Meskipun sejumlah aktivis yang mengatasnamakan Komunitas Maluku mendesak Ruhut Sitompul meminta maaf karena berlaku rasis, namun politikus Partai Demokrat itu menegaskan tak akan melayangkan permohonan maaf kepada pengamat politik Boni Hargens.

“Biar sajalah dia mau ngapain, aku malah mau bilang kalau aku ketawa termehek-mehek,” sindir Ruhut saat berbincang dengan Okezone, Sabtu (14/12/2013).

Politikus yang akrab disapa Poltak itu malah menantang, jika Boni terus melanjutkan laporannya ke polisi, dirinya akan menuntut balik dengan dalil mencemarkan nama baik presiden. “Dia bilang, sembilan tahun jadi presiden, SBY gagal. Seenaknya saja dia bilang seperti itu,” kata Ruhut.

Karena pernyataan itu, Ruhut memandang remeh kredibilitas Boni sebagai seorang pengamat politik. “Ngomongsembarangan seperti itu namanya pengamat macam apa,” ujarnya yang keukeuh tak mau mengalah.

Sebelumnya, pada Kamis 12 Desember, sejumlah tokoh Indonesia Timur menuntut politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meminta maaf atas pernyataan rasis yang dilontarkannya kepada Boni Hargens.

"Jika dalam 3x24 jam tidak ada pernyataan maaf dari Ruhut, maka kawan-kawan dari Indonesia Timur dengan kegelisahannya kami akan datangi Kantor DPP Partai Demokrat," kata Direktur Eksekutif Legal Institute for Molucas, Abdul Syukur Sangadji.

Terkait hal itu, Partai Demokrat meminta agar para tokoh Indonesia Timur memikirkan ulang terkait rencana mereka yang akan mendatangi Kantor Partai Demokrat, dan meminta Ruhut Sitompul meminta maaf.

"Jika akan geruduk Kantor DPP Partai Demokrat supaya siap-siap berurusan dengan hukum. Kalau mau sampaikan aspirasi boleh saja, tapi kalau berbuat anarkis seperti merusak kantor, maka berhadapan dengan hukum," kata Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Nurpati.


SUMBER