Langsung simak aja gan

Jakarta, Pemerkosaan dan pelecehan seksual kerap diberitakan di berbagai media. Umumnya pelaku adalah laki-laki, sementara korban adalah perempuan. Namun faktanya, ada juga kasus di mana laki-laki yang menjadi korban rudapaksaan oleh perempuan.

Dilansir Asiaone.com, Presiden Malaysian Medical Association (MMA) Datuk Dr N.K.S. Tharmaseelan menyatakan bahwa jarang ada pria korban rudapaksaan yang melaporkan diri. Hal ini dikarenakan kuatnya mitos yang menyelubungi pria tentang seks.

Mitos-mitos yang dimaksud antara lain keinginan untuk berhubungan seks yang lebih besar pada pria, pria lebih mudah terangsang, serta kemustahilan bagi wanita untuk mengalahkan pria dari sisi tenaga. Mitos-mitos tersebutlah yang membuat pria korban rudapaksaan jarang mendapat bantuan.

"Mitos-mitos tersebut padahal bisa dipatahkan dengan bukti-bukti sosiologis, psikologis, serta ilmiah," ujar Datuk Thatmaseelan dan ditulis detikhealth pada Kamis (19/12/2013).

Menjawab pertanyaan seputar pria yang lebih mudah terangsang, Ia mengatakan bahwa faktor penyebab terangsang berbeda-beda untuk setiap manusia. Dikatakannya bahwa jika penis pria ereksi, belum tentu menandakan bahwa ia terangsang.

"Ereksi adalah hasil dari interaksi psikologis, syaraf, otot, hormon. Meski sering dikatikan dengan rangsangan seksual, namun ereksi juga bisa terjadi secara spontan," jelasnya.

Di Amerika dan banyak negara di eropa, sudah ada hukum yang menyetarakan hukuman bagi pelaku rudapaksaan pria atau wanita. Bahkan disebutkan bahwa satu dari 71 pria di Amerika telah menjadi korban rudapaksaan oleh wanita .

Hal ini disebabkan oleh adanya hukum statury rape di Amerika. Peraturan ini menyebutkan bahwa jika pasangan seks Anda berusia di bawah 18 tahun, Anda akan dikenai tuduhan rudapaksaan.

Kurangnya informasi dan kesadaran masyarakat tentang rudapaksaan pada pria membuat sulit untuk melakukan pendataan dan pencegahan. Padahal korban rudapaksaan akan mengalami trauma yang bisa berujung pada gangguan kesehatan jiwa.

"Dampak pada pria bahkan bisa lebih besar. Akan sangat memalukan jika anda pergi untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi atau pengadilan," pungkasnya.

Sumber:
[url]http://health.detik..com/read/2013/12/19/142450/2446659/763/bukan-hanya-perempuan-lelaki-pun-bisa-jadi-korban-rudapaksaan[/url]