jangan lupa dan berkomentar yang bijak

Three Studies of Lucian Freud

Lukisan dengan judul Three Studies of Lucian Freud yang dilukis oleh Francis Bacon pada tahun 1969 telah memecahkan rekor harga lelang lukisan tertinggi.

November silam, lukisan yang terdiri dari tiga gambar terpisah ini dilepas rumah lelang Christie's seharga US$ 142 juta atau Rp. 1,6 triliun.

Hubungan Lucian Freud dan Francis Bacon sebagai sahabat dekat memang membuahkan beberapa lukisan, yang dilukis oleh keduanya.

Lukisan termahal tahun lalu adalah karya Edvard Munch berjudul The Scream yang dijual seharga US$ 119.9 juta.

I Who Have Arrived in Heaven

Yayoi Kusama adalah seorang seniman terkemuka asal Jepang, motif polkadot yang khas dengan balutan warna terang membawa pesan akan cinta dan damai di bumi.

November lalu, Yayoi Kusama menggelar sebuah pameran bertajuk I Who Have Arrived in Heaven.

Memberikan pengalaman penuh pada pengunjung soal konsep keabadian. Ia menampilkan beberapa lukisannya pada pameran di New York ini.

Mengapa lukisan Yayoi jadi fenomenal? Selain dipadati oleh pengunjung, seniman berusia 84 tahun ini memberikan penjelasan bahwa tahun ini adalah masa terakhir hidupnya!

Lukisan Isabella d'Este karya seniman besar Leonardo Da Vinci terkuak pada Oktober lalu. Sebuah harian di Italia, melaporkan bahwa lukisan ini adalah karya Da Vinci, perdebatan pun dimulai.

Banyak pihak terutama dari kalangan peneliti dan akademisi yang menelaah tiap gores pada lukisan ini, untuk memastikan siapa tangan handal dibalik lukisan kaum ningrat ini.

Lukisan ini diduga dikerjakan oleh Da Vinci pada kisaran tahun 1449 hingga 1500. Ini merupakan saat dimana Da Vinci menjadi tamu dari Isabelle, sosok dalam lukisan itu, di daerah Mantua. Perdebatan soal lukisan ini masih bergulir hingga sekarang.

Periode akhir tahun ini juga ditandai dengan peristiwa menggemparkan. Ditemukan sekitar 1500 buah lukisan yang ternyata merupakan hasil jarahan tentara Nazi.

Di antara lukisan-lukisan hilang itu terdapat karya Pablo Picasso, Henri Matisse, Renoir, Marc Chagall dan lainnya. Lukisan ini dikumpulkan oleh seorang kurator bernama Cornelius Gurlitt.

Ia menyimpan lukisan-lukisan itu dan kemudian terkuak ketika otoritas pajak di German melakukan investigasi dan menggeledah rumah si kurator. Nilai karya-karya ini ditafsir mencapai Rp. 14,4 triliun.

Enam buah lukisan karya Susanne Schueffel gagal dipamerkan di sekolah Marzahn-Hellersdorf Volkshochschule (VHS), Berlin. Lukisan ini disensor karena dianggap bermutan pornografi.

Penyensoran ini memunculkan debat sengit antara kalangan akademisi dan seniman. Membuka kembali wacana seputar perbedaan seni dan pornografi.

Namun pihak sekolah telah memutuskan tidak mengikut sertakan karya Susanne karena khawatir akan menyinggung murid muslim dan kalangan muslim yang berada di wilayah sekolah itu.

Tiap era di dunia seni, ditandai dengan hadirnya tokoh-tokoh yang ikonik. Sebut saja Leonardo Da Vinci, Andy Warhol, Keith Haring dan lainnya. Nah bisa jadi, era digital ditandai dengan karya dari seniman Kyle Lambert.

Pasalnya telah banyak pihak yang berdecak kagum atas kelihaiannya melukis di atas iPad. Karyanya yang terbaru adalah lukisan potret wajah aktor Morgan Freeman.

Lukisan ini ia kerjakan sekitar 200 jam, dengan sekitar 286 ribu hentakan di atas layar gadget terkini itu. Karyanya mengundang banyak kekaguman karena hasil lukisan bisa jadi identik dengan foto!

Bahkan Apple selaku pembuat tablet iPad ikut terkesima. Bakat Kyle membuat Apple mengundangnya untuk memberikan pidato pada perhelatan bergengsi Apple, Macworld Conference di San Fransisco.

Liukan garis nan khas dari seniman Keith Haring sangat mendominasi dunia seni jalanan di era 1980 hingga 90-an.

Salah satu karyanya yang paling terkenal berjudul We The Youth akhirnya direstorasi oleh seniman Kim Alsbroks.

Restorasi yang rampung pada November silam ini mengundang minta publik di kawasan South Philly Street, Philadepia, Pennyslvania, Amerika Serikat. Karya ini merupakan salah satu contoh semangat positif dan optimisme yang coba disebarkan Haring bagi masyarakat.

Warna-warni cerah yang ia suguhkan juga banyak dipengaruhi oleh proyek kolaborasinya dengan anak-anak seperti dari komunitas CityKids, New York dan Brandywine Workshop, Philadelphia.

Lukisan berjudul Le Bassin aux Nymphease atau Japanese Footbridge Over the Water-Lily karya Claue Monet, tahun ini menjadi perdebatan sengit di dataran Filipina.

Lukisan yang dikerjakan Monet pada 1897 hingga 1899 ini menjadi sengketa antara Pemerintah Filipina dengan Imelda Marcos.

Kisruh ini kemudian juga memunculkan spekulasi dari peranan Vilma Bautista selaku sekretaris Imelda Marcos yang dituduh mencuri lukisan ini

Selain lukisan jembatan tua ini, kasus yang masih terus panas ini juga membawa identitas kepemilikan lukisan Monet yang lain berjudul Water Lilies,

Sedih tentunya menjadi Damien Hirst, bagaimana tidak? Dua lukisan berjudul Pyronin Y dan Oleoylsarcosine yang ia buat raib digondol pencuri.

Dua lukisan ini ditafsir seharga Rp. 768 juta hilang ketika sedang dipamerkan di Exhibitionist Gallery di Notting Hill.

Damien Hirst sendiri tampak lapak dada, karena ia masih terbilang muda sebagai seorang seniman muda asal Inggris.

Ia yang pernah mendapat penghargaan Turner Prize ini telah berkordinasi dengan pihak galeri dan melaporkan kejadian itu kepada pihak berwenang. Hingga kini Lukisan Hirst masih dalam tahap pencarian.

Tanpa menyebut Banksy, rasanya tak akan lengkap. Pasalnya seniman jalanan asal Inggris ini memiliki kiprah yang menghebohkan pada Oktober 2013.

Ia menyajikan sebuah pameran terbuka bertajuk Better Out Than In dan menjadikan ruang kota New York sebagai kanvasnya.

Bicara lukisan, paling fenomenal dari pameran sebulan Banksy adalah dua lukisannya yang ia pajang di bawah jembatan layang High Lane, antara West 24th Avenue 10 dan 11, Chelsea, New York.

Dua lukisan dengan warna kontras dan pola grafis senada ini, semi tertutup. Mungkin karena hampir semua karyanya di jalanan, hilang atau rusak dalam sekejap. Karya lukisan ini merupakan kolaborasi Banksy dengan seniman Brazil, Os Gemeos.

Ia bahkan menyewa seorang penjaga yang dibayar hingga Rp. 568 juta demi keamanan lukisannya selama dua puluh empat jam penuh.

[URL="http://hot.detik..com/topten/read/2013/12/20/160245/2447948/1468/1/10-lukisan-paling-fenomenal-2013#menu_stop"]te ka pe[/URL]

bahaya mulut orang tua1 buku 100 tahunbahaya hewan