JAKARTA - Indonesian Corruption Wacth (ICW) menilai korupsi yang dilakukan Gubernur Banten, Ratu Atut Choysiah, lebih kental untuk kepentingan bisnis keluarga daripada politik. Pasalnya, proyek-proyek yang tertera pada APBD Banten sebagian besar tender dimenangkan perusahaan milik keluarga Atut.

“Aspek ekonomi lebih kental daripada aspek politik. Upaya pemenangan proyek sebagian ke perusahaan milik Atut. Kan Wawan juga banyak membiayai politisi-politisi di sana,” kata Wakil koordinator ICW, Ade Irawan, saat berbincang dengan Okezone, Jumat (20/12/2013). (okezone.com)

ane yakin gan, mereka mereka anak-anak kemaren sore yang baru aja pada lulus sertifikasi PBJ oleh LKPP atau yang lain yang tidak lulus namun sudah bergelut dibidang pengadaan barang jasa pemerintah pusat maupun daerah sebenarnya dapat bercerita panjang dan lebar soal carut marutnya.

kebijakan apapun itu hanya soal lahan dan cari kedudukan. dua periode pemerintahan SBY adalah saat yang paling tepat dan subur untuk beternak kursi dan jabatan. semua bidang diobral, gaji dan tunjangan difoya foyakan agar tidak sia-sia tampang terliat tua.

orang-orang dibidang pengadaan dan marketing swasta bukanlah orang-orang bodoh. lelang mo dipake kertas atau komputer bukanlah soal besar bagi mereka.

tidak disana atau disini, agan dan aganwati dapat mencermati bahwa pemerintah adalah unit organisasi paling boros dan lemah perencanaan dan pengelolaan belanja dan barang milik negara (BMN)-nya.
semua berhitung, dan berargumen, "saya pikir tidak layak mempertaruhkan jabatan dan fasilitas yang saya pegang untuk dirasiokan dengan upaya meluruskan cara berpikir dan teknik mengelola anggaran dengan efisien."

jangan jadi orang seperti itu ya gan dan ganwati.
cukup ane yang terakhir..