Kaskus

Entertainment

CutieEniAvatar border
TS
CutieEni
Yang Perlu Anda Ketahui tentang TRANSFUSI DARAH
Hallo Kaskuser smua...

Thread ane hari ini mw cerita soal sepupu ane yg br lahir prematur (7bln kurang) dg berat 1100 gr alias 1,1 kg saja pd tgl 25 Nov 2013... sangat kecil.. emoticon-Baby Boy

bayi ini terpaksa dikluarkan oleh ibunya melalui operasi caesarkarena plasenta yang fungsinya mengalirkan makanan utk bayi mengalami gangguan ditmbh lagi ibunya (yaitu tante ane yg paling kecil) di opname krn darah tingginya melejit mencapai angka 200 keatas dan masuk ICU.

tragisnya nih bayi, pmbentukan jantung dan parunya blm sempurna, jd slm dy lahir smpai skrg udah ada sktr 5 kntung darah yg ditransfusikan ke dalam tubuhnya.. emoticon-Mewek dan di masukan ke dlm NICU (ICU buat bayi)

Kasihan bgt bayi tak berdaya itu sbnernya.. gk tega lht alat2 rumah skit yg mnepel pd badannya yg sgt mungil. apalgi darah yg masuk ke tubuhnya yg blm sempurna itu.

Nah, slain berbagi cerita, ane mw berbagi info penting soal transfusi darah...

Q: Apa itu transfusi darah?
A: Proses mentransfer darah atau darah berbasis produk dari satu orang ke dalam sistem peredaran darah orang lain.

Q: Mengapa orang tranfusi darah?
A: Transfusi darah dapat menyelamatkan jiwa dalam beberapa situasi, seperti kehilangan darah besar karena trauma, atau dapat digunakan untuk menggantikan darah yang hilang selama operasi.
Transfusi darah juga dapat digunakan untuk mengobati anemia berat atau trombositopenia yang disebabkan oleh penyakit darah. Orang yang menderita hemofilia atau penyakit sel sabit mungkin memerlukan transfusi darah sering.

Q: Apa ada resiko ato efek sampingnya?
A: ADA.

Q: Apa resikonya?
A: Reaksi samping yang paling umum untuk transfusi darah adalah''non-hemolitik demam reaksi transfusi'', yang terdiri dari demam yang menyelesaikan sendiri dan tidak menyebabkan masalah abadi atau efek samping. Reaksi hemolitik termasuk menggigil, sakit kepala, sakit punggung, dispnea, sianosis, nyeri dada, takikardi dan hipotensi.

Yang lainnya adalah kelebihan zat besi dan terkena penyakit yang di tularkan melalui darah yang di transfusikan. Setiap 250 ml darah yang di transfusikan selalu membawa kira-kira 250 mg zat besi. Sedangkan kebutuhan normal manusia akan zat besi hanya 1-2 mg perhari. pada penderita yang sudah sering mendapat transfusi kelebihan zat besi ini akan ditumpuk di jaringan-jaringan tubuh seperti hati, jantung, paru, otak, kulit dan lain-lain. penumpukan zat besi ini akan mengganggu fungsi organ tubuh tersebut bahkan dapat menyebabkan kematian akibat kegagalan fungsi jantung atau hati.

Dokter-dokter sudah lama mengetahui bahwa hepatitis yang lebih ringan (jenis A) disebarkan melalui makanan atau air yang tidak bersih. Kemudian mereka melihat bahwa suatu bentuk yang lebih serius ditularkan melalui darah, dan mereka tidak mempunyai cara untuk memeriksa apakah darah mengandung itu. Akhirnya, para ilmuwan yang brilian mengetahui cara menemukan ”jejak kaki” virus ini (jenis B). Pada awal 1970-an, darah diperiksa di beberapa negeri. Persediaan darah tampaknya aman dan masa depan bagi darah cerah! Atau apakah demikian? Tidak lama setelah itu ternyata ribuan orang yang diberi darah yang telah diperiksa masih dijangkiti hepatitis. Banyak orang, setelah menderita penyakit yang melemahkan tubuh, mendapati bahwa kehidupan mereka telah hancur. Namun jika darah telah dites, mengapa ini dapat terjadi? Darah tersebut ternyata mengandung hepatitis jenis lain, yang disebut non-A, non-B (NANB). sekarag disebut hepatitis C. Selama satu dasawarsa hal itu telah menghantui transfusi—antara 8 dan 17 persen dari mereka yang ditransfusi di Israel, Italia, Jepang, Spanyol, Swedia, dan Amerika Serikat kejangkitan penyakit itu


Q: Apa ada cara lain slain transfusi?
A: ADA.

Q: Caranya?
A: Dokter-dokter yang terampil dapat membantu seseorang yang telah kehilangan darah dan yang karena itu memiliki lebih sedikit sel darah merah. Setelah volume dipulihkan, dokter-dokter dapat menggunakan oksigen dengan konsentrasi tinggi. Ini akan membuat lebih banyak oksigen tersedia bagi tubuh dan sering memberikan hasil yang sangat baik. Dokter-dokter di Inggris menggunakan ini bagi seorang wanita yang telah kehilangan begitu banyak darah sehingga ”hemoglobinnya menurun sampai 1,8 g/dl. Ia diobati dengan sukses . . . [dengan] oksigen berkonsentrasi tinggi dan transfusi larutan gelatin [Haemaccel] dengan volume besar”. (Anaesthesia, Januari 1987) Laporan itu juga mengatakan bahwa orang lain yang mengalami kehilangan darah secara akut telah diobati dengan sukses dalam ruang-ruang oksigen bertekanan tinggi.

Dokter-dokter juga dapat membantu pasien mereka membentuk lebih banyak sel darah merah. Bagaimana? Dengan memberi mereka preparat yang mengandung zat besi (ke dalam otot-otot atau pembuluh-pembuluh darah), yang dapat membantu tubuh membuat sel-sel darah merah tiga sampai empat kali lebih cepat daripada biasa. Baru-baru ini bantuan lain telah tersedia. Ginjal Anda menghasilkan hormon yang disebut eritropoetin (EPO), yang merangsang sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah merah. Sekarang EPO (recombinant) sintetis dapat diperoleh. Dokter-dokter dapat memberikan ini kepada beberapa pasien anemia, dengan demikian membantu mereka membentuk sel-sel darah merah pengganti dengan sangat cepat.

Bahkan selama operasi, para dokter spesialis dan ahli anestesia yang terampil dan cermat dapat membantu dengan menggunakan cara-cara pengawetan darah yang mutakhir. Teknik operasi yang sangat cermat, seperti kauterisasi elektris untuk mengurangi pendarahan, patut ditekankan. Kadang-kadang darah yang mengalir ke dalam sebuah luka dapat dihisap, disaring, dan dimasukkan kembali ke dalam peredaran.

Pasien-pasien yang memakai mesin jantung-paru yang dilengkapi cairan non-darah bisa mendapat faedah dari hasil hemodilusi, karena lebih sedikit sel darah merah yang hilang.

Dan ada cara-cara lain untuk membantu. Menurunkan suhu badan pasien untuk mengurangi kebutuhannya akan oksigen selama operasi. Menggunakan anestesia yang menurunkan tekanan darah.

Terapi untuk memperbaiki koagulasi.

Desmopressin (DDAVP) untuk mempersingkat masa pendarahan.

”Pisau bedah” laser.

Daftarnya bertambah panjang seraya dokter-dokter dan pasien-pasien yang prihatin berupaya menghindari transfusi darah.

Q: Bagaimana jika dokter memaksa saya ata keluarga untuk transfusi klo tidak bisa mati?
A: Di banyak tempat dewasa ini, sang pasien mempunyai hak yang tidak dapat dilanggar untuk memutuskan pengobatan yang akan ia setujui. ”Hukum informed consent didasarkan atas dua alasan: pertama, bahwa seorang pasien mempunyai hak untuk mendapat keterangan yang memadai sehingga dapat membuat pilihan berdasarkan keterangan yang diperoleh mengenai pengobatan yang disarankan; dan kedua, bahwa sang pasien dapat memilih untuk menyetujui atau menolak rekomendasi seorang dokter. . . . Kecuali pasien dipandang mempunyai hak untuk mengatakan tidak, ataupun ya, dan bahkan ya dengan syarat-syarat, banyak pertimbangan untuk informed consent yang menjadi omong kosong belaka.”—Informed Consent—Legal Theory and Clinical Practice, 1987.

Beberapa pasien menghadapi tentangan ketika mereka berupaya menerapkan hak mereka. Ini mungkin dari seorang teman yang mempunyai keyakinan kuat tentang operasi amandel atau antibiotika. Atau seorang dokter mungkin meyakinkan kebenaran nasihatnya. Seorang staf rumah sakit mungkin bahkan tidak setuju, berdasarkan kepentingan hukum atau keuangan.

Rumah sakit berdiri bukan hanya untuk mendapatkan uang tetapi untuk melayani semua orang tanpa pandang bulu. Seorg teolog Richard J. Devine menyatakan, ”Walaupun rumah sakit harus mengerahkan setiap upaya medis lain untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan pasien, harus dipastikan agar pengobatan medis itu tidak melanggar hati nurani[nya]. Selain itu, [rumah sakit] harus menghindari segala macam bentuk pemaksaan, dari membujuk sang pasien sampai tindakan mendapatkan surat perintah dari pengadilan untuk memaksakan transfusi darah.”—Health Progress, Juni 1989.



Saya harap Anda tidak pernah akan kehilangan darah dalam jumlah besar. Namun andai kata demikian, kemungkinan besar dokter-dokter yang terampil dapat menangani kasus Anda tanpa menggunakan transfusi darah, yang mengandung begitu banyak risiko.

Demikian sedikit informasi dari saya, semoga dg adanya info ini, sodara, sodari makin sadar dg kesehatan yg sgt berharga dan memilih STRATEGI ALTERNATIVE TRANSFUSI DARAH yang lebih aman.


Diubah oleh CutieEni 20-12-2013 10:07
0
2.3K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan