miskin dengan cara baik dan benar, tanpa mengikut sertakan pengaruh politik.

Jumlah Gelandangan dan Pengemis semakin hari tampak semakin banyak. Kenapa ?

Tentu karena banyaknya Pengangguran dan minimnya Lapangan Pekerjaan dan sulitnya mencari peluang-peluang kerja. Katanya, kalau di hitung-hitung dalam sehari, pendapatan menjadi Pengemis ternyata tidak kalah dengan pendapatan Pegawai Negeri Menengah.

Apa Benar ? Perlu di Cek & Recek.

Ada yang bilang katanya sebagaian besar Pengemis itu kehidupannya banyak yang sudah mapan.