Kaskus

News

soehastioAvatar border
TS
soehastio
Istana Ketakutan Untuk Diliput Wartawan
PPI: Istana Ketakutan!

Kabar penolakan surat penugasan Redaksi PenaOne.com, Kawanbisnis.com dan Militernews.com tertanggal 25 November 2013 untuk melakukan kegiatan peliputan di lingkungan Istana ditanggapi berbagai kalangan.

Mulai dari politisi, akademisi, praktisi hukum sampai Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) besutan bekas Ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, ikut berbicara.

Kali ini juru bicara PPI Tri Dianto ikut berkomentar ihwal penolakan surat tersebut. Tri Dianto melihat ada ketakutan pihak Istana Negara dan Partai Demokrat yang digawangi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ini. Sehingga, Istana Negara mengunci rapat-rapat pintunya terhadap media yang kritis.

“Istana dan SBY ketakutan. Terbukti, belakangan ini Demokrat selalu menyalahkan media. Seolah-olah media tidak berimbang dalam memberitakan Demokrat. Padahal partai Demokrat memang seksi untuk diberitakan,” kata Tri Dianto saat berbincang dengan Redaksi PenaOne.com Jumat (13/12/2013) pagi.

Mantan Ketua Dewan Pimpanan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini menilai sikap dan perilaku SBY sudah tidak kosisten dan cenderung menyimpang.

“SBY sering plin-plan. Terbukti, SBY kerap sekali mengatakan saat ini merupakan zamannya era demokrasi. Namun, SBY masih malah memasung kebebasan Pers,” ungkapnya.

Sebelumnya, surat penugasan Redaksi PenaOne.com, Kawanbisnis.com dan Militernews.com tertanggal 25 November 2013 untuk melakukan kegiatan peliputan di lingkungan Istana di tolak.

Tiga situs berita dibawah payung PT Teknologi Media Hijau tersebut kembali harus menelan pil pahit, setelah bulan Maret lalu Istana Negara juga menolak surat penugasan wartawan dari Redaksi PenaOne.com. Surat tersebut ditolak pihak Istana dengan dalih karena surat tersebut sudah terlambat.

Tak terima dengan penolakan tersebut, PT Teknologi Media Hijau kemarin, mengadukan SBY Cq Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden ke Dewan Pers.

Sampai berita ini diturunkan Redaksi terus mencoba menghubungi juru bicara Presiden Julian Aldrian Pasha atau pihak Istana untuk memperoleh sebab ditolaknya surat penugasan tersebut.

Sumber

Quote:
0
744
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan