sudah jelas banget ya gan
miris juga ngeliatnya semakin hari angka golput semakin banyak
Quote:
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra, menilai dalam Pesta Demokrasi tahun ke tahun Golongan Putih (Golput) semakin meningkat, karena mereka dipertontonkan dengan sebuah praktek dan pertunjukan yang tidak mereka harapkan.
“Jadi begini saya tidak kaget, kalau trennya akan meningkat dan saya tidak kaget kalau ada masyarakat yang skeptis bahkan juga tidak punya harapan pada disetiap pemilu,” kata Indra di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jum’at (13/12/13).
Ia mencontohkan korupsi, wakil rakyat yang tidak merakyat, wakil rakyat yang tidak hadir di masyarakat. Meraka datang hanya ketika menjelang pemilu, setelah pemilu mereka dilupakan.
“Saya kira itu menimbulkan kekecewaan yang mendalam, itu memunculkan namanya golput,” tandasnya
Anggota Komisi IX ini, mencontohkan lagi, mereka hanya datang bagi-bagi duit, tapi setelah itu mereka tidak memperjuangkan aspirasinya.
“Nah itu satu hal fakta yang harus menjadi PR bersama, saya secara pribadi sekaligus menghimbau ke public. Maka dalam 2014 kita ada momentum untuk memberikan reward and punishment,” ungkapnya.
“Berikanlah reward buat orang-orang yang punya karya, orang-orang yang telah bekerja, yang telah mengabdi dengan sungguh-sungguh, dengan idealisme integritasnya,” katanya.
Tapi berikanlah punishment buat anggota DPR, pejabat pemeritahan yang hanya butuh suaranya saja, butuh rakyat hanya sekedar itu. Maka jangan pilih orang-orang seperti itu, jangan pilih caleg-caleg yang selama ini tidak hadir dimasyarakat, susah dihubungi, nomer teleponnya tidak dikasih ke masyarakat.
“Itu contoh yang sederhana, itu kan wakil rakyat yang gak bisa dikomunikasikan. Bagaimana aspirasi bisa sampai di masyarakat sebagai penyalur aspirasi,” imbuhnya
Oleh karena itu ia menghimbau, jadilah masyarakat sekaligus jadi pemilih-pemilih yang cerdas dan rasional, memilih rasional memilih karena integritas, kapasitas, moralitas, “bukan karena isi tas”
Ia menghimbau buat caleg-caleg yang berfikir menganut mengunakan money politik jangan rusak negeri ini dengan sekedar kepentingan sesaat untuk berkuasa di masyarakat.
“Karena ini bisa merusak sistem, dan merusak bangsa dan negara, Karena orang yang golput itu orang yang kecewa, karena orang yang golput efeknya adalah orang-oarang yang tidak baik akan terpilih lagi, karena dia bisa membeli suara-suara yang tidak paham dan mudah dibohongi,” katanya
Seperti diketahui, menurut paparan dari Ketua KPU Husni Kamil Manik saat di Gedung Parlemen, dirinya mengungkapkan dari penyelenggaraan pesta demokrasi terbesar di Indonesia dari tahun ke tahun semakin saja berkurang keikutsertaan pemilih dalam memberikan suaranya.
Ini terlihat dari persentase Pemilu tahun 1999 data dari KPU memiliki persentase 93,30 persen, lalu Pemilu 2004 sebebsar 84,07 persen, kemudian pada Pemilu 2009 hanya sebesar 70,99 persen.
www.lensaindonesia.co.id/2013/12/13/golput-meningkat-karena-rasa-kekecewaan-di-masyarakat.html
gimana rakyat mau gak golput, lah wakil rakyatnya tidak pernah hadir di masyarakat. meraka datang hanya ketika menjelang pemilu, setelah pemilu mereka dilupakan.
siapa gak eneg cobak liat kelakuan kayak gini
