burukoruptorAvatar border
TS
burukoruptor
Penghulu Ngambek, Biaya Nikah Akan Naik ?
Melihat tayangan gestur di TVone barusan, ternyata video yang diputar adalah bukan penghulu tetapi P3N/alias modin/naib. Tayangan ini nampaknya diseting untuk memberikan belas kasih kepada profesi penghulu. Mudah saja dugaan tersebut, mengingat penghulu wajib seorang PNS. Konon dari tayangan tersebut "aktor" dari pacitan tersebut memelihara sapi tetangganya. Sudah jamak, penghulu di jawa terutama banyak yang sudah memiliki sepeda motor.emoticon-NajisKepala KUA nyaris seluruhnya memiliki mobil beberapa bulan sesudah ia menjabat. Tahukah anda darimana ia memperoleh harta tersebut ?
1- Pengantin ketika mendaftarkan nikah, diwajibkan membayar melebihi sesuai ketentuan UU yaitu melebihi 30 rb rupiah. Prosesnya bisa melalui P3N/naib/modin sebagai perantara atau bahasa mudahnya makelar jasa mulai pengurusan surat-surat dari RT/RW, kelurahan, kecamatan dan terakhir KUA. P3N sudah memungut dana dari pengantin berkisar ratusan ribu. Sesampainya di KUA, uang tersebut diserahkan kepada kepala KUA berkisar 200 rb-jutaan kalau pengantin mengurus sendiri atau pengantin berstatus WNA. Uang tersebut biasanya digunakan untuk : di akhir bulan dibagi rata kepada para pegawai KUA rata-rata 4 rb/pendaftaran Nikah, digunakan untuk uang bungkam wartawan bodrex, urunan forum kepala KUA, dan setor-setor ke atasan (Kasi Bimas Islam, Kepala Kankemenag, dll). Sisa uangnya masuk kantong pribadi kepala KUA berkisar 100-500 rb tergantung "laba" yang didapat dari pemerasan terhadap pengantin ketika pendaftaran nikah. Tak ayal, posisi kepala KUA menjadi dambaan bagi pegawai KUA.

Untuk menjadi kepala KUA saja kabarnya butuh 30 juta untuk dibuatkan SK oleh Kankemenag Kabupaten/Kanwil. Sehingga butuh uang banyak untuk menutupi modal menjadi kepala KUA ini. Tahukah berapa uang yang disetorkan ke negara? Uang yang disetorkan ke negara melalui bank hanya 30 rb dalam bentuk PNBP (penerimaan negara bukan pajak).
2- Ketika proses pemeriksaan nikah (sebelum menikah), biasanya staff akan mewanti-wanti pengantin agar memberikan "amplop" sebagai uang transport atau imbalan khotbah nikah, do'a dll. Jadi alasan bahwa masyarakat itu ikhlas adalah ikhlas yang dipaksakan. Gertakan petugas pelayan publik ini biasanya berkisar pada untuk "tidak akan menghadiri pernikahkannya".

Tahukan anda berapa negara membayar penghulu KUA ?
Penghulu adalah petugas yang mencatat, mengawasi pernikahan secara administrasi negara. Dia adalah seorang PNS yang diberi gaji negara sesuai golongannya. Selain gaji, ia diberi tunjangan profesi. Tiap akhir bulan mereka juga mendapatkan uang makan yang per harinya berkisar 25 rb x hari kerja. KUA juga ditopang oleh anggaran operasional bulanan sebanyak 2 juta untuk keperluan kantor semisal beli kertas, tinta, bayar PDAM, listrik, telpon, dll. Jarang sekali yang menggunakan anggaran tersebut untuk keperluan transportasi penghulu ketika menghadiri pernikahan. Biasanya uang transport diambilkan dari uang pendaftaran menikah dari pengantin. Untuk pungli harian biasa didapat dari biaya legalisir (5 rb), pembuatan surat keterangan/pindah nikah (50 rb), surat duplikat nikah (100rb-200 rb), dll.

Ini alasan pegawai KUA memeras pengantin
a- Menikah hanya sekali. Biaya menikah juga sekali seumur hidup. Berbeda dengan mengurus KTP, pasport dll. Maka biaya menikah wajib di pungli. Logika sesat!
b- 1. Tarif kimpoi suntik sapi : Rp. 40.000 (sekali belum tentu jadi)
2. Tarif kimpoi kambing Etawa : Rp. 350.000 ( sekali belum tentu jadi)
3. Tarif Pencatatan nikah di KUA : Rp. 30.000 ........( sekali untuk selamanya dan boleh nambah lagi dengan tarif yang sama). ternyata tarif harganya lebih mahal hewan dari manusia

c. Kenapa untuk biaya resepsi , katering habis jutaan, kok bayar buku nikah ratusan ribu tidak mampu. Logika sesat!
d. Biaya yang tercantum di papan pengumuman di KUA (rp 30.000) tersebut adalah biaya PENCATATAN, bukan biaya nikah!! ini sebuah pernyataan yang konyol jaman orba. penghulu matre berlabel ikhlas beramal


Harga buku/kertas administrasi itu tidak lebih dari 5 rb

Penghulu Ngambek

Forum Penghulu Jatim yang dipimpin samsu tohari mendeklarasikan penolakan prosesi nikah diluar kantor. Gerakan ini akibat dari tertangkapnya kepala KUA kediri : romli terkait dugaan gratifikasi, pungli dan pemerasan. Forum ini terlihat reaksioner dan seperti kebakaran jenggot ketika kejaksaan mulai bergerilya mengendus ulah kepala KUA yang melakukan KKN.
Tradisi yang biasanya dilakoni bertahun-tahun memalak pengantin, kini sudah dibuat tiarap oleh kejaksaan. Mereka mulai galau, karena penghasilannya mulai seret. Maka dibuatlah sebuah ibadah yang bernama pernikahan ini dipersulit dengan alasan pasal 1 PMA mengaakan pernikahan hanya boleh di kantor KUA. Mereka tidak ingat bahwa sebuah peraturan harus dibaca secara utuh. Pasal 2 menerangkan bahwa dengan PERSETUJUAN kepala KUA, pernikahan dapat dilakukan di luar KUA. Mereka yang sering tampil di media adalah pembohong besar seperti diungkap penelpon dari malang ketika live TV one gestur tadi.

Mereka adalah orang-orang kaya yang masih merasa dirinya itu miskin. Selalu merasa kurang dibiayai negara!! sungguh ironis

Koruptor Melawan
M Jasin mantan ketua KPK yang sekarang menjabat sebagai Irjen Kemenag menggaungkan bersih-bersih di KUA. Beliaulah yang selama ini membuka "rahasia" pungli KUA yang bernilai trilyunan itu. Perlawanan dari koruptor terlihat dari hasil wawancara di media oleh ketua forum penghulu jatim dengan menyebut Jasin dengan julukan JASIN LEMPOH (stroke). Tak cukup itu, apa yang dilakukan KUA saat ini dengan tidak melayani pernikahan diluar KUA ditambahi dengan pembelokan isu gratifikasi sodaqoh pengantin. Padahal seperti yang diterangkan tadi, pengantin sudah dibriefing oleh staff KUA untuk memberikan amplop. Pembelokan isu tersebut adalah untuk menutupi borok PUNGLI dan PEMERASAN yang dilakukannya bertahun-tahun yang lalu. emoticon-Najis
Bahkan momen perbaikan diri ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh penghulu dengan -misalnya- menghadiri pernikahan diluar kantor sambil mengambil sikap penolakan terhadap gratifikasi bila keluarga pengantin memberi amplop. Sungguh momen yang sangat berharga ini justru akan meningkatkan kepercayaan dan wibawa KUA dihadapan masyarakat. Senyampang itu, KUA malah bersikeras meloby anggota DPR, Menag untuk menggoalkan peraturan baru tentang biaya pernikahan dengan pentarifan yang baru.
Tentu kita mudah melihat apa yang dicita-citakan pendemo itu kalau bukan uang sebagai tujuan akhirnya. Apa jadinya negeri ini bila semua diukur dg uang! apa yakim kalo dilakukan pentarifan ulang ga ada PUNGLI di KUA. Saya bertaruh PUNGLI itu akan tetap jalan !!! emoticon-Matabelo
0
3.4K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan