- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tipe pekerja yang berpotensi stres berat hingga meninggal


TS
aldroid
Tipe pekerja yang berpotensi stres berat hingga meninggal
Tewasnya Pradnya Paramitha atau Mita Diran kemarin menjadi alarm pengingat bahwa bekerja tanpa mengingat kondisi tubuh bisa berakibat fatal.
Mitra Dian bukan satu-satunya korban dari pekerjaan dan perusahaan. Masih banyak kasus para workaholic seperti ini khususnya di Jakarta.
Menurut konsultan kesehatan dokter Enrico Rinaldi, ada beberapa tipikal pekerja yang bisa mengalami nasib serupa dengan Mitra Dian. Berikut adalah 4 tipikal pekerja keras yang berpotensi meninggal dunia:

1. Pekerja kantoran
Tidak seperti pekerja yang mengandalkan fisik sebagai tenaga untuk bekerja, orang kantoran justru punya potensi stress dan risiko kesehatan lebih tinggi.
"Semua pekerja terutama yang paling kelihatan yang menggunakan fisik pasti capek tetapi mereka kalau capek pasti berhenti. Sekarang ini di depan komputer dapet deadline dia nggak sadar kalau tubuhnya capek," kata dokter Enrico Rinaldi yang juga Sekjen Dokter Umum.

2. Pekerja doyan lembur
Kerja overtime atau lembur tak jarang mengakibatkan stress. tetapi untuk menunjukkan loyalitas dan tak mau kalah bersaing, para pekerja kantoran sering rela lembur.
Akibatnya tubuh terus dipaksa bekerja padahal tubuh perlu 7-8 jam istirahat untuk usia produktif.
"Itu tubuh ada alarmnya. Dia enggak akan bisa kalau kondisi badannya sudah melampaui batas. Istirahat juga dengan kualitas. Kalau tidur-tidur ayam percuma," jelas Enrico Rinaldi.

3. Pekerja doyan konsumsi minuman berenergi
Kerja lembur terkadang membuat para pekerja kantoran mengonsumsi minuman berenergi dan vitamin. Padahal penggunaan doping seperti itu tidak baik karena memanipulasi kondisi badan saat badan ingin beristirahat.
"Orang cerdas perbuatan harus cerdas juga. Minuman membuat lebih melek tapi kita gak sadar dia pake vitamin dia anggap itu aman. Padahal tubuh ada alarmnya. Dia gak akan bisa. Kalau sakit badannya sudah melampaui batas jantung bisa tidak bekerja," kata pakar kesehatan, dokter Enrico Rinaldi.

4. Pekerja suka makan terlambat
Penyakit maag adalah penyakit kronis yang mengidap banyak pekerja kantoran. Tentu penyakit ini berbahaya. Para pekerja umumnya cuek dengan waktu makan mereka sehingga akhirnya mereka menderita penyakit maag. Jika sudah parah penyakit ini bisa mengancam jiwa.
"Ini permasalahan ritme kerja. Mereka makan jam berapa saja akhirnya maag itu. itu sudah penyakit jamak," papar Enrico.
Jika pekerja sudah bisa diingatkan, seharusnya perusahaan yang mengaku peduli dengan karyawannya harus memutuskan agar si karyawan tidak memaksakan diri untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Perusahaan harus memberikan peringatan jika sudah ada karyawannya punya gangguan tidur. Menghentikannya untuk bekerja berlebihan," tutup Enrico.
Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua.
Dan selalu harus diingat bahwa semua yang berlebihan itu tidak baik.
JANGAN LUPA


Sumber ; http://www.merdeka.com/peristiwa/ini...meninggal.html
Mitra Dian bukan satu-satunya korban dari pekerjaan dan perusahaan. Masih banyak kasus para workaholic seperti ini khususnya di Jakarta.
Menurut konsultan kesehatan dokter Enrico Rinaldi, ada beberapa tipikal pekerja yang bisa mengalami nasib serupa dengan Mitra Dian. Berikut adalah 4 tipikal pekerja keras yang berpotensi meninggal dunia:

1. Pekerja kantoran
Tidak seperti pekerja yang mengandalkan fisik sebagai tenaga untuk bekerja, orang kantoran justru punya potensi stress dan risiko kesehatan lebih tinggi.
"Semua pekerja terutama yang paling kelihatan yang menggunakan fisik pasti capek tetapi mereka kalau capek pasti berhenti. Sekarang ini di depan komputer dapet deadline dia nggak sadar kalau tubuhnya capek," kata dokter Enrico Rinaldi yang juga Sekjen Dokter Umum.

2. Pekerja doyan lembur
Kerja overtime atau lembur tak jarang mengakibatkan stress. tetapi untuk menunjukkan loyalitas dan tak mau kalah bersaing, para pekerja kantoran sering rela lembur.
Akibatnya tubuh terus dipaksa bekerja padahal tubuh perlu 7-8 jam istirahat untuk usia produktif.
"Itu tubuh ada alarmnya. Dia enggak akan bisa kalau kondisi badannya sudah melampaui batas. Istirahat juga dengan kualitas. Kalau tidur-tidur ayam percuma," jelas Enrico Rinaldi.

3. Pekerja doyan konsumsi minuman berenergi
Kerja lembur terkadang membuat para pekerja kantoran mengonsumsi minuman berenergi dan vitamin. Padahal penggunaan doping seperti itu tidak baik karena memanipulasi kondisi badan saat badan ingin beristirahat.
"Orang cerdas perbuatan harus cerdas juga. Minuman membuat lebih melek tapi kita gak sadar dia pake vitamin dia anggap itu aman. Padahal tubuh ada alarmnya. Dia gak akan bisa. Kalau sakit badannya sudah melampaui batas jantung bisa tidak bekerja," kata pakar kesehatan, dokter Enrico Rinaldi.

4. Pekerja suka makan terlambat
Penyakit maag adalah penyakit kronis yang mengidap banyak pekerja kantoran. Tentu penyakit ini berbahaya. Para pekerja umumnya cuek dengan waktu makan mereka sehingga akhirnya mereka menderita penyakit maag. Jika sudah parah penyakit ini bisa mengancam jiwa.
"Ini permasalahan ritme kerja. Mereka makan jam berapa saja akhirnya maag itu. itu sudah penyakit jamak," papar Enrico.
Jika pekerja sudah bisa diingatkan, seharusnya perusahaan yang mengaku peduli dengan karyawannya harus memutuskan agar si karyawan tidak memaksakan diri untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Perusahaan harus memberikan peringatan jika sudah ada karyawannya punya gangguan tidur. Menghentikannya untuk bekerja berlebihan," tutup Enrico.
Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua.
Dan selalu harus diingat bahwa semua yang berlebihan itu tidak baik.

JANGAN LUPA



Sumber ; http://www.merdeka.com/peristiwa/ini...meninggal.html
Diubah oleh aldroid 17-12-2013 12:31
0
2.7K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan