Kaskus

News

ooooooCUYooooooAvatar border
TS
ooooooCUYoooooo
[PEMILU MEMBARA] Jelang Pemilu, IMF-Bank Dunia Ingatkan RI Tak Lupa Ekonomi
Indonesia diperingatkan oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) agar melakukan reformasi yang lebih konkret jika kekuatan ekonomi terbesar di dunia ini masih berharap bisa menikmati pertumbuhan yang kencang dan bisa memikat para investor besar yang masih lesu.

Karena banyak pejabat pemerintah yang sekarang ini fokus ke pemilu dan pemilihan presiden tahun depan, tidak banyak ekonom yang mengharap adanya upaya reformasi serius sampai pemerintah baru mulai bekerja.

"Melihat pertumbuhan yang melambat dan risiko yang dihadapi ekonomi, Indonesia sangat butuh meningkatkan fokus makro pada kebijakan moneter yang lebih ketat, penyesuaian nilai tukar, dan penekanan impor, dengan reformasi lebih mendalam untuk meningkatkan kinerja ekspor dan mendukung aliran masuk investasi," kata Bank Dunia dalam laporan kuartalan atas ekonomi Indonesia, dirilis Senin (16/12).

Bank sentral saat ini menyangga beban berat mengerem lonjakan defisit neraca berjalan yang telah mengikis kepercayaan para investor atas ekonomi Indonesia, dan membuat nilai tukar rupiah terjun 20% terhadap dolar tahun ini, sehingga menjadi mata uang terlemah di Asia.

Bank Indonesia telah meningkatkan BI-rate sebesar 175 basis points sejak Juni lalu demi menekan impor.

"Perekonomian akan diuntungkan oleh para pembuat kebijakan yang fokus pada investasi jangka panjang... kebijakan moneter tidak boleh menjadi kebijakan utama," kata kepala Bank Dunia di Indonesia, Rodrigo Chaves.

IMF: Hapus Subsidi BBM
IMF, dalam laporan terpisah, mengatakan prospek pertumbuhan jangka menengah sudah terlanjur rendah, dan mendesak adanya reformasi yang fokus pada hambatan-hambatan struktural dalam pertumbuhan ekonomi, penghapusan subsidi BBM, kebijakan perburuhan yang lebih fleksibel, rasionalisasi rejim investasi dan perdagangan, dan memperdalam pasar finansial.

"Pertumbuhan jangka menengah diharapkan mencapai rata-rata 6%... lebih rendah dari proyeksi 6,5-7% yang disampaikan dalam diskusi terakhir, terutama diakibatkan oleh kondisi finansial yang lebih ketat, prospek global yang melemah, dan terus terjadinya kondisi bottleneck pada suplai," kata IMF.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/15...a-ekonomi.html
Untuk tahun depan, prediksi IMF sama dengan proyeksi pemerintah: defisit neraca berjalan masih di atas 3% dari PDB, dan pertumbuhan PDB melambat ke 5-5,5%.

IMF juga mengimbau agar kebijakan fiskal bisa mendukung fokus kebijakan moneter untuk mengurangi beban pada neraca pembayaran.

"Volatilitas pasar dan turunnya cadangan devisa menggarisbawahi perlunya bertindak nyata mengatasi ketidakseimbangan ekonomi makro dan mengurangi risiko stabilitas finansial," kata IMF.

=====================

wah belom apa2 udah ngatur2, calon2 pesenan lagi dah emoticon-Cape d... (S)
0
1.1K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan