JAKARTA (Pos Kota) – Ribuan orang yang tergabung dalam Presidium Banten Bersatu memprotes pemeriksaan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (20/12). Sayangnya, beberapa orang di antara mereka mengaku datang bukan atas inisiatifnya sendiri. Melainkan diajak dan dijanjikan menerima uang.

“Iya katanya ada uangnya sekitar Rp50 ribu,” kata salah seorang demonstran yang enggan disebut namanya di depan gedung KPK, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/12).

Pria berusia 18 tahun ini bahkan mengaku tidak tahu tujuan dari aksi demonstrasi yang dilakukannya di depan gedung KPK. “Sebenarnya ikut-ikut saja, kebetulan lagi libur terus ada yang ajak,” tambahnya.

Menurutnya, para pengunjuk rasa yang beraksi sejak sekitar Pk. 13:00 ini kebanyakan berasal dari beberapa wilayah seperti Serang, Pandeglang, dan Banten.

Dalam aksinya mereka berorasi menyatakan dukungannya kepada Atut. Selain berorasi, mereka juga membentangkan spanduk yang bertuliskan “KPK jangan jadi alat politik”.

Meski demikian aksi mereka berlangsung terkendali. Mereka pun membubarkan diri sekitar Pk. 17:00 atau tak lama setelah Atut digelandang petugas KPK ke Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. (yulian/yo)

sumber

mereka mulai lapar