- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Siswa Indonesia Paling bahagia didunia, PANTASKAH?
TS
dwiah
Siswa Indonesia Paling bahagia didunia, PANTASKAH?
Baru-baru ini dunia pendidikan di Indonesia mendapat predikat sebagai siswa bahagia di dunia. WOW..... saya memang sempat kaget pada saat membaca tajuk berita itu di salah satu media elektronik. Tapi memang benar demikian. Sesuai dari hasil survei Programme for International Study Asssesment (PISA) di bawah Organization Economic Coorperation and Development (OECD). Survei 'sense of belonging' PISA-OECD ini dilakukan secara kualitatif pada tahun 2012 lalu yang baru dirilis awal pekan Desember 2013. Survei ini melibatkan responden 510 ribu pelajar berusia 15-16 tahun dari 65 negara dunia yang mewakili populasi 28 juta siswa berusia 15-16 tahun di dunia serta 80 persen ekonomi global.
Tapi kenapa saya justru malu? Pantaskah pendidikan di negri kita mendapat predikat seperti itu? Walaupun indonesia menjadi negara paling bahagia di dunia. Tapi Indonesia juga menjadi negara yang kemampuan matematikanya pering 64 dari 65 negara.
Tapi setelah saya berfikir sejenak saya akhirnya meyadari bahwa indonesia memang pantas menjadi siswa paling bahagia di dunia. KENAPA???
• Siswa BAHAGIAbelum tentu CERDAS
• Siswa BAHAGIA belum tentu PINTAR
• Siswa BAHAGIA belum tentu RAJIN
• Siswa BAHAGIA belum tentu SOPAN
Padahal kan mungkin saja
• Bahagia karena gampang nyontek pas ulangan
Setiap siswa mungkin pernah melakukan hal yang satu ini. Dengan beragam cara dan teknik dilakukannya untuk mendapatkan nilai yang bagus tanpa belajar yang maksimal. Sebagai contohnya saat di Ujian Nasional. Pelajar yang tidak pernah belajar bahkan tidak pernah berangkat pun bisa LULUS. Dengan nilai yang sudah di ‘Mark UP’ pihak sekolah,Cukup dengan menjawab option “A” saja( Dari option A,B,C,D, E dengan memilih jawaban A berari peluangnya 1/5 x 100% = 25% berarti kita sudah mendapatkan nilai 25) cukup dengan seperi itu anak yang Cuma ikut ujian saja sudah LULUS. Ada juga cerita dari teman saya, pas hari H ujian semua anak diwajibak berangkat jam 6 pagi. Untuk apa? Ternyata untuk mencatat kunci jawaban UN yang dibagikan oleh sang guru. Luar biasa memang kalau gurunya saja sudah seperti itu, Apalagi siswanya??
• Bahagia karena otaknya otak S*X
Sekarang sepertinya hal seperti ini bukan hal yang menjadi tabu lagi di kalangan pelajar. Biak pelajar SMA, SMP bahkan sampai SD pun sudah terjangkit virus S*X ini. Belakang ini juga ramai diperbincang kan fenomena ABG cabe-cabean yaitu anak perempuan yang keluar tengah malam untuk dugem dan ada juga yang dijadikan bahan taruhan balapan liar. Bahkan beberapa waktu lalu di lingkungan sekitar saya ada anak kelas 3 SD kepergok nonton video BO**P. Parahnya lagi si anak itu tidak sendirian, ia nonton bareng bersama teman-temannya yang juga masih belia. Ini memang hal yang sangat mengkhawatirkan untuk generasi mendateng. Kalau anak SMP saja sudah heboh buat video dikelas, apalagi kalau anak anak SD? Astaghfirullah
• Bahagia karena tawuran
Tawuran sepertinya sudah menjadi tradisi di sekolah-sekolah SMA. Biasanya hal ini terjadi karena dipicu saling ejek antarsekolah yang ujung-ujungnya tawuran. Saya sendiri kurang begitu paham apasih sebenarnya enaknya tawuran. Paling pulang tawuran dapetnya muka pada jentor semua.
• Bahagia karena sering pesta miras dan ngedrugs
Kalau yang satu ini hampir terjadi diseleruh sekolah baik SMA maupun SMP. Walaupun pastinya tidak semua siswa menjadi seorang pemabuk dan pecandu, tapi pasti ada saja segerombol anak yang sok keren melakukan hal tersebut. Hal ini terjadi karena salah pergaulan. Mulai dari salah satu anak di suatu kelompok dan akhirnya si anak tersebut mempengaruhi temannya untuk melakukan hal yang sama. Akibatnya banyak tindak kejahatan yang dilakukan oleh pelajat untuk memenuhi kebutuhan buruknya itu.
Saya sendiri tahu persis tingkah laku pelajar sekarang karena sendiri sedang dan pernah mengalaminya. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hal seperti ini mulai dari kurangnnya perhatian dari orang tua, peran serta guru dalam pendidikan moral yang belum maksimal, lingkungan pergaulan yang tidak sehat. Tak hanya pelajar, guru, dan Ortu yang jadi faktornya. Sistem pendidikan yang tidak sesuai pun juga jadi ‘biang kladinya’. Kurikulum sekarang yang lebih mementingkan ‘Nilai’ daripada ‘Moral’ menyebabkan pendidikan di Indonesia tak kunjung maju. Oleh karena itu, tidak hanya dari pelajar saja, tapi orang tua dan guru juga harus memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi agar di masa depan Indonesia tidak hancur karena generasi mudanya memprihatinkan seperti sekarang ini dan juga dengan adanya kuruikulum 2013 diharapkan mampu memperbaiki generasi-generasi penerus bangsa ini.
Sekian trit dari ane. Tujuan trit ini semata-mata sebagai peringatan bagi kita semua tidak bermaksud menyinggung siapapun. Apabila ada pihak-pihak yang tersinggung ane mohon maaf sebenarnya-benarnya.
Nubi belum pernah ngrasain nikmatnya
Mungkin ada yang mau ngasih....
Jangan lupa juga
Tapi kenapa saya justru malu? Pantaskah pendidikan di negri kita mendapat predikat seperti itu? Walaupun indonesia menjadi negara paling bahagia di dunia. Tapi Indonesia juga menjadi negara yang kemampuan matematikanya pering 64 dari 65 negara.
Tapi setelah saya berfikir sejenak saya akhirnya meyadari bahwa indonesia memang pantas menjadi siswa paling bahagia di dunia. KENAPA???
• Siswa BAHAGIAbelum tentu CERDAS
• Siswa BAHAGIA belum tentu PINTAR
• Siswa BAHAGIA belum tentu RAJIN
• Siswa BAHAGIA belum tentu SOPAN
Padahal kan mungkin saja
• Bahagia karena gampang nyontek pas ulangan
Quote:
Setiap siswa mungkin pernah melakukan hal yang satu ini. Dengan beragam cara dan teknik dilakukannya untuk mendapatkan nilai yang bagus tanpa belajar yang maksimal. Sebagai contohnya saat di Ujian Nasional. Pelajar yang tidak pernah belajar bahkan tidak pernah berangkat pun bisa LULUS. Dengan nilai yang sudah di ‘Mark UP’ pihak sekolah,Cukup dengan menjawab option “A” saja( Dari option A,B,C,D, E dengan memilih jawaban A berari peluangnya 1/5 x 100% = 25% berarti kita sudah mendapatkan nilai 25) cukup dengan seperi itu anak yang Cuma ikut ujian saja sudah LULUS. Ada juga cerita dari teman saya, pas hari H ujian semua anak diwajibak berangkat jam 6 pagi. Untuk apa? Ternyata untuk mencatat kunci jawaban UN yang dibagikan oleh sang guru. Luar biasa memang kalau gurunya saja sudah seperti itu, Apalagi siswanya??
• Bahagia karena otaknya otak S*X
Quote:
Sekarang sepertinya hal seperti ini bukan hal yang menjadi tabu lagi di kalangan pelajar. Biak pelajar SMA, SMP bahkan sampai SD pun sudah terjangkit virus S*X ini. Belakang ini juga ramai diperbincang kan fenomena ABG cabe-cabean yaitu anak perempuan yang keluar tengah malam untuk dugem dan ada juga yang dijadikan bahan taruhan balapan liar. Bahkan beberapa waktu lalu di lingkungan sekitar saya ada anak kelas 3 SD kepergok nonton video BO**P. Parahnya lagi si anak itu tidak sendirian, ia nonton bareng bersama teman-temannya yang juga masih belia. Ini memang hal yang sangat mengkhawatirkan untuk generasi mendateng. Kalau anak SMP saja sudah heboh buat video dikelas, apalagi kalau anak anak SD? Astaghfirullah
• Bahagia karena tawuran
Quote:
Tawuran sepertinya sudah menjadi tradisi di sekolah-sekolah SMA. Biasanya hal ini terjadi karena dipicu saling ejek antarsekolah yang ujung-ujungnya tawuran. Saya sendiri kurang begitu paham apasih sebenarnya enaknya tawuran. Paling pulang tawuran dapetnya muka pada jentor semua.
• Bahagia karena sering pesta miras dan ngedrugs
Quote:
Kalau yang satu ini hampir terjadi diseleruh sekolah baik SMA maupun SMP. Walaupun pastinya tidak semua siswa menjadi seorang pemabuk dan pecandu, tapi pasti ada saja segerombol anak yang sok keren melakukan hal tersebut. Hal ini terjadi karena salah pergaulan. Mulai dari salah satu anak di suatu kelompok dan akhirnya si anak tersebut mempengaruhi temannya untuk melakukan hal yang sama. Akibatnya banyak tindak kejahatan yang dilakukan oleh pelajat untuk memenuhi kebutuhan buruknya itu.
Saya sendiri tahu persis tingkah laku pelajar sekarang karena sendiri sedang dan pernah mengalaminya. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hal seperti ini mulai dari kurangnnya perhatian dari orang tua, peran serta guru dalam pendidikan moral yang belum maksimal, lingkungan pergaulan yang tidak sehat. Tak hanya pelajar, guru, dan Ortu yang jadi faktornya. Sistem pendidikan yang tidak sesuai pun juga jadi ‘biang kladinya’. Kurikulum sekarang yang lebih mementingkan ‘Nilai’ daripada ‘Moral’ menyebabkan pendidikan di Indonesia tak kunjung maju. Oleh karena itu, tidak hanya dari pelajar saja, tapi orang tua dan guru juga harus memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi agar di masa depan Indonesia tidak hancur karena generasi mudanya memprihatinkan seperti sekarang ini dan juga dengan adanya kuruikulum 2013 diharapkan mampu memperbaiki generasi-generasi penerus bangsa ini.
Sekian trit dari ane. Tujuan trit ini semata-mata sebagai peringatan bagi kita semua tidak bermaksud menyinggung siapapun. Apabila ada pihak-pihak yang tersinggung ane mohon maaf sebenarnya-benarnya.
Nubi belum pernah ngrasain nikmatnya
Mungkin ada yang mau ngasih....
Jangan lupa juga
Diubah oleh dwiah 17-12-2013 06:44
0
3.4K
35
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan