Seperti kata pepatah, setiap anjing memiliki zamannya. Tapi di Sunol, masyarakat pedesaan yang sepi antara Fremont dan Pleasanton, seekor anjing istimewa memiliki warisan yang cukup mengesankan bagi penduduk.
Di desa yang berpenduduk kurang dari 1.000 orang ini, Boss "Bosco" Ramos – yang akrab dipanggil "Bosco" - adalah hal yang paling dikenal di Sunol sebagai legenda. Pada tahun 1981, campuran Labrador hitam mengalahkan dua kandidat manusia untuk mayors atau walikota kehormatan dan menjabat sampai ia meninggal pada tahun 1994.
Konon cerita ini dianggap sebagai gurauan, bahkan sebuah media di cina mengangkat cerita ini sebagai bahan olok-olokan bagaimana system demokrasi yang dibanggakan oleh amerika telah gagal. Namun kini kisah seekor anjing fenomal yang menjadi walikota ini hanya tinggal sebuah monument semen, yang setelah hamper 20 tahun setelah dia meninggal maih banyak yang mengunjunginya.
Penduduk setempat mengatakan, pencalonan Bosco adalah lelucon yang tak tebendung. Pencalonan bosco berawal dari seuah bar local. Di mana di satu malam duduk dua laki-laki "Honest Paul" Zeiss dan "Wolf"- sedang berdebat tentang siapa yang harus menjadi walikota Sunol diantara mereka. Mendengar perdebadatan itu Pemilik asli Bosco, Brad Leber, menjawab bahwa Bosco bisa mengalahkan mereka berdua.
Maju sebagai "Re-pup-lican"( ingat bukan partai republic) dengan slogan kampanye " sepotong tulang dalam setiap hidangan, kucing di setiap pohon, dan hidran di setiap sudut," platform konvensional Bosco cukup eksentrik di Sunol saat itu. Penduduk lama, Dave Rogers, Leber dan pemilik Bosco untuk sementara waktu, mengingat pemilu dengan baik."Semua orang tahu Bosco, dia menjadi kandidat dan dia memenangkan semua orang," kata Rogers. "dia menang dengan cukup telak." Dan, Rogers menambahkan, "dia adalah walikota terbaik yang pernah kita miliki."


Bagi yang pengen tau ceritanya lebih jelas ke sini aja gan