- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BI Rate naik, cermin gaya kepemimpinan Agus Marto


TS
anjroid
BI Rate naik, cermin gaya kepemimpinan Agus Marto
Sejak Agus Martowardojo resmi memimpin Bank Indonesia, salah satu kebijakannya yang mendapat sorotan adalah kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate. Rezim suku bunga rendah bertahan selama 16 bulan di bawah kepemimpinan Darmin Nasution.
Sejak Darmin lengser dan digantikan Agus Martowardojo, BI Rate terus mengalami kenaikan. Dari semula 5,75 persen menjadi 7,5 persen.
Hanya dalam kurun waktu enam bulan terakhir, BI telah menaikkan BI Rate sebesar 175 basis poin. Kondisi ini mendapat perhatian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Aziz mengatakan, kebijakan itu mencerminkan gaya kepemimpinan Agus Martowardojo.
Kebijakan yang dikeluarkan Agus Marto jauh berbeda dari pendahulunya, Darmin Nasution. "Di era Darmin, BI justru cenderung menurunkan BI Rate," ujar Harry usai Seminar Internasional bertajuk 'Mencegah Jebakan Berpenghasilan Menengah' di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/12).
Harry tidak memahami mengapa Agus Marto 'memiliki hobi' menaikkan BI Rate. Kenaikan suku bunga BI bakal diikuti kenaikan suku bunga kredit perbankan. Imbasnya, para pelaku usaha dalam negeri menaikkan harga.
"Padahal katanya untuk menangani inflasi dan rupiah. Tapi kan yang terjadi justru sebaliknya harga produk dalam negeri jadi naik," katanya.
Beruntung di penghujung tahun BI menahan BI Rate di level 7,5 persen. Jika mengalami kenaikan, dia khawatir kebiasaan BI itu terus dilanjutkan, ada kemungkinan para pelaku usaha khususnya UMKM bakal gulung tikar. Sebab, terbuka kemungkinan para pelaku usaha dalam negeri akan sulit bersaing dengan produk impor yang murah.
"Sebab mereka (para pelaku usaha dalam negeri) tetap harus menyesuaikan harga untuk membayar suku bunga di perbankan yang akan naik," kata dia.
http://www.merdeka.com/uang/bi-rate-...gus-marto.html
Biasa style orang beda2, ada yg style nya suka naikin suku bunga, ada yg suka nurunin, ada yg suka utang, ada yg suka main2
Sejak Darmin lengser dan digantikan Agus Martowardojo, BI Rate terus mengalami kenaikan. Dari semula 5,75 persen menjadi 7,5 persen.
Hanya dalam kurun waktu enam bulan terakhir, BI telah menaikkan BI Rate sebesar 175 basis poin. Kondisi ini mendapat perhatian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Aziz mengatakan, kebijakan itu mencerminkan gaya kepemimpinan Agus Martowardojo.
Kebijakan yang dikeluarkan Agus Marto jauh berbeda dari pendahulunya, Darmin Nasution. "Di era Darmin, BI justru cenderung menurunkan BI Rate," ujar Harry usai Seminar Internasional bertajuk 'Mencegah Jebakan Berpenghasilan Menengah' di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/12).
Harry tidak memahami mengapa Agus Marto 'memiliki hobi' menaikkan BI Rate. Kenaikan suku bunga BI bakal diikuti kenaikan suku bunga kredit perbankan. Imbasnya, para pelaku usaha dalam negeri menaikkan harga.
"Padahal katanya untuk menangani inflasi dan rupiah. Tapi kan yang terjadi justru sebaliknya harga produk dalam negeri jadi naik," katanya.
Beruntung di penghujung tahun BI menahan BI Rate di level 7,5 persen. Jika mengalami kenaikan, dia khawatir kebiasaan BI itu terus dilanjutkan, ada kemungkinan para pelaku usaha khususnya UMKM bakal gulung tikar. Sebab, terbuka kemungkinan para pelaku usaha dalam negeri akan sulit bersaing dengan produk impor yang murah.
"Sebab mereka (para pelaku usaha dalam negeri) tetap harus menyesuaikan harga untuk membayar suku bunga di perbankan yang akan naik," kata dia.
http://www.merdeka.com/uang/bi-rate-...gus-marto.html
Biasa style orang beda2, ada yg style nya suka naikin suku bunga, ada yg suka nurunin, ada yg suka utang, ada yg suka main2

0
1.8K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan