- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
China Hina Strategi Militer Jepang


TS
properti87
China Hina Strategi Militer Jepang

Spoiler for china hina startegi militer jepang:
BEIJING - China menghina strategi militer Jepang yang akan memperkuat pasukan serta peralatan militernya. Kebijakan Jepang tersebut dianggap oleh China sebagai upaya ekspansi militer.
"Apa yang dilakukan oleh Jepang akan memicu terjadinya ketegangan regional," ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Geng Yansheng, seperti dikutip BBC, Sabtu (21/12/2013).
Sebelumnya, Jepang mengatakan akan membeli perlengkapan militer baru untuk memperkuat militernya. Peralatan yang akan dibeli Jepang termasuk drone dan kendaraan amfibi.
Langkah yang dilakukan Jepang itu diambil setelah kedua negara terlibat sengket perebutan Pulau Senkaku. Selain itu, sikap arogan China yang menerbitkan zona keamanan udara di Laut China Timur, turut memicu kebijakan pembaharuan militer Jepang.
"China menentang tindakan dari Jepang. Mereka menggunakan isu keamanan nasional untuk melakukan ekspansi militer," lanjut Geng.
Rencana memperkuat militer Jepang ini diperkirakan akan mencapai 2,5 persen dalam lima tahun ke depan. Hal ini membuktikan bahwa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menginginkan peran militer yang lebih untuk menghadapi kekuatan China.
Selain itu, pemerintahan Abe juga mengkaji ulang pelarangan ekspor senjata. Langkah ini bisa menghidupkan kembali industri senjata Jepang dan menguntungkan kontraktor militer seperti Mitsubishi Heavy Industries Ltd dan Kawasaki Heavy Industries Ltd. (faj)
"Apa yang dilakukan oleh Jepang akan memicu terjadinya ketegangan regional," ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Geng Yansheng, seperti dikutip BBC, Sabtu (21/12/2013).
Sebelumnya, Jepang mengatakan akan membeli perlengkapan militer baru untuk memperkuat militernya. Peralatan yang akan dibeli Jepang termasuk drone dan kendaraan amfibi.
Langkah yang dilakukan Jepang itu diambil setelah kedua negara terlibat sengket perebutan Pulau Senkaku. Selain itu, sikap arogan China yang menerbitkan zona keamanan udara di Laut China Timur, turut memicu kebijakan pembaharuan militer Jepang.
"China menentang tindakan dari Jepang. Mereka menggunakan isu keamanan nasional untuk melakukan ekspansi militer," lanjut Geng.
Rencana memperkuat militer Jepang ini diperkirakan akan mencapai 2,5 persen dalam lima tahun ke depan. Hal ini membuktikan bahwa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menginginkan peran militer yang lebih untuk menghadapi kekuatan China.
Selain itu, pemerintahan Abe juga mengkaji ulang pelarangan ekspor senjata. Langkah ini bisa menghidupkan kembali industri senjata Jepang dan menguntungkan kontraktor militer seperti Mitsubishi Heavy Industries Ltd dan Kawasaki Heavy Industries Ltd. (faj)
Spoiler for Peringatan Nasionalisasi Senkaku, Jepang Siaga:
TOKYO – Pasukan penjaga pantai Jepang dilaporkan dalam kondisi siaga menjelang perayaan satu tahun nasionalisasi Pulau Senkaku. Pulau tersebut hingga saat ini masih disengketakan dengan China.
Hubungan Jepang dengan China terus memanas akibat masalah perebutan Pulau Senkaku. Kedua negara dalam kondisi tensi tinggi selama satu tahun terakhir. Konfrontasi sering terjadi antara kapal perang dari kedua belah negara yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Benua Asia.
Pada Selasa 10 September 2013 Jepang telah mengeluarkan pernyataan kalau Beijing harus menerima konsekuensi dari beberapa tindakan provokatif mereka.
“Kita sudah dalam kondisi siaga pada perayaan satu tahun nasionalisasi Senkaku,” ujar juru bicara pasukan penjaga pantai Jepang Yuma Miyako, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (11/9/2013).
Sejak September lalu China melakukan tindakan provokatif dengan berpatrolinya secara reguler kapal perang China di pulau yang diklaim China bernama Diaoyus. Bahkan pada Selasa 10 September 2013 kemarin Pemerintah China berkata kalau mereka sudah melakukan 59 kali patrol.
“Kami akan mencegah kapal patrol China yang masuk di teritori kami dengan menempatkan kapal perang kami sedekat mungkin dengan mereka,” kembali dikatakan Yumi.
Dibawah konvensi yang dihelat Perseriktan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai hukum kelautan dijelaskan setiap kapal yang masuk kedalam teritori perairan asing bisa diusir. Akan tetapi pengusiran dengan menggunakan tentara atau kapal perang belum tertulis secara jelas dalam perundangan tersebut.
Sengketa Pulau Senkaku sendiri dimulai pada 1895 ketika Jepang mengkliam karena saat itu belum ada yang memiliki. Sementara China mulai mempersengketakan pulau tersebut pada 1960 dengan melihat adanya sumber daya besar yang ada di dasar laut Senkaku. China menilai pulau-pulau itu direbut secara ilegal oleh Jepang pada masa Perang Dunia II. (faj)
Hubungan Jepang dengan China terus memanas akibat masalah perebutan Pulau Senkaku. Kedua negara dalam kondisi tensi tinggi selama satu tahun terakhir. Konfrontasi sering terjadi antara kapal perang dari kedua belah negara yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Benua Asia.
Pada Selasa 10 September 2013 Jepang telah mengeluarkan pernyataan kalau Beijing harus menerima konsekuensi dari beberapa tindakan provokatif mereka.
“Kita sudah dalam kondisi siaga pada perayaan satu tahun nasionalisasi Senkaku,” ujar juru bicara pasukan penjaga pantai Jepang Yuma Miyako, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (11/9/2013).
Sejak September lalu China melakukan tindakan provokatif dengan berpatrolinya secara reguler kapal perang China di pulau yang diklaim China bernama Diaoyus. Bahkan pada Selasa 10 September 2013 kemarin Pemerintah China berkata kalau mereka sudah melakukan 59 kali patrol.
“Kami akan mencegah kapal patrol China yang masuk di teritori kami dengan menempatkan kapal perang kami sedekat mungkin dengan mereka,” kembali dikatakan Yumi.
Dibawah konvensi yang dihelat Perseriktan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai hukum kelautan dijelaskan setiap kapal yang masuk kedalam teritori perairan asing bisa diusir. Akan tetapi pengusiran dengan menggunakan tentara atau kapal perang belum tertulis secara jelas dalam perundangan tersebut.
Sengketa Pulau Senkaku sendiri dimulai pada 1895 ketika Jepang mengkliam karena saat itu belum ada yang memiliki. Sementara China mulai mempersengketakan pulau tersebut pada 1960 dengan melihat adanya sumber daya besar yang ada di dasar laut Senkaku. China menilai pulau-pulau itu direbut secara ilegal oleh Jepang pada masa Perang Dunia II. (faj)
Spoiler for Berseteru dengan China, Filipina Akan Dibantu Jepang:
MANILA - Jepang berjanji untuk membantu Filipina dalam mengklaim wilayah yang mereka perebutkan dengan China. Kedua negara itu juga makin khawatir dengan sikap agresif China di Laut China Selatan.
Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera mengakui, mengklaim hampir seluruh wilayah yang berada di Laut China Selatan dan wilayah yang ada di Laut China Timur. Masalah agresifitas China juga disinggung oleh Jepang dalam buku putih pertahanannya.
"Kami sepakat bahwa kami akan memperdalam kerja sama dalam bidang pertahanan pulau-pulau terpencil. Pertahnaan wilayah di perairan ini juga akan melindungi kepentingan maritim kami," ujar Onodera ketika bertemu dengan Menteri Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin, seperti dikutip AFP, Kamis (27/6/2013).
"Kami menghadapi situasi serupa di wilayah Jepang yang tereltak di Laut China Timur. Pihak Jepang sangat khawatir, situasi di Laut China selatan bisa menimbulkan masalah di Laut China Timur," paparnya sambil berbicara lewat penerjemah.
Gazmin pun menyuarakan dukungannya pada Jepang. Selain itu, Gazmin menerima tawaran bantuan Jepang untuk militer Filipina yang dinilai tidak terlalu kuat.
"Kami sepakatuntuk melanjutkan pertukaran informasi dan teknologi untuk saling membantu agar kami sama-sama kuat," ujar Gazmin.
Gazmin maupun Onodera tidak menjelaskan detil-detil mengenai kerja sama yang mereka lakukan. Namun Menteri Luar Negeri Albert del Rosario mengatakan, pada Februari 2013, Filipina sudah memesan 10 kapal patroli baru buatan Jepang.
Hubungan Jepang dan Filipina memang diwarnai oleh peristiwa buruk dalam sejarah Perang Dunia II. Namun kedua negara itu menjalin kemitraan yang kuat di bidang perdagangan. Saat ini, mereka pun menghadapi ancaman yang sama. (AUL)
Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera mengakui, mengklaim hampir seluruh wilayah yang berada di Laut China Selatan dan wilayah yang ada di Laut China Timur. Masalah agresifitas China juga disinggung oleh Jepang dalam buku putih pertahanannya.
"Kami sepakat bahwa kami akan memperdalam kerja sama dalam bidang pertahanan pulau-pulau terpencil. Pertahnaan wilayah di perairan ini juga akan melindungi kepentingan maritim kami," ujar Onodera ketika bertemu dengan Menteri Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin, seperti dikutip AFP, Kamis (27/6/2013).
"Kami menghadapi situasi serupa di wilayah Jepang yang tereltak di Laut China Timur. Pihak Jepang sangat khawatir, situasi di Laut China selatan bisa menimbulkan masalah di Laut China Timur," paparnya sambil berbicara lewat penerjemah.
Gazmin pun menyuarakan dukungannya pada Jepang. Selain itu, Gazmin menerima tawaran bantuan Jepang untuk militer Filipina yang dinilai tidak terlalu kuat.
"Kami sepakatuntuk melanjutkan pertukaran informasi dan teknologi untuk saling membantu agar kami sama-sama kuat," ujar Gazmin.
Gazmin maupun Onodera tidak menjelaskan detil-detil mengenai kerja sama yang mereka lakukan. Namun Menteri Luar Negeri Albert del Rosario mengatakan, pada Februari 2013, Filipina sudah memesan 10 kapal patroli baru buatan Jepang.
Hubungan Jepang dan Filipina memang diwarnai oleh peristiwa buruk dalam sejarah Perang Dunia II. Namun kedua negara itu menjalin kemitraan yang kuat di bidang perdagangan. Saat ini, mereka pun menghadapi ancaman yang sama. (AUL)
sumber
0
9.4K
Kutip
129
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan