- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengamat: Cadangan Minyak Indonesia Tinggal 12 Tahun
TS
audifighter
Pengamat: Cadangan Minyak Indonesia Tinggal 12 Tahun
Pengamat: Cadangan Minyak Indonesia Tinggal 12 Tahun
Quote:
Pengamat minyak dan gas dari Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES), Kurtubi, menyatakan bahwa cadangan minyak Indonesia saat ini sekitar 3,7 miliar barel atau sekitar 0,2 persen cadangan dunia.
"Dengan produksi minyak rata-rata 830 ribu barel per hari dan tanpa menemukan cadangan baru, maka cadangan minyak kita habis dalam 12 tahun," ujarnya saat dihubungi, Selasa, 17 Desember 2013.
Menurut Kurtubi, perut bumi Indonesia sebenarnya masih menyimpan potensi sumber daya minyak yang besar. Jumlahnya diperkirakan mencapai 50-80 miliar batel. Hanya saja, untuk menemukannya, diperlukan kegiatan eksplorasi yang membutuhkan modal besar dengan risiko tinggi. Di pihak lain, regulasi bidang energi yang berlaku saat ini dinilainya tak ramah bagi perusahaan-perusahaan yang berminat melakukan eksplorasi.
Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, ia mengatakan, kegiatan eksplorasi di Indonesia menurun drastis. Setelah Blok Cepu, tak ada lagi sumur minyak baru ditemukan. Itu sebabnya revisi Undang-Undang tentang Energi harus segera dirampungkan. "Tak perlulah insentif-insentif, sederhanakan perizinanya, jamin kepastian hukumnya, mereka (investor) akan datang sendiri," ujarnya.
Penemuan sumur minyak baru, menurut Kurtubi, sangatlah penting. Konsumsi minyak saat ini mencapai 1,5 juta barel per hari, sedangkan kapasitas kilang hanya 1,1 juta barel per hari. Itu berarti, Indonesia harus impor minyak sekitar 400 ribu barel perhari. Akibatnya, neraca perdagangan pada 2011 defisit US$ 16,845 juta meningkat menjadi UU$ 19,775 juta pada 2012.
Selain minyak, Kurtubi melanjutkan, Indonesia masih memiliki sumber energi potensial berupa gas. Cadangan gas bumi di Tanah Air mencapai 103,3 triliun standard cubic feet (Tscf) atau sekitar 1,6 persen cadangan dunia. "Untuk gas, tanpa menemukan cadangan baru pun masih cukup untuk 41 tahun mendatang," ujarnya.
SUMBER
"Dengan produksi minyak rata-rata 830 ribu barel per hari dan tanpa menemukan cadangan baru, maka cadangan minyak kita habis dalam 12 tahun," ujarnya saat dihubungi, Selasa, 17 Desember 2013.
Menurut Kurtubi, perut bumi Indonesia sebenarnya masih menyimpan potensi sumber daya minyak yang besar. Jumlahnya diperkirakan mencapai 50-80 miliar batel. Hanya saja, untuk menemukannya, diperlukan kegiatan eksplorasi yang membutuhkan modal besar dengan risiko tinggi. Di pihak lain, regulasi bidang energi yang berlaku saat ini dinilainya tak ramah bagi perusahaan-perusahaan yang berminat melakukan eksplorasi.
Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, ia mengatakan, kegiatan eksplorasi di Indonesia menurun drastis. Setelah Blok Cepu, tak ada lagi sumur minyak baru ditemukan. Itu sebabnya revisi Undang-Undang tentang Energi harus segera dirampungkan. "Tak perlulah insentif-insentif, sederhanakan perizinanya, jamin kepastian hukumnya, mereka (investor) akan datang sendiri," ujarnya.
Penemuan sumur minyak baru, menurut Kurtubi, sangatlah penting. Konsumsi minyak saat ini mencapai 1,5 juta barel per hari, sedangkan kapasitas kilang hanya 1,1 juta barel per hari. Itu berarti, Indonesia harus impor minyak sekitar 400 ribu barel perhari. Akibatnya, neraca perdagangan pada 2011 defisit US$ 16,845 juta meningkat menjadi UU$ 19,775 juta pada 2012.
Selain minyak, Kurtubi melanjutkan, Indonesia masih memiliki sumber energi potensial berupa gas. Cadangan gas bumi di Tanah Air mencapai 103,3 triliun standard cubic feet (Tscf) atau sekitar 1,6 persen cadangan dunia. "Untuk gas, tanpa menemukan cadangan baru pun masih cukup untuk 41 tahun mendatang," ujarnya.
SUMBER
0
2K
Kutip
25
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan