- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Budaya&Sejarah;]Menara Syahbandar Miring Karena Aktivitas Truk Trailer


TS
bubs
[Budaya&Sejarah;]Menara Syahbandar Miring Karena Aktivitas Truk Trailer
Quote:
Original Posted By TSAgan pasti pernah Ke Kota tua, Tempat yang Paling enak Hangout bareng Teman apalagi ketemuan dengan para komunitas kaskus Yang biasa di sebut Kopdar, bahkan Foto Preweding sering Di lakukan di sini...tempat yang penuh warisan peninggalan bersejarah jaman Belanda ini terancam rusak dengan aktifitas angkutan barang dengan truk trailernya yang sering melintas..!!
Simak Berita ini
Simak Berita ini
Quote:
Original Posted By >
Aktivitas kendaraan berat yang melintas di kawasan Kota Tua merupakan ancaman tersendiri terhadap kelestarian bangunan cagar budaya di kawasan tersebut. Salah satunya Menara Syahbandar Museum Bahari seluas 846 m2 di di sebelah pintu air Pasar Ikan, Jalan Pakin, Penjaringan Jakarta Utara.
Aktivitas kendaraan berat yang melintas di kawasan Kota Tua merupakan ancaman tersendiri terhadap kelestarian bangunan cagar budaya di kawasan tersebut.
Salah satunya Menara Syahbandar Museum Bahari seluas 846 m2 di di sebelah pintu air Pasar Ikan, Jalan Pakin, Penjaringan Jakarta Utara.
Dengan kemiringan yang kini sudah mencapai 5 derajat, getaran kendaraan berat seperti truk trailer dan sejenisnya dikhawatirkan semakin merusak pondasi bangunan cagar budaya tersebut.
Terlebih, saat ini belum diberlakukan
sterilisasi kendaraan di kawasan yang tahun depan bakal mendapat sertifikat world heritage dari UNESCO itu.
Pemandu wisata di Museum Bahari, Hendra (27) mengatakan, saat truk trailer lewat terasa menggetarkan bangunan yang dibangun sejak 1652 itu.
Menurutnya, walaupun struktur dinding bangunan memiliki ketebalan sekitar 50 cm, tetap saja terpengaruh getaran dari kendaraan berat yang melintas.
"Coba saja naik, kalau trailer lewat juga akan terasa bangunannya bergetar. Saya rasa kemiringan struktur bangunanannya sampai 5
derajat juga tidak lepas karena faktor itu,"ujarnya, Sabtu (14/12).
Menanggapi hal itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kota Tua, Gathut Dwihastoro, membenarkan masih berseliwerannya kendaraan-kendaraan di sekitar kawasan
Kota Tua berpengaruh terhadap struktur bangunan.
Demikian pula halnya dengan Menara
Syahbandar Museum Bahari yang telah memiliki kemiringan struktur bangunan hingga mencapai 5 derajat.
"Kita diuntungkan dengan pondasi yang dibangun oleh bangsa Belanda menggunakan sejenis kayu yang tahan air. Sehingga ia semakin basah semakin kuat," katanya.
Namun demikian, dirinya pun berharap terhadap bangunan yang masuk dalam
zona 1 dari 5 zona di kawasan Kota Tua,
dapat dijaga seperti Menara Pisa yang
struktur bangunannya miring tapi tetap
kuat bangunannya. Hal itu terjadi karena kawasan sekitar diberlakukan sterilisasi dari kendaraan yang melintas.
"Kita dulu pernah mengusulkan di tingkat dinas atau wilayah. Kita berharap, dengan gubernur baru dapat terealisasi, karena saya kira Pak Jokowi termasuk orang yang peduli terhadap budaya," tandasnya.
Spoiler for Menara Syahbandar:
Aktivitas kendaraan berat yang melintas di kawasan Kota Tua merupakan ancaman tersendiri terhadap kelestarian bangunan cagar budaya di kawasan tersebut. Salah satunya Menara Syahbandar Museum Bahari seluas 846 m2 di di sebelah pintu air Pasar Ikan, Jalan Pakin, Penjaringan Jakarta Utara.
Aktivitas kendaraan berat yang melintas di kawasan Kota Tua merupakan ancaman tersendiri terhadap kelestarian bangunan cagar budaya di kawasan tersebut.
Salah satunya Menara Syahbandar Museum Bahari seluas 846 m2 di di sebelah pintu air Pasar Ikan, Jalan Pakin, Penjaringan Jakarta Utara.
Dengan kemiringan yang kini sudah mencapai 5 derajat, getaran kendaraan berat seperti truk trailer dan sejenisnya dikhawatirkan semakin merusak pondasi bangunan cagar budaya tersebut.
Terlebih, saat ini belum diberlakukan
sterilisasi kendaraan di kawasan yang tahun depan bakal mendapat sertifikat world heritage dari UNESCO itu.
Pemandu wisata di Museum Bahari, Hendra (27) mengatakan, saat truk trailer lewat terasa menggetarkan bangunan yang dibangun sejak 1652 itu.
Menurutnya, walaupun struktur dinding bangunan memiliki ketebalan sekitar 50 cm, tetap saja terpengaruh getaran dari kendaraan berat yang melintas.
"Coba saja naik, kalau trailer lewat juga akan terasa bangunannya bergetar. Saya rasa kemiringan struktur bangunanannya sampai 5
derajat juga tidak lepas karena faktor itu,"ujarnya, Sabtu (14/12).
Menanggapi hal itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kota Tua, Gathut Dwihastoro, membenarkan masih berseliwerannya kendaraan-kendaraan di sekitar kawasan
Kota Tua berpengaruh terhadap struktur bangunan.
Demikian pula halnya dengan Menara
Syahbandar Museum Bahari yang telah memiliki kemiringan struktur bangunan hingga mencapai 5 derajat.
"Kita diuntungkan dengan pondasi yang dibangun oleh bangsa Belanda menggunakan sejenis kayu yang tahan air. Sehingga ia semakin basah semakin kuat," katanya.
Namun demikian, dirinya pun berharap terhadap bangunan yang masuk dalam
zona 1 dari 5 zona di kawasan Kota Tua,
dapat dijaga seperti Menara Pisa yang
struktur bangunannya miring tapi tetap
kuat bangunannya. Hal itu terjadi karena kawasan sekitar diberlakukan sterilisasi dari kendaraan yang melintas.
"Kita dulu pernah mengusulkan di tingkat dinas atau wilayah. Kita berharap, dengan gubernur baru dapat terealisasi, karena saya kira Pak Jokowi termasuk orang yang peduli terhadap budaya," tandasnya.
Kantong
Quote:
Original Posted By TS"Semoga aja bisa di steril dari truk yang melintas, agar tidak ada kerusakan yang lebih parah lagi. Kalau rubuh ngeri juga, disana kan banyak pengunjungnya

Diubah oleh bubs 15-12-2013 04:11
0
1.8K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan