- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kaskuser Sudah Tahu Fenomena Cabe-Cabean di Kalangan ABG Belum?
TS
autoband
Kaskuser Sudah Tahu Fenomena Cabe-Cabean di Kalangan ABG Belum?
Ilustrasi.
Buat pakar ilustrasi monggo ditambahi. Ane suka gak tega aja mau masang sendiri
Senin, 16/12/2013 08:23 WIB
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/16/082354/2442718/10/menantang-masyarakat-mencegah-fenomena-cabe-cabean?9911012"]Menantang Masyarakat Mencegah Fenomena Cabe-cabean[/URL]
Jakarta- Budaya masyarakat yang mulai permisif mungkin menjadi penyebab fenomena cabe-cabean atau ABG yang jadi perempuan nakal mewabah. Ketika orangtua sudah cuek dengan anak remajanya yang pulang malam, demikian juga masyarakat. Alhasil, remaja tak ada yang mengontrol.
Dahulu pengawasan masyarakat menjadi salah satu yang mencegah kenakalan remaja. Misalnya saja, walau bukan anaknya, umumnya seorang tetangga akan menasihati seorang remaja yang pulang larut malam. Kini, seiring zaman semua sudah masing-masing.
"Salah satu solusinya juga ada jam wajib belajar," terang aktivis Anak, M Ihsan saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Ya, jadi ketika orangtua dan masyarakat sudah tak perduli akan nasib remaja, semua kembali ke pemerintah. Sebagai lembaga yang berwenang, salah satu solusinya menelurkan jam belajar itu.
Tak ingin kita melihat remaja lebih merasa enak dan nyaman nongkrong di tempat balapan motor, atau di minimarket, atau juga di pinggir setu di kala waktu sekolah.
"Seharusnya pemerintah tegas," tambah Ihsan lagi.
Fenomena cabe-cabean ini mesti dicegah sedini mungkin. Pendidikan di keluarga dan masyarakat adalah solusi terbaik. Jangan biarkan generasi muda terjebak kesenangan sesaat yang malah merusak masa depan.
Jumat, 13/12/2013 15:54 WIB
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/13/155241/2441563/10/gaya-cabe-cabean-di-kembangan-dari-yang-rapi-sampai-you-can-see?nd771104bcj"]Gaya Cabe-cabean di Kembangan, Dari yang Rapi Sampai [I]You Can See[/I][/URL]
Jalan Taman Aries (Septi/ detikcom)
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/13/155241/2441563/10/gaya-cabe-cabean-di-kembangan-dari-yang-rapi-sampai-you-can-see?nd771104bcj"]Gaya Cabe-cabean di Kembangan, Dari yang Rapi Sampai [I]You Can See[/I][/URL]
Jalan Taman Aries (Septi/ detikcom)
Jakarta - Istilah cabe-cabean di ajang balap liar sudah sangat familiar. Untuk di lokasi balap liar di kawasan Kembangan, Jakbar yang terkenal yaitu di Jalan Taman Aries setiap malamnya ada puluhan cabe-cabean yang datang. Dari yang berpakaian rapi sampai memakai setelah terbuka, you can see.
Salah satu sekuriti restoran di kawasan Taman Aries yang berjaga 24 jam, Roman, menceritakan setiap malam ABG-ABG perempuan berbapakain super seksi dan bergoncengan sepeda motor terlihat di tempat tersebut. Dari yang bawa motor sendiri sampai yang dibonceng laki-laki.
"Serem Mbak pakaiannya. Ada yang rapi ada juga yang sembrono seperti pakai celana pendek ketat dan you can see," jelas Roman saat berbincang dengan detikcom di lokasi, Jumat (13/12/2013) sore.
Roman mengutarakan, ABG-ABG tersebut datang sekitar pukul 01.00 WIB saat lomba balap liar dimulai dan baru balik setelah balap selesai pukul 05.00 WIB.
"Setiap malam selalu ada dan selalu ramai. Tapi kalau hujan sih nggak ada," ujar Roman.
Padahal, lanjut Roman, polisi setiap malam ada yang patroli di sekitar lokasi. Namun, mereka pasti balik lagi ketika patroli selesai.
"Polisi mah ada usir-usirin terus mereka kabur, tapi nanti balik lagi," imbuh Roman.
Di lain pihak, Kapolsek Kembangan, Kompol Heru Agus, mengaku sering melakukan razia di derah-daerah yang menjadi tempat berkumpulnya remaja di wilayah Kembangan. Tempat-tempat tersebut ialah kawasan CNI, Jalan Baru Taman Aries dan di Jalan Puri Kencana.
"Tiga kawasan ini rawan menjadi arena balap liar yang sebagian besar kegiatan negatif yang diminati anak-anak muda," ujar Heru pada bulan September lalu.
Heru saat itu mengimbau kepada para orang tua agar mengawasi anak-anaknya dan memberlakukan jam malam.
"Bagi para orang tua yang sudah mengetahui anaknya tidak ada di rumah diatas jam 22.00 WIB, segera cari. Kalau perlu hubungi pihak kepolisian," imbuh Heru.
Sabtu, 14/12/2013 11:14 WIB
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/14/110207/2442025/10/5-jurus-ampuh-skakmat-cabe-cabean?nd771104bcj"]5 Jurus Ampuh Skakmat Cabe-cabean[/URL]
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/14/110207/2442025/10/5-jurus-ampuh-skakmat-cabe-cabean?nd771104bcj"]5 Jurus Ampuh Skakmat Cabe-cabean[/URL]
Jakarta - Tren cabe-cabean muncul di kalangan anak muda di perkotaan. Remaja putri tanggung itu keluyuran tengah malam sambil menonton balapan liar. Tak sedikit dari mereka yang menjadi bahan taruhan untuk berhubungan seks dengan pemenang balapan.
Sebagian lagi ada yang terlihat di kelab malam mencari acara gratisan. Orangtua harus lebih ketat mengawasi putri-putri mereka.
Berikut jurus ampuh melawan cabe-cabean yang dihimpun detikcom, Sabtu (14/12/2013):
1. Seni untuk Salurkan Energi
Psikologi Seto Mulyadi meminta pemerintah daerah bertanggung jawab atas fenomena 'cabe-cabean' di kalangan ABG perempuan. Menurutnya, usia para ABG masuk dalam fase perkembangan yang sedang mencari identitas dengan emosi yang meledak-ledak.
"Makanya di kabupaten harus ada sarana dan prasarana di bidang seni dan olahraga untuk menyalurkan energi para remaja ini," kata Kak Seto saat berbincang dengan detikcom, Jumat (13/12/2013).
"Jika ini tidak dibenahi oleh Pemda maka masalah itu akan muncul terus," tambah pencipta boneka Si Komo itu.
Tidak hanya 'cabe-cabean', fenomena arisan seks remaja, pramuriaan dan tawuran juga terjadi karena energi mereka tidak tersalurkan secara positif.
"Karena potensi remaja yang cenderung meledak. Mereka tidak diberi kesempatan," katanya.
2. Ortu Jalin Komunikasi
Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpendapat pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak untuk mengatasi fenomena 'cabe-cabean' di kalangan kaum remaja. Pengawasan orangtua memberikan peran terhadap tingkah laku anaknya.
"Ya orangtua harus diingetin," ujar Ahok di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2013).
3. Pengetatan Pengawasan
Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Aries Merdeka Sirait menilai, fenomena cabe-cabean tak terlepas dari fungsi pengawasan dari keluarga yang kurang ketat. Hal itu membuat perilaku anak-anak menjadi lebih bebas.
"Itu perubahan perilaku, suatu bentuk kefrustasian remaja perempuan. Saran saya kembali ke fungsi keluarga, itu pembiaran keluarga," ujar Aries Merdeka saat berbincang dengan detikcom, Kamis (12/12/2013).
"Artinya pengawasan orangtua lepas, tanggung jawab abai. Anak keluar sampai malam itu tindakan yang kurang pengawasan dari orang tua. Fungsi pengawasan lemah," sambungnya.
4. Wajib Belajar
Masalah cabe-cabean tak hanya dituntut peran orang tua. Dukungan pemerintah dan masyarakat pada umumnya juga harus digalakkan, seperti jam wajib belajar.
"Kalau kaitan dengan itu (cewek cabe-cabean), fokusnya kita ada jam wajib belajar. Seharusnya pemerintah tegas memberikan peringatan kepada ortu, ketika tidak ada diindahkan," ujar Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M Ihsan saat berbincang dengan detikcom, Kamis (12/12/22013).
Ihsan menyebutkan peraturan yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta itu akan jadi sekedar peraturan jika penerapan di lapangan tidak dilakukan secara maksimal. Koordinasi tiap pihak-pihak terkait juga penting.
"Perda itu kan sifatnya peraturan sementara yang penting penerapan di lapangan. Seperti contoh gini, di kelurahan apa sih instrumennya yang pertama, lalu sosialisasikan, terus jika ada kejadian nanti kemana melapor, siapa yang berhak memanggil, apa sanksinya," papar Ihsan.
5. Stop Kekerasan di Rumah
Fenomena 'cewek cabe-cabean' tidak terlepas dari peran orangtua yang melakukan kekerasan pada putri mereka. Hal inilah yang mendorong anak akhirnya keluar dari rumah.
"Sering anak-anak itu mendapat kekerasan di rumah, lalu mereka keluar. Sebenarnya tidak berpengaruh dari keluarga miskin atau kaya, orang tua yang cenderung permisif mendorong perilaku anak menjadi hedonis," ujar Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Aries Merdeka Sirait saat berbincang dengan detikcom, Jumat (13/12/2013).
Aries menambahkan, pengawasan orang tua yang longgar membuat anak semakin leluasa dalam bergaul. Kebebasan yang dimiliki oleh seorang anak pun sering berujung pada berbagai perilaku yang melanggar aturan dan norma-norma yang berlaku.
"Fungsi pengawasan orangtua lemah. Bahwa perilaku seperti perjudian, minum-minuman keras, balapan sepeda motor, hingga ke seks bebas adalah salah satu dari pengawasan ortu yang tidak baik," kata Aries.
(nik/gah)
0
54.4K
200
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan