banyak orang beranggapan bahwa belajar itu harus disekolah, sehingga kalau tidak bisa sekolah tinggi maka otomatis berpikir bahwa masa depan mereka menjadi suram. yang jadi masalah adalah sekolah dimanapun didunia ini saat ini menjadi barang yang mahal sehingga tidak semua orang bisa menikmati bangku sekolahan.

tetapi bagi mereka yang tidak bisa menikmati bangku sekolahan tidaklah perlu berkecil hati, karena sekolah dan belajar itu adalah hal yang berbeda. karena " disekolah belum tentu belajar dan belajar tidak harus disekolah".

belajar bisa dimanapun, dari teman, dari komunitas dan bahkan belajar dari pekerjaan yang kita lakukan. dan intinya belajar terbaik adalah belajar dengan praktek. coba, gagal, coba lagi, gagal, coba lagi, gagal lagi, coba lagi.

saya kira kita semua pasti ingat saat pertama kali belajar bersepeda, tidak ada diantara kita yang bisa langsung mengendarai sepeda saat pertama kali mencoba, kecuali kalau bapak ibunya seorang pemain sirkus

saya belajar bersepeda jatuh sampai puluhan kali, sampai saya sendiri merasa bahwa saya lamban dalam belajar bersepeda, tapi rasanya aneh saat itu, dimana saya tidak merasa putus asa dan tetap senang belajar bersepeda.mungkin itulah anugrah yang dimiliki anak kecil , tidak banyak pertimbangan dalam melakukan sesuatu.

dan menurut saya belajar bersepeda tidak diajarkan disekolah , sama halnya ketika seorang anak kecil bisa berbicara , anak kecil bisa berbicara bukan karena belajar disekolah. tetapi karena diajak dan dilatih oleh orang tua mereka ribuan kali, setiap saat orang tua mereka mengajak komunikasi.

saya sendiri menyadari banyak kemampuan yang saya miliki tidak diperoleh dari lembaga pendidikan, saya bisa komputer karena sering make komputer, saya bisa photosop dan corel juga karena saya coba-coba karena tertarik dengan design graphis, bahkan saya bisa lolos seleksi universitas negeri pun dengan belajar otodidak. saya tidak pernah ikut pendalaman disekolah. lanjutan