Tak banyak yang tahu jika setiap tanggal 13 Desember diperingati sebagai Hari Nusantara. Momentum ini memang meredup seiring arah pembangunan Indonesia yang bergeser dari konsep maritim ke konsep daratan.

Namun, para prajurit TNI AL terus mengumandangkannya. Para prajurit Mako Koarmatim mulai strata perwira, bintara dan tamtama serta PNS Mako Koarmatim mengikuti upacara yang digelar di dermaga Madura Koarmatim, Jumat (13/12/2013).

Upacara dipimpin Kepala Staf Armatim Laksamana Pertama TNI Siwi Sukma Adji dengan komandan upacara Letkol Laut (P) Budi Santoso yang sehari-hari menjabat Komandan KRI Badik-623 Satrol Koarmatim.

“Hari Nusantara lahir berkat perjuangan para pemimpin pendahulu kita, melalui Deklarasi Djuanda yang dicetuskan oleh Perdana Menteri Ir. Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957,” beber Siwi Sukma Adji seperti tertulis dalam surat elektronik yang diterima LICOM.

Deklarasi itu menyatakan bahwa wilayah perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang masuk daratan NKRI adalah bagian-bagian tak terpisahkan dari wilayah yurisdiksi Republik Indonesia (konsep negara kepulauan/archipelagic state).

Melalui perjuangan panjang selama 25 tahun, akhirnya dunia internasional mengakui konsepsi tersebut melalui penetapan Konvensi Hukum Laut PBB atau dikenal dengan UNCLOS (United Nation Convention on Law Of the Sea) pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI dalam sambutan yang dibacakan Siwi Sukma Adji mengatakan, dengan diterimanya prinsip-prinsip negara kepulauan tersebut, wilayah perairan Indonesia warisan Hindia Belanda seluas 100.000 Km2 mendapat tambahan wilayah nasional 3,1 juta Km2 dan 2,7 Km2 wilayah zona ekonomi ekslusif (ZEE).

“Untuk mengingat jasa perjuangan pencetus deklarasi ini dan besarnya dampak positif dari UNCLOS 1982 bagi kepentingan nasional Indonesia, maka setiap tanggal 13 Desember diperingati sebagai Hari Nusantara,” tandas Siwi Sukma Adji.

Dalam upacara yang bertema ‘Setinggi langit sedalam samudera potensi pariwisata dan kreativitas nusantara yang tak terhingga’ juga dibacakan Deklarasi Djuanda oleh perwira Koarmatim.