- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Berduka Gan] Petenis Muda Prayoga Achmadi Meninggal saat Tanding!!


TS
bubs
[Berduka Gan] Petenis Muda Prayoga Achmadi Meninggal saat Tanding!!
Quote:
Original Posted By >
![[Berduka Gan] Petenis Muda Prayoga Achmadi Meninggal saat Tanding!!](https://dl.kaskus.id/s25.postimg.org/ip29c83nz/202560.jpg)
Metrotvnews.com, Bandung: Petenis belia asal DKI Jakarta, Prayoga Achmadi, 15, meninggal dunia saat menjalani pertandingan di ajang Turnament Tenis KU FIKS Telkom 2013 di Lapangan Tenis Taman Maluku kota Bandung, Kamis (19/12).
"Kami berduka, salah seorang pemain yang bertanding Prayoga Achmadi meninggal dunia beberapa saat setelah dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya ia tak sadarkan diri dan kejang-kejang saat bertanding," kata Ketua Panpel FIKS Telkom 2013 Ganjar Kurnia di Bandung.
Ia menyebutkan, kepergian untuk selamanya dari atlet muda yang kini ditempa di Ragunan tersebut cukup mengejutkan dan baru pertama kali terjadi di ajang tenis lapangan.
"Sangat mengejutkan dan yang jelas kami sudah melakukan penanganan sesuai prosedur kedaruratan mulai dari lapangan, pertolongan tim medis di lapangan dan merujuk ke rumah sakit," kata Ganjar.
Prayoga Achmadi yang beberapa pekan lalu menjadi juara turnamen tenis di Brunei pada nomor ganda berpasangan dengan Tio menghembuskan nafas terakhirnya di RS Halmahera kota Bandung setelah mendapat perawatan intensif di ruangan ICU rumah
sakit itu.
Sebelumnya, putra dari pembina tenis nasional Achmadi tersebut ambruk di lapangan saat bertanding melawan Bryan Husin (DKI) pada babak perempat final KU-16 tahun. Saat ini kedudukan 1-1 dan pada set kedua Prayoga tertinggal.
"Ia ambruk di lapangan, ia sempat bangun dan muntah. Kemudian kejang-kejang. Tim dokter dikerahkan ke tengah lapangan untuk memberikan pertolongan karena kondisinya kritis maka dibawa kd RS Halmahera yang berjarak sekitar 300 meter dari lapangan," kata Ganjar Kurnia.
Ganjar mengaku menonton langsung pertandingan tersebut dan awalnya menyangka pemain itu hanya mengalami kram akibat kelelahan, namun kondisinya
kian kritis.
"Ia memang kelihatan seperti kelelahan dan terus tertinggal dalam perolehan angka," katanya. Dengan peristiwa kematian pemain tenis belia Itu, seluruh pertandingan FIKS Telkom 2013 untuk hari Kamis akhirnya dihentikan untuk menghormati almarhum.
Bahkan rekan se-tim Prayoga asal DKI Jakarta semuanya memastikan diri mengundurkan
diri dari turnamen tersebut. "Ya semua pertandingan hari ini dihentikan, kami akan bicarakan dengan yang lainnya.
Tim DKI Jakarta juga memutuskan untuk
tidak melanjutkan pertandingan untuk menghormati almarhum," kata Ganjar. Sementara itu lawan terakhir Prayoga,
Bryan Husin menyebutkan saat bertanding lawannya yang juga teman sekamarnya di Ragunan itu lain dari biasanya dan terlihat kelelahan.
"Ia seperti kelelahan dan banyak melakukan kesalahan, padahal ia biasanya bermain ngotot. Saya tidak punya firasat sebelum pertandingan," katanya.
Ia menyebutkan sempat terakhir kali bersalaman sebelum bertanding dan ia tidak mendapat keluhan apapun dari pemain itu. Hanya saja ia mendengar dari salah seorang pemain KU-12 bahwa almarhum sempat
mengeluhkan dadanya tidak enak.
"Ke saya tidak mengeluh, namun ada pemain yunior yang sempat mendengar keluhan dia dadanya kurang enak," kata Bryan Husin yang
mengaku shock dengan kejadian yang menimpa rekannya itu. (Antara)
![[Berduka Gan] Petenis Muda Prayoga Achmadi Meninggal saat Tanding!!](https://dl.kaskus.id/s25.postimg.org/ip29c83nz/202560.jpg)
Metrotvnews.com, Bandung: Petenis belia asal DKI Jakarta, Prayoga Achmadi, 15, meninggal dunia saat menjalani pertandingan di ajang Turnament Tenis KU FIKS Telkom 2013 di Lapangan Tenis Taman Maluku kota Bandung, Kamis (19/12).
"Kami berduka, salah seorang pemain yang bertanding Prayoga Achmadi meninggal dunia beberapa saat setelah dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya ia tak sadarkan diri dan kejang-kejang saat bertanding," kata Ketua Panpel FIKS Telkom 2013 Ganjar Kurnia di Bandung.
Ia menyebutkan, kepergian untuk selamanya dari atlet muda yang kini ditempa di Ragunan tersebut cukup mengejutkan dan baru pertama kali terjadi di ajang tenis lapangan.
"Sangat mengejutkan dan yang jelas kami sudah melakukan penanganan sesuai prosedur kedaruratan mulai dari lapangan, pertolongan tim medis di lapangan dan merujuk ke rumah sakit," kata Ganjar.
Prayoga Achmadi yang beberapa pekan lalu menjadi juara turnamen tenis di Brunei pada nomor ganda berpasangan dengan Tio menghembuskan nafas terakhirnya di RS Halmahera kota Bandung setelah mendapat perawatan intensif di ruangan ICU rumah
sakit itu.
Sebelumnya, putra dari pembina tenis nasional Achmadi tersebut ambruk di lapangan saat bertanding melawan Bryan Husin (DKI) pada babak perempat final KU-16 tahun. Saat ini kedudukan 1-1 dan pada set kedua Prayoga tertinggal.
"Ia ambruk di lapangan, ia sempat bangun dan muntah. Kemudian kejang-kejang. Tim dokter dikerahkan ke tengah lapangan untuk memberikan pertolongan karena kondisinya kritis maka dibawa kd RS Halmahera yang berjarak sekitar 300 meter dari lapangan," kata Ganjar Kurnia.
Ganjar mengaku menonton langsung pertandingan tersebut dan awalnya menyangka pemain itu hanya mengalami kram akibat kelelahan, namun kondisinya
kian kritis.
"Ia memang kelihatan seperti kelelahan dan terus tertinggal dalam perolehan angka," katanya. Dengan peristiwa kematian pemain tenis belia Itu, seluruh pertandingan FIKS Telkom 2013 untuk hari Kamis akhirnya dihentikan untuk menghormati almarhum.
Bahkan rekan se-tim Prayoga asal DKI Jakarta semuanya memastikan diri mengundurkan
diri dari turnamen tersebut. "Ya semua pertandingan hari ini dihentikan, kami akan bicarakan dengan yang lainnya.
Tim DKI Jakarta juga memutuskan untuk
tidak melanjutkan pertandingan untuk menghormati almarhum," kata Ganjar. Sementara itu lawan terakhir Prayoga,
Bryan Husin menyebutkan saat bertanding lawannya yang juga teman sekamarnya di Ragunan itu lain dari biasanya dan terlihat kelelahan.
"Ia seperti kelelahan dan banyak melakukan kesalahan, padahal ia biasanya bermain ngotot. Saya tidak punya firasat sebelum pertandingan," katanya.
Ia menyebutkan sempat terakhir kali bersalaman sebelum bertanding dan ia tidak mendapat keluhan apapun dari pemain itu. Hanya saja ia mendengar dari salah seorang pemain KU-12 bahwa almarhum sempat
mengeluhkan dadanya tidak enak.
"Ke saya tidak mengeluh, namun ada pemain yunior yang sempat mendengar keluhan dia dadanya kurang enak," kata Bryan Husin yang
mengaku shock dengan kejadian yang menimpa rekannya itu. (Antara)
Berita Terkait!!
"Mengeluhkan Dadanya Yang Sakit
Quote:
Original Posted By >
Metrotvnews.com, Bandung: Rekan sekaligus lawan terakhir petenis Prayoga Achmadi, 15, diajang Tenis FIKS Telkom 2013, Bryan Husin
menyebutkan sempat mendengar pengakuan pemain yunior terkait keluhan Prayoga merasa tidak enak pada bagian dadanya.
"Ke saya langsung sih nggak mengeluh apapun, tapi ada pemain yunior yang mendengar keluhan dia (Prayoga) yang merasa tidak enak pada bagian dadanya," kata Bryan di Lapangan Tenis Taman Maluku Kota Bandung, Kamis (19/12).
Bryan merupakan lawan terakhir Prayoga pada pertandingan tenis klasik usia dini tersebut.
Prayoga kemudian ambruk saat. bertanding dan menghembuskan nafas terakhirnya di RS Halmahera Siaga Kota Bandung saat mendapatkan perawatan intensif di sana.
Bryan mengaku langsung memberikan
pertolongan kepada rekannya, kemudian wasit, pengawas pertandingan dan tim dokter datang memberikan pertolongan.
"Saya mengira kram biasa, namun kaget setelah muntah-muntah. Saya ikut mendampinginya saat dibawa ke rumah sakit," katanya.
Dan ia mengaku kaget ketika mendengar kabar temannya itu meninggal dunia. "Saat di rumah sakit nadinya masih ada meski lemah," katanya.
Sementara pengalamannya saat bergabung di Ragunan bersama Prayoga ia mengaku cukup dekat dan orangnya bisa bergaul. Namun ia
menyebutkan kebiasaan makan pemain itu kurang disiplin.
"Saya cukup mengenalnya dan dekat, dalam beberapa kejuaraan sama-sama. Tapi ia memang makannya kurang bagus," kata Bryan menambahkan.
Terkait peristiwa itu, seluruh pemain DKI Jakarta menarik diri dari turnamen tersebut untuk menghormati rekannya tersebut. (Antara)
Metrotvnews.com, Bandung: Rekan sekaligus lawan terakhir petenis Prayoga Achmadi, 15, diajang Tenis FIKS Telkom 2013, Bryan Husin
menyebutkan sempat mendengar pengakuan pemain yunior terkait keluhan Prayoga merasa tidak enak pada bagian dadanya.
"Ke saya langsung sih nggak mengeluh apapun, tapi ada pemain yunior yang mendengar keluhan dia (Prayoga) yang merasa tidak enak pada bagian dadanya," kata Bryan di Lapangan Tenis Taman Maluku Kota Bandung, Kamis (19/12).
Bryan merupakan lawan terakhir Prayoga pada pertandingan tenis klasik usia dini tersebut.
Prayoga kemudian ambruk saat. bertanding dan menghembuskan nafas terakhirnya di RS Halmahera Siaga Kota Bandung saat mendapatkan perawatan intensif di sana.
Bryan mengaku langsung memberikan
pertolongan kepada rekannya, kemudian wasit, pengawas pertandingan dan tim dokter datang memberikan pertolongan.
"Saya mengira kram biasa, namun kaget setelah muntah-muntah. Saya ikut mendampinginya saat dibawa ke rumah sakit," katanya.
Dan ia mengaku kaget ketika mendengar kabar temannya itu meninggal dunia. "Saat di rumah sakit nadinya masih ada meski lemah," katanya.
Sementara pengalamannya saat bergabung di Ragunan bersama Prayoga ia mengaku cukup dekat dan orangnya bisa bergaul. Namun ia
menyebutkan kebiasaan makan pemain itu kurang disiplin.
"Saya cukup mengenalnya dan dekat, dalam beberapa kejuaraan sama-sama. Tapi ia memang makannya kurang bagus," kata Bryan menambahkan.
Terkait peristiwa itu, seluruh pemain DKI Jakarta menarik diri dari turnamen tersebut untuk menghormati rekannya tersebut. (Antara)
Berita terkait!!!
Quote:
Original Posted By >
Urusan umur manusia sudah ada yang
mengatur, tak hanya yang berusia lanjut tetapi usia muda pun tak luput dari maut.
Penyebabnya bukan hanya menderita sakit namun maut pun bisa menjemput di mana saja termasuk di lapangan.
Olahraga Indonesia sedang berkabung, sebab petenis muda potensial bernama Prayoga Achmadi meninggal setelah tak sadarkan diri di lapangan di Bandung.
Mesti standar alat kesehatan dalam
pertandingan tersebut sudah memenuhi syarat, tapi nyawa Prayoga tak mampu diselamatkan saat dibawa ke rumah sakit.
Berikut olahragawan yang meninggal saat bertanding:
Urusan umur manusia sudah ada yang
mengatur, tak hanya yang berusia lanjut tetapi usia muda pun tak luput dari maut.
Penyebabnya bukan hanya menderita sakit namun maut pun bisa menjemput di mana saja termasuk di lapangan.
Olahraga Indonesia sedang berkabung, sebab petenis muda potensial bernama Prayoga Achmadi meninggal setelah tak sadarkan diri di lapangan di Bandung.
Mesti standar alat kesehatan dalam
pertandingan tersebut sudah memenuhi syarat, tapi nyawa Prayoga tak mampu diselamatkan saat dibawa ke rumah sakit.
Berikut olahragawan yang meninggal saat bertanding:
Quote:
Original Posted By >
1. Eri Irianto
Eri Irianto ini meninggal dunia pada Tanggal 03 April tahun 2000 ketika sedang bermain melawan PSIM Yogyakarta, saat itu Eri tiba-tiba
saja kesakitan di tengah lapangan, sempat dibawa ke RS namun nyawanya tidak mampu diselamatkan pada malam hari nya di RS setempat.
2. Petenis muda Prayoga Achmadi
Petenis muda asal DKI Jakarta, Prayoga
Achmadi (15) meninggal dunia saat menjalani pertandingan di ajang Turnamen Tenis KU FIKS Telkom 2013 di Lapangan Tenis Taman Maluku kota Bandung. Prayoga sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawa tak tertolong. "Kami berduka, salah seorang pemain yang bertanding Prayoga Achmadi meninggal dunia
beberapa saat setelah dibawa ke rumah sakit. Sebelumnya ia tak sadarkan diri dan kejang-kejang saat bertanding," kata Ketua Panpel
FIKS Telkom 2013, Ganjar Kurnia di Bandung seperti dilansir Antara, Kamis (19/12).
3. Petinju Tubagus Setia Sakti
Petinju muda profesional berusia 17 tahun Tubagus Setia Sakti tak sadarkan diri saat melawan Ical Tobida pada 26 Januari 2013 di Jakarta. Tubagus mengalami pendarahan di
otak, kemudian meninggal di hari berikutnya di RS UKI, Cawang, Jakarta. Petinju asal Bandar Lampung itu bertarung melawan petinju senior Ical dalam kejuaraan Nasional Ad Interim Versi Komisi Tinju Profesional Indonesia KTPI, dalam pertarungan yang dijadwalkan 12 Ronde di TVRI. "Pertarungan ini adalah ad interim di mana Tubagus yang menempati peringkat satu melawan peringkat kedua Ical Tobida," kata promotor pertandingan Syafrudin Lado, Minggu.
4. Jumadi Abdi
Nama Jumadi Abdi mungkin tidak terdengar akrab di telinga sebagian pecinta sepakbola, pemain PKT Bontang kelahiran 1983 ini meninggal dunia pada tanggal 15 Maret 2009
di RS Pupuk Kaltim Kalimantan, sebelumnya ia mengalami perawatan secara intensif selama delapan hari setelah mengalami benturan yang sangat keras pada laga melawan Persela Lamongan. Pemain muda ini meninggal dunia akibat terkena infeksi berat dari kuman yang dikeluarkan dari usus nya saat benturan tersebut terjadi.
5. Petinju Oxon Palue
Oxon Palue ambruk saat melawan Gerry Gio Toisuta pada tanggal 16 November 2012 di Kupang. Hasil pertandingan seri 8 ronde. Oxon
kemudian mengeluh menderita keram kaki usai pertandingan, dan dinyatakan meninggal pada 20 November 2012 di rumah sakit.
1. Eri Irianto
Eri Irianto ini meninggal dunia pada Tanggal 03 April tahun 2000 ketika sedang bermain melawan PSIM Yogyakarta, saat itu Eri tiba-tiba
saja kesakitan di tengah lapangan, sempat dibawa ke RS namun nyawanya tidak mampu diselamatkan pada malam hari nya di RS setempat.
2. Petenis muda Prayoga Achmadi
Petenis muda asal DKI Jakarta, Prayoga
Achmadi (15) meninggal dunia saat menjalani pertandingan di ajang Turnamen Tenis KU FIKS Telkom 2013 di Lapangan Tenis Taman Maluku kota Bandung. Prayoga sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawa tak tertolong. "Kami berduka, salah seorang pemain yang bertanding Prayoga Achmadi meninggal dunia
beberapa saat setelah dibawa ke rumah sakit. Sebelumnya ia tak sadarkan diri dan kejang-kejang saat bertanding," kata Ketua Panpel
FIKS Telkom 2013, Ganjar Kurnia di Bandung seperti dilansir Antara, Kamis (19/12).
3. Petinju Tubagus Setia Sakti
Petinju muda profesional berusia 17 tahun Tubagus Setia Sakti tak sadarkan diri saat melawan Ical Tobida pada 26 Januari 2013 di Jakarta. Tubagus mengalami pendarahan di
otak, kemudian meninggal di hari berikutnya di RS UKI, Cawang, Jakarta. Petinju asal Bandar Lampung itu bertarung melawan petinju senior Ical dalam kejuaraan Nasional Ad Interim Versi Komisi Tinju Profesional Indonesia KTPI, dalam pertarungan yang dijadwalkan 12 Ronde di TVRI. "Pertarungan ini adalah ad interim di mana Tubagus yang menempati peringkat satu melawan peringkat kedua Ical Tobida," kata promotor pertandingan Syafrudin Lado, Minggu.
4. Jumadi Abdi
Nama Jumadi Abdi mungkin tidak terdengar akrab di telinga sebagian pecinta sepakbola, pemain PKT Bontang kelahiran 1983 ini meninggal dunia pada tanggal 15 Maret 2009
di RS Pupuk Kaltim Kalimantan, sebelumnya ia mengalami perawatan secara intensif selama delapan hari setelah mengalami benturan yang sangat keras pada laga melawan Persela Lamongan. Pemain muda ini meninggal dunia akibat terkena infeksi berat dari kuman yang dikeluarkan dari usus nya saat benturan tersebut terjadi.
5. Petinju Oxon Palue
Oxon Palue ambruk saat melawan Gerry Gio Toisuta pada tanggal 16 November 2012 di Kupang. Hasil pertandingan seri 8 ronde. Oxon
kemudian mengeluh menderita keram kaki usai pertandingan, dan dinyatakan meninggal pada 20 November 2012 di rumah sakit.
sumber 1| sumber 2 | Sumber 3
Quote:
Original Posted By tS"Turut Berduka cita..
...Padahal masih muda ...semoga arwah di terima disisinya..

0
4.6K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan