- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Berduka]Operator FWA rontok, CDMA tinggal menghitung hari


TS
bubs
[Berduka]Operator FWA rontok, CDMA tinggal menghitung hari
Quote:
Original Posted By >![[Berduka]Operator FWA rontok, CDMA tinggal menghitung hari](https://dl.kaskus.id/s25.postimg.org/qwgrh4vpr/image.jpg)
Satu per satu, operator fixed wireless access (FWA) rontok, tak kuat menahan persaingan yang main sulit. Keterbatasan wilayah, dan sempitnya frekuensi hingga layanan menjadi kurang optimal menjadi kendala utama operator FWA.
Dimulai dari Hepi milik Smartfren (dulu
Mobile-8 Telecom) yang sejak kelahirannya memang kurang berkembang dan hanya sekedar kompensasi dari pemerintah atas
penggunaan pita 800 MHz untuk operator FWA lainnya yang dipindah dari pita 1.900 MHz.
Menyusul Hepi, kemudian Telkom Flexi yang segera digulung oleh manajemen Telkom mulai tahun depan. Hal itu sudah dikatakan oleh Dirut Telkom Arief Yahya bahwa pelanggan Telkom Flexi akan digeser ke Telkomsel.
Namun begitu, menurut Arief, Telkom tidak bisa serta merta mengambil keputusan karena tetap masih menunggu kebijakan dari pemerintah.
"Tetapi soal ini semua kami harus menunggu kebijakan dari pemerintah,” ujar Arief.
Flexi sendiri merupakan pelopor layanan FWA yang dibentuk pada 2002. FWA sebenarnya hanya ada di Indonesia.
Layanan seluler mobilitas terbatas itu
merupakan buah dari kompromi regulator kepada Telkom atas makin rendahnya minat masyarakat pada telepon rumah (PSTN).
FWA sebenarnya adalah teknologi seluler yang dikerdilkan oleh regulasi, terutama dari sisi mobilitas. Identiknya FWA dengan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) tak bisa dilepaskan dari keinginan pemerintah yang berkeinginan untuk mengembangkan jaringan tetap lokal (Jartaplok) secara masif.
Namun, pemilihan teknologi inilah yang dianggap simalakama karena CDMA 2000 di International Telecommunication Union (ITU)
sudah dikategorikan sebagai IMT-2000 atau 3G.
Tetapi, karena izin dikantongi pemain Jartaplok, maka teknologinya dipasung tidak boleh roaming dan tidak boleh bergerak diluar kode wilayah.
Operator FWA lainnya, yang sudah menyatakan akan menghapus layanan
telepon akses nirkabel tersebut adalah
Indosat StarOne.
Seperti yang dikatakan President Director and CEO Indosat Alexander Rusli, bahwa StarOne kemungkinan juga dihapus dan semuanya diselulerkan.
"Pelanggan StarOne yang hanya berjumlah
3 ribu orang akan dimigrasikan ke seluler
3G U900 MHz, termasuk penomorannya," katanya.
Bila Flexi dan StarOne saja mengalami
kesulitan, apalagi Esia, produk dari
PT Bakrie Telecom Tbk, yang bisa dibilang hidup segan mati tak mau. Anak usaha Bakrie and Brothers tersebut harus segera mencari pembeli potensial atau gabung dengan operator lain bila tak ingin mati.
Bukan hanya FWA saja yang kian meredup, seluler berbasis CDMA pun sudah tinggal menghitung hari, karena di dunia ini hanya tinggal Indonesia dan sebagian kecil negara saja yang masih menggunakannya, sehingga
vendor pun enggan memproduksi perangkat secara massal.
Maka, operator seperti Smartfren pun harus segera menyiapkan dana yang tidak sedikit untuk segera bermigrasi ke LTE bila tidak ingin gulung tikar.
Penggantian BTS, handset pelanggan, dan infrastruktur pendukung Lainnya tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit.
![[Berduka]Operator FWA rontok, CDMA tinggal menghitung hari](https://dl.kaskus.id/s25.postimg.org/qwgrh4vpr/image.jpg)
Satu per satu, operator fixed wireless access (FWA) rontok, tak kuat menahan persaingan yang main sulit. Keterbatasan wilayah, dan sempitnya frekuensi hingga layanan menjadi kurang optimal menjadi kendala utama operator FWA.
Dimulai dari Hepi milik Smartfren (dulu
Mobile-8 Telecom) yang sejak kelahirannya memang kurang berkembang dan hanya sekedar kompensasi dari pemerintah atas
penggunaan pita 800 MHz untuk operator FWA lainnya yang dipindah dari pita 1.900 MHz.
Menyusul Hepi, kemudian Telkom Flexi yang segera digulung oleh manajemen Telkom mulai tahun depan. Hal itu sudah dikatakan oleh Dirut Telkom Arief Yahya bahwa pelanggan Telkom Flexi akan digeser ke Telkomsel.
Namun begitu, menurut Arief, Telkom tidak bisa serta merta mengambil keputusan karena tetap masih menunggu kebijakan dari pemerintah.
"Tetapi soal ini semua kami harus menunggu kebijakan dari pemerintah,” ujar Arief.
Flexi sendiri merupakan pelopor layanan FWA yang dibentuk pada 2002. FWA sebenarnya hanya ada di Indonesia.
Layanan seluler mobilitas terbatas itu
merupakan buah dari kompromi regulator kepada Telkom atas makin rendahnya minat masyarakat pada telepon rumah (PSTN).
FWA sebenarnya adalah teknologi seluler yang dikerdilkan oleh regulasi, terutama dari sisi mobilitas. Identiknya FWA dengan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) tak bisa dilepaskan dari keinginan pemerintah yang berkeinginan untuk mengembangkan jaringan tetap lokal (Jartaplok) secara masif.
Namun, pemilihan teknologi inilah yang dianggap simalakama karena CDMA 2000 di International Telecommunication Union (ITU)
sudah dikategorikan sebagai IMT-2000 atau 3G.
Tetapi, karena izin dikantongi pemain Jartaplok, maka teknologinya dipasung tidak boleh roaming dan tidak boleh bergerak diluar kode wilayah.
Operator FWA lainnya, yang sudah menyatakan akan menghapus layanan
telepon akses nirkabel tersebut adalah
Indosat StarOne.
Seperti yang dikatakan President Director and CEO Indosat Alexander Rusli, bahwa StarOne kemungkinan juga dihapus dan semuanya diselulerkan.
"Pelanggan StarOne yang hanya berjumlah
3 ribu orang akan dimigrasikan ke seluler
3G U900 MHz, termasuk penomorannya," katanya.
Bila Flexi dan StarOne saja mengalami
kesulitan, apalagi Esia, produk dari
PT Bakrie Telecom Tbk, yang bisa dibilang hidup segan mati tak mau. Anak usaha Bakrie and Brothers tersebut harus segera mencari pembeli potensial atau gabung dengan operator lain bila tak ingin mati.
Bukan hanya FWA saja yang kian meredup, seluler berbasis CDMA pun sudah tinggal menghitung hari, karena di dunia ini hanya tinggal Indonesia dan sebagian kecil negara saja yang masih menggunakannya, sehingga
vendor pun enggan memproduksi perangkat secara massal.
Maka, operator seperti Smartfren pun harus segera menyiapkan dana yang tidak sedikit untuk segera bermigrasi ke LTE bila tidak ingin gulung tikar.
Penggantian BTS, handset pelanggan, dan infrastruktur pendukung Lainnya tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit.
sumur
Quote:
Original Posted By komeng"Waduh Esia bakal gulung tiker juga..Smart juga...
...mesti beralih ke GSM nih
______

______

Quote:
Original Posted By arielp►
sekarang semua WCDMA juga masih dipegang qualcomm, udah kayak monopoli..
GSM sudah berhenti di EDGE (GPRS), sekarang yg HSDPA/HSPA, dll itu adalah WCDMA yg awalnya pengembangan dari CDMA.
CDMA 800Mhz akan tetap ada, yg hilang itu 1900Mhz.. tapi 800Mhz akan selalu ada, regulasi nya sudah jelas untuk 800Mhz, sedangkan 1900 memang mesti udahan.. itupun bukan dalam waktu dekat..
--
pun FWA gak ada hubungan sama CDMA itu masalah regulasi doang, kalau samrtfren (smart-telecom) itu kan aslinya sudah ijin cellular.. FWA hanya tambahan, beda dengan Esia / Flexi yang hanya FWA , tidak selular.. meskipun Esia Gogo itu punya trik sendiri untuk mengatasinya.. (dengan nomer sementara, internal forwarding)
sekarang semua WCDMA juga masih dipegang qualcomm, udah kayak monopoli..
GSM sudah berhenti di EDGE (GPRS), sekarang yg HSDPA/HSPA, dll itu adalah WCDMA yg awalnya pengembangan dari CDMA.
CDMA 800Mhz akan tetap ada, yg hilang itu 1900Mhz.. tapi 800Mhz akan selalu ada, regulasi nya sudah jelas untuk 800Mhz, sedangkan 1900 memang mesti udahan.. itupun bukan dalam waktu dekat..
--
pun FWA gak ada hubungan sama CDMA itu masalah regulasi doang, kalau samrtfren (smart-telecom) itu kan aslinya sudah ijin cellular.. FWA hanya tambahan, beda dengan Esia / Flexi yang hanya FWA , tidak selular.. meskipun Esia Gogo itu punya trik sendiri untuk mengatasinya.. (dengan nomer sementara, internal forwarding)
Quote:
Original Posted By semutngeleng►
yap betul sekali
gara2 trit ini saya sempat cemas dng operator cdma
ternyata kaskuser di sini banyak yg salah paham
termasuk TS ato penulis berita, kecuali sengaja perang isu
setelah baca tulisan dibawah, saya sedikit paham (sengaja gugling
)
http://swa.co.id/business-research/i...ng-kiamat-2015
biar ga salah paham, TS perlu juga majang di page one, sekaligus. koreksi komen
bahwa smartfren tdk akan ada masalah mengenai licensi FWA (jalur lokal), krn smartfren menggunakan jalur celuler, kecuali kartu smarrfren local+ (combo celuler+lokal)
yap betul sekali
gara2 trit ini saya sempat cemas dng operator cdma
ternyata kaskuser di sini banyak yg salah paham
termasuk TS ato penulis berita, kecuali sengaja perang isu
setelah baca tulisan dibawah, saya sedikit paham (sengaja gugling

http://swa.co.id/business-research/i...ng-kiamat-2015
biar ga salah paham, TS perlu juga majang di page one, sekaligus. koreksi komen
bahwa smartfren tdk akan ada masalah mengenai licensi FWA (jalur lokal), krn smartfren menggunakan jalur celuler, kecuali kartu smarrfren local+ (combo celuler+lokal)
Quote:
Original Posted By awanmendung►Memang sayang CDMA dari segi efektivitas sebenarnya lebih tinggi dari GSM makanya GSM pun mencopy dgn WCDMA. Sayang CDMA dari kelahirannya hanya dimiliki Qualcom dibanding GSM yg diusung banyak vendor. Alhasil cipset CDMA mahal karena hanya diproduksi oleh qualcom.
Mirip apple lawan android sekarang. Tapi di Indonesia teknologi ini dipasung gak boleh berlaku seluler karena terbatas di satu area. Jadilah teknologi ini udah sedikit pilihan dari hulunya di pasung di hilirnya.
Semar udah punya lisensi seluler jadinya masih bisa bertahan, yg paling ancur ya bakrie gak punya ijin seluler dan kalau regulasinya ditarik sekarang langsung ambruk tuh bakrie/esia.
Note: sayang qualcom gak seperti ARM yg jualan lisensi tapi pembuatan chipset diserahkan ke siapa aja yg mau. Tentu GSM dan CDMA bakalan bersaing ketat dulu. Sekarang siap2 jaman LTE ....
Mirip apple lawan android sekarang. Tapi di Indonesia teknologi ini dipasung gak boleh berlaku seluler karena terbatas di satu area. Jadilah teknologi ini udah sedikit pilihan dari hulunya di pasung di hilirnya.
Semar udah punya lisensi seluler jadinya masih bisa bertahan, yg paling ancur ya bakrie gak punya ijin seluler dan kalau regulasinya ditarik sekarang langsung ambruk tuh bakrie/esia.
Note: sayang qualcom gak seperti ARM yg jualan lisensi tapi pembuatan chipset diserahkan ke siapa aja yg mau. Tentu GSM dan CDMA bakalan bersaing ketat dulu. Sekarang siap2 jaman LTE ....
Quote:
Original Posted By rinaldoaldo92►Miris ya gan.. Sekarang di konter pulsa banyakan jual perdana GSM, yang CDMA paling hanya Esia, Flexi dan Smartfren. Star One sendiri juga jarang ketemu perdananya. Smartfren sekarang lagi banyak hutang, dan terakhir mereka sudah melunasi hutang frekuensi ke pemerintah, mereka sekarang jualan HP, dan HP mereka (bundling) sekarang katanya lebih laku dari BB. Esia apalagi.. Obligasinya saja gagal bayar, padahal utang menumpuk.. Flexi, sudah mau dimatikan.. CDMA lagi-lagi dikalahkan oleh GSM, padahal sinyalnya GSM sendiri sudah sangat padat.. Apalagi di 3 operator terbesar (Tsel, Isat dan XL). Survive adalah kuncinya.. 

Quote:
Original Posted By chipschups►
flexi emang bakal tutup, mentok tinggal setahun lagi sampai 2015
telkom mw invest di LTE dia..
flexi emang bakal tutup, mentok tinggal setahun lagi sampai 2015
telkom mw invest di LTE dia..
Kesimpulannya, Smar emang bakal mungkin bermigrasi ke LTE...tapi Flexy ataupun Esia tinggal menunggu waktu jika ga ada survive dari pihak pemiliknya...cmiiw
Diubah oleh bubs 18-12-2013 06:08
0
13.5K
Kutip
142
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan