- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ballad Metal Terbaik \M/ !!
TS
guataulujelek
Ballad Metal Terbaik \M/ !!
selamat malam para juragan , hanya ingin mengisi waktu luang setelah pulang kerja dan nyari hiburan Yb dan berbagi pengetahuan tentang hobby saya terhadap musik metal dan ingin nge share tentang lagu lagu metal , eittsss tapi yang ballad yah juragan
lagi ga bahas yang nge headbangin gan
Buat band rock/metal, membawakan lagu ballad bukanlah dosa, malah sejujurnya banyak band metal dapat merengkuh segmen pendengar yang lebih luas dengan lagu ballad, bahkan beberapa ballad akhirnya menjadi legenda, sebut saja antara lain “Soldier of Fortune” (Deep Purple), “Stairway To Heaven” (Led Zeppelin), “Still Loving You” (Scorpions), dan masih banyak lagi. Jadi, jangan malu walaupun seandainya kita gondrong dan punya lengan mirip Steve Harris (tato-nya), tetapi memiliki koleksi CD kompilasi sendiri berisi ballad favorit, yang khusus dimainkan saat lagi.. ehm.. ehm.. sendu.
Berikut adalah ballad terbaik dari beberapa band rock/metal menurut saya. Bisa berbeda dengan selera pembaca karena musik memang subyektif, semakin banyak pendapat semakin bagus. Sebenarnya yang lebih sulit justru mendefinisikan kriteria apa yang termasuk lagu ballad Tapi untuk memudahkan, anggaplah ballad di sini adalah lagu (dengan vokal) yang cukup didominasi oleh tempo yang slow dan yang penting bisa membawa emosi (tapi bukan bikin emosi
langsung kita cek this out gan !!
1. Angra – Heroes of the Sand
Band metal Brazil ini mungkin lebih terkenal dengan lagu metal bertempo cepat yang dimainkan dengan teknik tinggi. Padahal, Angra tidak pernah lupa menyisipkan ballad di setiap albumnya, hanya saja corak balladnya memang tidak sederhana, karena unsur metal masih banyak membalut lagu-lagu ballad Angra. “Heroes of the Sand” merupakan lagu dari album “Rebirth” (2001), sebuah ballad megah yang membuktikan Angra tidak salah memilih vokalis Edu Falaschi sebagai pengganti Andre Matos.
2. Bon Jovi – Dry County
Sangat sulit menentukan ballad terbaik dari Bon Jovi, yang sudah banyak menghasilkan ballad yang keren-keren. Tetapi akhirnya saya memilih lagu terpanjang yang pernah dibuat Bon Jovi (9:52 menit), yaitu “Dry County” (album “Keep The Faith” – 1992). Berbeda dengan ballad Bon Jovi yang lain, struktur lagu ini termasuk unik karena memiliki solo gitar yang panjang, yang juga berperan menghidupkan emosi lagu ini.
3. Crimson Glory – Song For Angels
Salah satu vokalis yang sanggup menyuarakan emosinya melalui vokal adalah Midnight, kita seakan dapat merasakan emosi yang begitu kuat dari lantunannya pada ballad-ballad Crimson Glory. Tidak terkecuali “Song for Angels” dari album “Strange and Beautiful” (1991). Lagu indah yang sangat menggugah semangat, potongan lirik “even angels need to learn how to fly” tidak akan dilupakan begitu saja bagi pendengar yang meresapi lagu ini.
4. DragonForce – Dawn Over a New World
Sebagai band beraliran extreme power metal, sampai saat ini (setau saya) DragonForce hanya memiliki 3 ballad: “Starfire”, “Dawn Over a New World”, dan “Trail of Broken Hearts”. Semuanya keren, tetapi jika harus diambil yang terbaik, pilihan jatuh pada “Dawn Over a New World” dari album “Sonic Firestorm” (2004). Jika didengar sekilas, lagu ini mungkin seperti ballad sederhana, tapi sebaliknya, sebenarnya lagu ini mempunyai struktur yang kompleks yang mungkin tidak disadari. Umumnya lagu (apalagi jenis ballad) terdiri 3 atau 4 bagian (misalnya verse, pre-chorus, chorus, bridge), tetapi lagu ini memiliki 6 bagian! Variasi ditambah lagi dengan naik 1 nada pada chorus terakhir, sehingga saat mendengarnya, mungkin akan ada sesuatu yang membuat lagu ini mengalun hidup dengan sangat nikmat.
5. Gamma Ray – The Silence
Tidak sulit menentukan ballad terbaik Gamma Ray, karena “The Silence” (album “Heading For Tomorrow” – 1990) adalah sebuah masterpiece dunia per-metalballad-an, ballad megah yang terdiri dari 8 bait berbeda dan tidak ada satupun yang diulang, jadi bisa dibilang lagu ini tidak ada bagian reff-nya. Keunggulan lainnya tentu vokal Ralf Scheepers yang sakti, walaupun lagu ini pernah dirilis ulang dengan Kai Hansen pada vokal, tapi masih kalah telak dengan versi Ralf.
6. Iron Maiden – Infinite Dreams
Tidak bisa disebut ballad murni karena bagian tengah lagu “Infinite Dreams” mampu membuat headbanging. Lagu ini inovatif sekaligus legendaris, dari album “Seventh Son of a Seventh Son” (1988). Bisa dibilang salah satu puncak kreativitas Iron Maiden dan kehandalan vokal Bruce Dickinson. Pada album-album berikutnya, barangkali Iron Maiden ingin mengulang kesuksesan lagu ini melalui track “No Prayer For The Dying” (1990) dan “Afraid to Shoot Stranger” (1992) yang memiliki pola yang kurang lebih mirip.
7. Manowar – Heart of Steel
Memiliki personil-personil kekar, tidak berarti miskin stock ballad. Manowar punya beberapa ballad, biarpun tetap bertema kepahlawanan atau dewa. “Heart of Steel” dari album “Kings of Metal” (1988), tidak diragukan lagi adalah ballad yang membakar semangat sampai ke ubun-ubun.
8. Motley Crue – You’re All I Need
“Home Sweet Home” mungkin ballad Motley Crue yang paling ngetop, tapi saya lebih memilih “You’re All I Need” (album “Girls, Girls, Girls” – 1987) sebagai best ballad mereka. Keistimewaannya terletak pada nada lagu mendayu-dayu yang ternyata kontras dengan lirik yang psikopat, dan tentu saja vokal Vince Neil yang tidak ada duanya.
9. X Japan – Tears
Inilah band yang jenius dalam menciptakan lagu yang mengharabirukan perasaan, biasanya diiringi dengan permainan piano Yoshiki yang menyentuh. Saya memilih “Tears” (album “Dahlia” – 1996) sebagai best of ballads mereka. Lagu ini justru tidak terlalu memikat pada pendengaran pertama (beda seperti “Endless Rain” yang bisa langsung akrab dengan telinga), tetapi jika sudah tersentuh oleh lagu ini, tidak akan mudah melupakannya.
10. Yngwie Malmsteen – Forever One
Yngwie baru “belajar” nge-ballad (non-instrumental) pada album ke-4 yaitu “Odyssey” (1988) dengan lagu “Dreaming (Tell Me)”, dan setelah itu cukup banyak menghasilkan ballad berkualitas seperti “Save Our Love”, “Prisoners of Your Love”, “I’m My Own Enemy” dan seterusnya. Tapi kalau ditanya ballad terbaiknya, saya akan memilih “Forever One” (album “Seventh Sign” – 1994). Vokal Mike Vescera sangat jernih dan kuat, menyanyikan range nada yang sulit dijangkau tanpa menjadi serak, dan tentu saja karena lagunya memang menghanyutkan.
11. Andi Deris – 1000 Years Away
Diambil dari debut solo Andi Deris (tanpa Helloween), berjudul “Come In From The Rain” (1997) yang bercorak melodic rock. Album ini penuh dengan karya-karya fresh yang terdengar dari nada dan lirik lagu-lagunya yang variatif. “1000 Years Away” bercerita tentang anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya (sebaliknya, malah mendapatkan kekerasan), sulit untuk tidak terharu mendengarkan lagu ini sambil menyanyikan liriknya, walaupun lagunya tidak terlampau slow, lebih mengarah ke mid-tempo.
12.Dream Theater – The Spirit Carries On
Lagu ini dipilih bukan karena saya melihat video “The Spirit Carries On” versi bahasa Jawa yang dinyanyikan oleh ErnieXBall atau karena baru-baru ini Dream Theater merilis 3 episode reality show bertajuk “The Spirit Carries On” dalam rangka mencari drummer pengganti Mike Portnoy (yang dimenangkan Mike Mangini), melainkan karena ballad ini memang sangat nyaman di telinga dengan lirik yang dalam
13. Europe – Prisoners in Paradise
Seperti juga rekan seangkatannya yaitu Bon Jovi, Europe sangat piawai membuat lagu ballad yang mengiris-iris bawang, eh.. hati. Hampir seluruh ballad Europe pernah jadi favorit saya berhari-hari (“Carrie”,” Open Your Heart”, “Dreamer”, “Tomorrow”, dan lain-lain). Tapi yang paling favorit buat saya adalah “Prisoners in Paradise”, yang juga jadi title album mereka di tahun 1991. Sayang album ini lahir di era grunge jadi gemanya tidak seheboh “The Final Countdown”.
Lagu ini diawali dengan intro unik, berbagai keinginan dari ingin bisa terbang sampai ingin nonton TV
14. Gorky Park – Try To Find Me
Pertama dengar lagu ini, saya pikir liriknya bercerita tentang main petak umpet (please try to find me and i’ll try to find you). Liriknya memang biasa saja, tapi yang luar biasa adalah solo gitarnya yang saya nobatkan sebagai salah satu solo gitar terbaik yang pernah saya dengar, begitu menyayat hati, sesekali dimainkan dengan mulus dan cepat, dan sangat emosional dari awal sampai akhir, berdurasi sekitar satu setengah menit untuk solo gitar itu sendiri.
15. Helloween – Your Turn
Bahkan bagi pionir power metal pun perlu sesekali nge-ballad. Helloween memiliki beberapa ballad dari era Michael Kiske ataupun Andi Deris. “Windmill” bahkan begitu manisnya sampai-sampai tidak ada unsur metal sedikitpun. Tetapi saya lebih memilih “Your Turn” (album “Pink Bubbles Go Ape”) sebagai best ballad Helloween. Biarpun bercorak ballad, tapi masih terdengar cita rasa Helloween lewat tarikan kuat dan jernih Michael Kiske dan solo melodik Michael Weikath. Sayangnya sampai saat ini saya tidak pernah mendengar “Your Turn” dinyanyikan oleh Andi Deris.
16. Loudness – So Lonely
Power ballad metal 80-an dengan sentuhan magis Loudness, bahkan pada lagu ballad, Akira Takasaki (gitaris) masih mampu membuat variasi riff indah yang cukup kompleks (untuk ukuran ballad). Liriknya yang sangat nelangsa memang cukup kontras dinyanyikan oleh vokal gahar Minoru Nihara (ataupun Mike Vescera yang menyanyikannya live, Mike Vescera adalah pengganti Minoru Nihara – yang akhirnya balik lagi ke Loudness). Tapi itulah salah satu keistimewaan ballad metal, vokal gahar lagu mellow, and it works!
17. Michael Kiske – Do I Remember A Life?
Dengan modal golden voice-nya, kebanyakan lagu yang dinyanyikan Michael Kiske terdengar keren. Walaupun saya setuju saja kalau ada yang berpendapat bahwa Kai Hansen dan Michael Weikath yang paling mampu membuat lagu yang mengeksplorasi kehebatan vokal Michael Kiske. Namun di lagu “Do I Remember A Life?” yang merupakan ciptaan Michael Kiske, ia mengeksplorasi vokalnya dengan caranya sendiri. Di lagu ini, vokal Kiske berkeliaran di range yang sangat lebar, dari nada yang rendah sampai tinggi, sangat jernih dan kuat, dengan teknik bridging/perpindahan nada yang luar biasa mulus, plus emosi yang menghanyutkan. Dari sisi musik walaupun sederhana tapi sangat cocok mengiringi vokal melodius Kiske, dari suara-suara alam (angin, kicauan burung), gitar akustik, sampai dentingan piano di ending lagu. Dua kata yang cocok untuk mendeskripsikan lagu ini: beautiful masterpiece!
18. Poison – Life Goes On
Band yang pernah mengaudisi Slash pada awal karirnya (audisi akhirnya dimenangkan oleh C.C. DeVille, jika tidak, mungkin kita akan melihat Slash tampil dengan bibir merah merekah), dan sebagai kelompok glam metal, sudah tentu wajib punya ballad. Ballad Poison yang paling terkenal adalah “Every Rose Has Its Thorn”, tapi saya pribadi lebih menyukai “Life Goes On” dari album “Flesh & Blood” (1990).
19. skid Row – I Remember You
Semua ballad Skid Row era Sebastian Bach sangat berkesan, tidak hanya dari album-album awal yang menampilkan “18 and Life”, “I Remember You”, “Wasted Time” dan lain-lain, tapi juga dari album terakhir Skid Row bersama Sebastian Bach, yaitu “Subhuman Race” (1995) yang keluar di era grunge, menampilkan ballad “Breaking Down” dan “Into Another”. Tapi akhirnya saya memilih lagu legendaris “I Remember You” yang memang susah terlupakan.
20. Virgin Steele – A Cry In The Night
Diambil dari album “Guardians of Flame” (1983 dan di re-issued pada tahun 2002), “A Cry In The Night” termasuk ballad sederhana tetapi indah. Virgin Steele memiliki beberapa kemiripan dengan Manowar, walau tetap memiliki ciri musik sendiri yang mereka sebut “barbaric romanticism”.
20. Bruce Dickinson – Tears of the Dragon
Power ballad dengan chorus yang unforgettable. Biarpun judulnya cocok untuk menjadi judul game action RPG atau judul film mitologi Yunani, tapi sebenarnya lagu ini bercerita mengenai cabutnya Bruce Dickinson dari band yang membesarkannya: Iron Maiden (biarpun setelah itu Bruce bergabung lagi dengan Iron Maiden). Di lagu ini telinga tidak hanya dimanjakan oleh vokal ciamik Bruce Dickinson, tetapi juga solo gitar Roy Z yang emosional. Salah satu versi live yang saya sangat suka adalah saat Bruce membawakan lagu ini dengan berbagai improvisasi di aransemennya, vokal dan solo gitar. Lagu ini dibawakan pada konser bersama Tribuzy di YouTube: Bruce Dickinson – Tears of the Dragon
21. Cinderella – Don’t Know What You Got (Till It’s Gone)
Tom Keifer selaku vokalis Cinderella memiliki suara serak yang sangat khas, mungkin dari band sejenis (glam metal) tahun 80-an, Cinderella yang memiliki vokalis terserak. Untuk lagu metal memang wajar, tapi bagaimana saat Tom Keifer nyanyi ballad? Biarpun sebenarnya sanggup bernyanyi dengan bening, tapi di “Don’t Know What You Got” (Till It’s Gone) ini (dari album “Long Cold Winter” tahun 1988), Tom tetap mempertahankan suara seraknya. Hasilnya (buat saya) adalah salah satu power ballad termanis sepanjang masa, bagi yang sudah pernah mendengar, akan sulit melupakan chorusnya selama hidup, dan liriknya walaupun lagu cinta biasa, tapi sangat menyentuh karena… don’t know what you got till it’s gone.
22. Dokken – Alone Again
Biarpun merupakan band hard rock yang populer sejak tahun 80-an dan Don Dokken (vokalis) memiliki suara sendu dan merdu, tapi ternyata Dokken tidak banyak memproduksi power ballad. Namun siapa yang tidak kenal “Alone Again” yang merupakan power ballad Dokken yang sangat terkenal, dengan vokal Don yang elegan dan dentingan gitar magis George Lynch.
23. Guns N’ Roses – Street of Dreams
GNR merupakan gudangnya ballad-ballad unik tapi bermutu diantaranya seperti “Patience”, “November Rain”, “Don’t Cry”. Tapi kalau disebut ballad terbaik bagi kuping saya saat ini, maka saya memilih “Street of Dreams” dari album “Chinese Democracy” (2008), barangkali karena lebih segar dan baru dibanding ballad-ballad GNR era masih ada Slash. Tapi lagu ini memang keren abis, terutama di bagian akhir yang masih menunjukkan vokal tinggi Axl
24. eavens Gate – Best Days of My Life
Sebelum banyak membantu Tobias Sammet di project Avantasia, Sascha Paeth pernah membentuk Heavens Gate, salah satu band power metal yang sempat menelurkan album legendaris “Livin’ In Hysteria”. Di album yang terselip lagu power ballad: “Best Days of My Life” yang sangat melodik ini.
25. I, Napoleon – Everytime I See Your Picture
Band hard rock satu ini cuma sempat menelurkan satu album yaitu “I, Napoleon” di tahun 1991. Bagi yang sempat mendengarkan musik mereka, akan menyayangkan mengapa band dengan potensi sebesar ini tidak mampu survive. Kemungkinan karena I, Napoleon mengusung hard rock yang tergilas oleh pengaruh grunge di awal 90-an. Track “Everytime I See Your Picture” merupakan ballad terbaik mereka, dengan lirik, melodi, dan vokal yang sarat kesedihan, namun tetap sebuah ballad yang.. metal.
26. Jon Bon Jovi – Santa Fe
Salah satu rocker yang tetap survive di zaman grunge menyerbu dunia adalah Jon Bon Jovi. Album “Blaze of Glory” yang dirilis tahun 1990 sukses gila-gilaan dan dari sanalah ballad “Santa Fe” ini berasal. Dengan orkestra yang indah dan vokal Jon yang powerful, lagu ini membawa atmosfir magis yang tidak terkatakan, just listen to it.
27. Lynch Mob – Through These Eyes
Album “Wicked Sensation” (1990) sering disebut salah satu karya terbaik Lynch Mob (band yang dibentuk oleh George Lynch), salah satu lagu didalam album tersebut adalah ballad “Through These Eyes” yang dinyanyikan vokalis Oni Logan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Seperti kebanyakan lagu Lynch Mob, lagu ini tidak terlalu mudah ditebak, beberapa bagiannya berkelok dengan unik tetapi menarik, untuk lagu-lagu seperti ini barangkali tidak langsung akrab dengan telinga, tetapi semakin didengar akan semakin terkuak keistimewaannya.
28. Scorpions – Believe In Love
Ingin mendengarkan power ballad, silakan koleksi karya-karya Scorpions, kumpulan balladnya mungkin bisa menjadi double album sendiri. Bagi kebanyakan orang “Believe in Love” mungkin bukan ballad terbaik Scorpions, karena lagu ini cenderung kurang ngetop dibandingkan ballad Scorpions lainnya seperti “Always Somewhere” atau “You and I”. Tapi lagu ini memiliki greget tersendiri dan mengalir dengan indah, ditambah vokal Klaus Meine yang sangat menjiwai lagu ini didukung dengan range vokalnya yang lebar.
29. Sebastian Bach – By Your Side
Sebastian Bach sudah lepas dari Skid Row walaupun masih sering membawakan live lagu seperti “I Remember You” atau “18 and Life”. Bukan berarti ia tidak memiliki ballad tangguh, “By Your Side” dari album “Angel Down” (2007) adalah contoh ballad yang walaupun tidak se-catchy ballad-ballad Skid Row, tetapi tetap sebuah karya indah yang keluar dari suara Sebastian Bach, kendati suaranya tidak lagi sejernih dulu dalam mendaki nada tinggi, tetapi style khas dan powernya tetap sulit dicari tandingannya
itu semua menurut ane gan , karena rata rata lagunya enak gan untuk mengisi waktu malam agan agan yang lagi pengen nyantai
atau kalo boleh ada yang mau nambahin silahkan gan
kalo berkenan tolong dan makasih juga yang udah mampir terus baca trit ane ini , semoga dapet sesuatu yang bermanfaat yah gan
[URL="sumber"]www.reviewmusik.com[/URL]
ada sedikit tambahan dari juragan yang ini
lagi ga bahas yang nge headbangin gan
Spoiler for kek gini gan:
Buat band rock/metal, membawakan lagu ballad bukanlah dosa, malah sejujurnya banyak band metal dapat merengkuh segmen pendengar yang lebih luas dengan lagu ballad, bahkan beberapa ballad akhirnya menjadi legenda, sebut saja antara lain “Soldier of Fortune” (Deep Purple), “Stairway To Heaven” (Led Zeppelin), “Still Loving You” (Scorpions), dan masih banyak lagi. Jadi, jangan malu walaupun seandainya kita gondrong dan punya lengan mirip Steve Harris (tato-nya), tetapi memiliki koleksi CD kompilasi sendiri berisi ballad favorit, yang khusus dimainkan saat lagi.. ehm.. ehm.. sendu.
Berikut adalah ballad terbaik dari beberapa band rock/metal menurut saya. Bisa berbeda dengan selera pembaca karena musik memang subyektif, semakin banyak pendapat semakin bagus. Sebenarnya yang lebih sulit justru mendefinisikan kriteria apa yang termasuk lagu ballad Tapi untuk memudahkan, anggaplah ballad di sini adalah lagu (dengan vokal) yang cukup didominasi oleh tempo yang slow dan yang penting bisa membawa emosi (tapi bukan bikin emosi
langsung kita cek this out gan !!
1. Angra – Heroes of the Sand
Band metal Brazil ini mungkin lebih terkenal dengan lagu metal bertempo cepat yang dimainkan dengan teknik tinggi. Padahal, Angra tidak pernah lupa menyisipkan ballad di setiap albumnya, hanya saja corak balladnya memang tidak sederhana, karena unsur metal masih banyak membalut lagu-lagu ballad Angra. “Heroes of the Sand” merupakan lagu dari album “Rebirth” (2001), sebuah ballad megah yang membuktikan Angra tidak salah memilih vokalis Edu Falaschi sebagai pengganti Andre Matos.
2. Bon Jovi – Dry County
Sangat sulit menentukan ballad terbaik dari Bon Jovi, yang sudah banyak menghasilkan ballad yang keren-keren. Tetapi akhirnya saya memilih lagu terpanjang yang pernah dibuat Bon Jovi (9:52 menit), yaitu “Dry County” (album “Keep The Faith” – 1992). Berbeda dengan ballad Bon Jovi yang lain, struktur lagu ini termasuk unik karena memiliki solo gitar yang panjang, yang juga berperan menghidupkan emosi lagu ini.
3. Crimson Glory – Song For Angels
Salah satu vokalis yang sanggup menyuarakan emosinya melalui vokal adalah Midnight, kita seakan dapat merasakan emosi yang begitu kuat dari lantunannya pada ballad-ballad Crimson Glory. Tidak terkecuali “Song for Angels” dari album “Strange and Beautiful” (1991). Lagu indah yang sangat menggugah semangat, potongan lirik “even angels need to learn how to fly” tidak akan dilupakan begitu saja bagi pendengar yang meresapi lagu ini.
4. DragonForce – Dawn Over a New World
Sebagai band beraliran extreme power metal, sampai saat ini (setau saya) DragonForce hanya memiliki 3 ballad: “Starfire”, “Dawn Over a New World”, dan “Trail of Broken Hearts”. Semuanya keren, tetapi jika harus diambil yang terbaik, pilihan jatuh pada “Dawn Over a New World” dari album “Sonic Firestorm” (2004). Jika didengar sekilas, lagu ini mungkin seperti ballad sederhana, tapi sebaliknya, sebenarnya lagu ini mempunyai struktur yang kompleks yang mungkin tidak disadari. Umumnya lagu (apalagi jenis ballad) terdiri 3 atau 4 bagian (misalnya verse, pre-chorus, chorus, bridge), tetapi lagu ini memiliki 6 bagian! Variasi ditambah lagi dengan naik 1 nada pada chorus terakhir, sehingga saat mendengarnya, mungkin akan ada sesuatu yang membuat lagu ini mengalun hidup dengan sangat nikmat.
5. Gamma Ray – The Silence
Tidak sulit menentukan ballad terbaik Gamma Ray, karena “The Silence” (album “Heading For Tomorrow” – 1990) adalah sebuah masterpiece dunia per-metalballad-an, ballad megah yang terdiri dari 8 bait berbeda dan tidak ada satupun yang diulang, jadi bisa dibilang lagu ini tidak ada bagian reff-nya. Keunggulan lainnya tentu vokal Ralf Scheepers yang sakti, walaupun lagu ini pernah dirilis ulang dengan Kai Hansen pada vokal, tapi masih kalah telak dengan versi Ralf.
6. Iron Maiden – Infinite Dreams
Tidak bisa disebut ballad murni karena bagian tengah lagu “Infinite Dreams” mampu membuat headbanging. Lagu ini inovatif sekaligus legendaris, dari album “Seventh Son of a Seventh Son” (1988). Bisa dibilang salah satu puncak kreativitas Iron Maiden dan kehandalan vokal Bruce Dickinson. Pada album-album berikutnya, barangkali Iron Maiden ingin mengulang kesuksesan lagu ini melalui track “No Prayer For The Dying” (1990) dan “Afraid to Shoot Stranger” (1992) yang memiliki pola yang kurang lebih mirip.
7. Manowar – Heart of Steel
Memiliki personil-personil kekar, tidak berarti miskin stock ballad. Manowar punya beberapa ballad, biarpun tetap bertema kepahlawanan atau dewa. “Heart of Steel” dari album “Kings of Metal” (1988), tidak diragukan lagi adalah ballad yang membakar semangat sampai ke ubun-ubun.
8. Motley Crue – You’re All I Need
“Home Sweet Home” mungkin ballad Motley Crue yang paling ngetop, tapi saya lebih memilih “You’re All I Need” (album “Girls, Girls, Girls” – 1987) sebagai best ballad mereka. Keistimewaannya terletak pada nada lagu mendayu-dayu yang ternyata kontras dengan lirik yang psikopat, dan tentu saja vokal Vince Neil yang tidak ada duanya.
9. X Japan – Tears
Inilah band yang jenius dalam menciptakan lagu yang mengharabirukan perasaan, biasanya diiringi dengan permainan piano Yoshiki yang menyentuh. Saya memilih “Tears” (album “Dahlia” – 1996) sebagai best of ballads mereka. Lagu ini justru tidak terlalu memikat pada pendengaran pertama (beda seperti “Endless Rain” yang bisa langsung akrab dengan telinga), tetapi jika sudah tersentuh oleh lagu ini, tidak akan mudah melupakannya.
10. Yngwie Malmsteen – Forever One
Yngwie baru “belajar” nge-ballad (non-instrumental) pada album ke-4 yaitu “Odyssey” (1988) dengan lagu “Dreaming (Tell Me)”, dan setelah itu cukup banyak menghasilkan ballad berkualitas seperti “Save Our Love”, “Prisoners of Your Love”, “I’m My Own Enemy” dan seterusnya. Tapi kalau ditanya ballad terbaiknya, saya akan memilih “Forever One” (album “Seventh Sign” – 1994). Vokal Mike Vescera sangat jernih dan kuat, menyanyikan range nada yang sulit dijangkau tanpa menjadi serak, dan tentu saja karena lagunya memang menghanyutkan.
11. Andi Deris – 1000 Years Away
Diambil dari debut solo Andi Deris (tanpa Helloween), berjudul “Come In From The Rain” (1997) yang bercorak melodic rock. Album ini penuh dengan karya-karya fresh yang terdengar dari nada dan lirik lagu-lagunya yang variatif. “1000 Years Away” bercerita tentang anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya (sebaliknya, malah mendapatkan kekerasan), sulit untuk tidak terharu mendengarkan lagu ini sambil menyanyikan liriknya, walaupun lagunya tidak terlampau slow, lebih mengarah ke mid-tempo.
12.Dream Theater – The Spirit Carries On
Lagu ini dipilih bukan karena saya melihat video “The Spirit Carries On” versi bahasa Jawa yang dinyanyikan oleh ErnieXBall atau karena baru-baru ini Dream Theater merilis 3 episode reality show bertajuk “The Spirit Carries On” dalam rangka mencari drummer pengganti Mike Portnoy (yang dimenangkan Mike Mangini), melainkan karena ballad ini memang sangat nyaman di telinga dengan lirik yang dalam
13. Europe – Prisoners in Paradise
Seperti juga rekan seangkatannya yaitu Bon Jovi, Europe sangat piawai membuat lagu ballad yang mengiris-iris bawang, eh.. hati. Hampir seluruh ballad Europe pernah jadi favorit saya berhari-hari (“Carrie”,” Open Your Heart”, “Dreamer”, “Tomorrow”, dan lain-lain). Tapi yang paling favorit buat saya adalah “Prisoners in Paradise”, yang juga jadi title album mereka di tahun 1991. Sayang album ini lahir di era grunge jadi gemanya tidak seheboh “The Final Countdown”.
Lagu ini diawali dengan intro unik, berbagai keinginan dari ingin bisa terbang sampai ingin nonton TV
14. Gorky Park – Try To Find Me
Pertama dengar lagu ini, saya pikir liriknya bercerita tentang main petak umpet (please try to find me and i’ll try to find you). Liriknya memang biasa saja, tapi yang luar biasa adalah solo gitarnya yang saya nobatkan sebagai salah satu solo gitar terbaik yang pernah saya dengar, begitu menyayat hati, sesekali dimainkan dengan mulus dan cepat, dan sangat emosional dari awal sampai akhir, berdurasi sekitar satu setengah menit untuk solo gitar itu sendiri.
15. Helloween – Your Turn
Bahkan bagi pionir power metal pun perlu sesekali nge-ballad. Helloween memiliki beberapa ballad dari era Michael Kiske ataupun Andi Deris. “Windmill” bahkan begitu manisnya sampai-sampai tidak ada unsur metal sedikitpun. Tetapi saya lebih memilih “Your Turn” (album “Pink Bubbles Go Ape”) sebagai best ballad Helloween. Biarpun bercorak ballad, tapi masih terdengar cita rasa Helloween lewat tarikan kuat dan jernih Michael Kiske dan solo melodik Michael Weikath. Sayangnya sampai saat ini saya tidak pernah mendengar “Your Turn” dinyanyikan oleh Andi Deris.
16. Loudness – So Lonely
Power ballad metal 80-an dengan sentuhan magis Loudness, bahkan pada lagu ballad, Akira Takasaki (gitaris) masih mampu membuat variasi riff indah yang cukup kompleks (untuk ukuran ballad). Liriknya yang sangat nelangsa memang cukup kontras dinyanyikan oleh vokal gahar Minoru Nihara (ataupun Mike Vescera yang menyanyikannya live, Mike Vescera adalah pengganti Minoru Nihara – yang akhirnya balik lagi ke Loudness). Tapi itulah salah satu keistimewaan ballad metal, vokal gahar lagu mellow, and it works!
17. Michael Kiske – Do I Remember A Life?
Dengan modal golden voice-nya, kebanyakan lagu yang dinyanyikan Michael Kiske terdengar keren. Walaupun saya setuju saja kalau ada yang berpendapat bahwa Kai Hansen dan Michael Weikath yang paling mampu membuat lagu yang mengeksplorasi kehebatan vokal Michael Kiske. Namun di lagu “Do I Remember A Life?” yang merupakan ciptaan Michael Kiske, ia mengeksplorasi vokalnya dengan caranya sendiri. Di lagu ini, vokal Kiske berkeliaran di range yang sangat lebar, dari nada yang rendah sampai tinggi, sangat jernih dan kuat, dengan teknik bridging/perpindahan nada yang luar biasa mulus, plus emosi yang menghanyutkan. Dari sisi musik walaupun sederhana tapi sangat cocok mengiringi vokal melodius Kiske, dari suara-suara alam (angin, kicauan burung), gitar akustik, sampai dentingan piano di ending lagu. Dua kata yang cocok untuk mendeskripsikan lagu ini: beautiful masterpiece!
18. Poison – Life Goes On
Band yang pernah mengaudisi Slash pada awal karirnya (audisi akhirnya dimenangkan oleh C.C. DeVille, jika tidak, mungkin kita akan melihat Slash tampil dengan bibir merah merekah), dan sebagai kelompok glam metal, sudah tentu wajib punya ballad. Ballad Poison yang paling terkenal adalah “Every Rose Has Its Thorn”, tapi saya pribadi lebih menyukai “Life Goes On” dari album “Flesh & Blood” (1990).
19. skid Row – I Remember You
Semua ballad Skid Row era Sebastian Bach sangat berkesan, tidak hanya dari album-album awal yang menampilkan “18 and Life”, “I Remember You”, “Wasted Time” dan lain-lain, tapi juga dari album terakhir Skid Row bersama Sebastian Bach, yaitu “Subhuman Race” (1995) yang keluar di era grunge, menampilkan ballad “Breaking Down” dan “Into Another”. Tapi akhirnya saya memilih lagu legendaris “I Remember You” yang memang susah terlupakan.
20. Virgin Steele – A Cry In The Night
Diambil dari album “Guardians of Flame” (1983 dan di re-issued pada tahun 2002), “A Cry In The Night” termasuk ballad sederhana tetapi indah. Virgin Steele memiliki beberapa kemiripan dengan Manowar, walau tetap memiliki ciri musik sendiri yang mereka sebut “barbaric romanticism”.
20. Bruce Dickinson – Tears of the Dragon
Power ballad dengan chorus yang unforgettable. Biarpun judulnya cocok untuk menjadi judul game action RPG atau judul film mitologi Yunani, tapi sebenarnya lagu ini bercerita mengenai cabutnya Bruce Dickinson dari band yang membesarkannya: Iron Maiden (biarpun setelah itu Bruce bergabung lagi dengan Iron Maiden). Di lagu ini telinga tidak hanya dimanjakan oleh vokal ciamik Bruce Dickinson, tetapi juga solo gitar Roy Z yang emosional. Salah satu versi live yang saya sangat suka adalah saat Bruce membawakan lagu ini dengan berbagai improvisasi di aransemennya, vokal dan solo gitar. Lagu ini dibawakan pada konser bersama Tribuzy di YouTube: Bruce Dickinson – Tears of the Dragon
21. Cinderella – Don’t Know What You Got (Till It’s Gone)
Tom Keifer selaku vokalis Cinderella memiliki suara serak yang sangat khas, mungkin dari band sejenis (glam metal) tahun 80-an, Cinderella yang memiliki vokalis terserak. Untuk lagu metal memang wajar, tapi bagaimana saat Tom Keifer nyanyi ballad? Biarpun sebenarnya sanggup bernyanyi dengan bening, tapi di “Don’t Know What You Got” (Till It’s Gone) ini (dari album “Long Cold Winter” tahun 1988), Tom tetap mempertahankan suara seraknya. Hasilnya (buat saya) adalah salah satu power ballad termanis sepanjang masa, bagi yang sudah pernah mendengar, akan sulit melupakan chorusnya selama hidup, dan liriknya walaupun lagu cinta biasa, tapi sangat menyentuh karena… don’t know what you got till it’s gone.
22. Dokken – Alone Again
Biarpun merupakan band hard rock yang populer sejak tahun 80-an dan Don Dokken (vokalis) memiliki suara sendu dan merdu, tapi ternyata Dokken tidak banyak memproduksi power ballad. Namun siapa yang tidak kenal “Alone Again” yang merupakan power ballad Dokken yang sangat terkenal, dengan vokal Don yang elegan dan dentingan gitar magis George Lynch.
23. Guns N’ Roses – Street of Dreams
GNR merupakan gudangnya ballad-ballad unik tapi bermutu diantaranya seperti “Patience”, “November Rain”, “Don’t Cry”. Tapi kalau disebut ballad terbaik bagi kuping saya saat ini, maka saya memilih “Street of Dreams” dari album “Chinese Democracy” (2008), barangkali karena lebih segar dan baru dibanding ballad-ballad GNR era masih ada Slash. Tapi lagu ini memang keren abis, terutama di bagian akhir yang masih menunjukkan vokal tinggi Axl
24. eavens Gate – Best Days of My Life
Sebelum banyak membantu Tobias Sammet di project Avantasia, Sascha Paeth pernah membentuk Heavens Gate, salah satu band power metal yang sempat menelurkan album legendaris “Livin’ In Hysteria”. Di album yang terselip lagu power ballad: “Best Days of My Life” yang sangat melodik ini.
25. I, Napoleon – Everytime I See Your Picture
Band hard rock satu ini cuma sempat menelurkan satu album yaitu “I, Napoleon” di tahun 1991. Bagi yang sempat mendengarkan musik mereka, akan menyayangkan mengapa band dengan potensi sebesar ini tidak mampu survive. Kemungkinan karena I, Napoleon mengusung hard rock yang tergilas oleh pengaruh grunge di awal 90-an. Track “Everytime I See Your Picture” merupakan ballad terbaik mereka, dengan lirik, melodi, dan vokal yang sarat kesedihan, namun tetap sebuah ballad yang.. metal.
26. Jon Bon Jovi – Santa Fe
Salah satu rocker yang tetap survive di zaman grunge menyerbu dunia adalah Jon Bon Jovi. Album “Blaze of Glory” yang dirilis tahun 1990 sukses gila-gilaan dan dari sanalah ballad “Santa Fe” ini berasal. Dengan orkestra yang indah dan vokal Jon yang powerful, lagu ini membawa atmosfir magis yang tidak terkatakan, just listen to it.
27. Lynch Mob – Through These Eyes
Album “Wicked Sensation” (1990) sering disebut salah satu karya terbaik Lynch Mob (band yang dibentuk oleh George Lynch), salah satu lagu didalam album tersebut adalah ballad “Through These Eyes” yang dinyanyikan vokalis Oni Logan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Seperti kebanyakan lagu Lynch Mob, lagu ini tidak terlalu mudah ditebak, beberapa bagiannya berkelok dengan unik tetapi menarik, untuk lagu-lagu seperti ini barangkali tidak langsung akrab dengan telinga, tetapi semakin didengar akan semakin terkuak keistimewaannya.
28. Scorpions – Believe In Love
Ingin mendengarkan power ballad, silakan koleksi karya-karya Scorpions, kumpulan balladnya mungkin bisa menjadi double album sendiri. Bagi kebanyakan orang “Believe in Love” mungkin bukan ballad terbaik Scorpions, karena lagu ini cenderung kurang ngetop dibandingkan ballad Scorpions lainnya seperti “Always Somewhere” atau “You and I”. Tapi lagu ini memiliki greget tersendiri dan mengalir dengan indah, ditambah vokal Klaus Meine yang sangat menjiwai lagu ini didukung dengan range vokalnya yang lebar.
29. Sebastian Bach – By Your Side
Sebastian Bach sudah lepas dari Skid Row walaupun masih sering membawakan live lagu seperti “I Remember You” atau “18 and Life”. Bukan berarti ia tidak memiliki ballad tangguh, “By Your Side” dari album “Angel Down” (2007) adalah contoh ballad yang walaupun tidak se-catchy ballad-ballad Skid Row, tetapi tetap sebuah karya indah yang keluar dari suara Sebastian Bach, kendati suaranya tidak lagi sejernih dulu dalam mendaki nada tinggi, tetapi style khas dan powernya tetap sulit dicari tandingannya
itu semua menurut ane gan , karena rata rata lagunya enak gan untuk mengisi waktu malam agan agan yang lagi pengen nyantai
atau kalo boleh ada yang mau nambahin silahkan gan
kalo berkenan tolong dan makasih juga yang udah mampir terus baca trit ane ini , semoga dapet sesuatu yang bermanfaat yah gan
Spoiler for :
[URL="sumber"]www.reviewmusik.com[/URL]
ada sedikit tambahan dari juragan yang ini
Quote:
0
24.4K
44
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan