Badan Kehormatan (BK) DPR menerima laporan Komnas Perempuan soal dugaan pelecehan melalui kata-kata saat Komisi I melakukan fit dan proper test anggota KPI Agatha Lily. BK menyebut ada pertanyaan dalam tes tersebut yang tidak proporsional.

Menurut anggota BK DPR Ali Maschan Moesa, Komnas Perempuan sering melakukan pengamatan saat komisi di DPR melakukan rapat ataupun fit dan proper test. Dalam kasus uji calon komisioner KPI, pihak Komnas Perempuan meminta klarfikasi atas adanya pertanyaan yang dianggap melecehkan kepada Agatha Lily.

"Misalnya sudah pacar belum? ke salon berapa kali. Mungkin karena dekat dan namanya teman jadi digoda dikit,"ucapnya.

"Kita menghargai laporan dari Komnas Perempuan," tambahnya.

Ali berharap ke depan anggota-anggota DPR saat melakukan fit dan proper tes dapat menggunakan bahasa yang lebih santun. Penggunaan bahasa yang lebih baik itu merupakan bagian dari laporan Komnas Perempuan.
"Ada bahasa dan tutur yang dianggap tidak menghormati kaum perempuan," kata Ali.

Kasus pelecehan terhadap calon Komisioner KPI, Agatha Lily, dianggap oleh Komnas Perempuan sebagai bentuk merendahkan martabat perempuan. Oleh karena itu, Komnas Perempuan meminta BK DPR menindak anggota DPR yang berbuat tidak terpuji itu.
"Apa yang mereka katakan itu tidak proporsional. Mereka anggota dewan dan itu di acara fit and proper dengan pertanyaan yang tidak nyambung. Itu kan merendahkan martabat kita," kata Komisioner Komnas Perempuan, Sri Nurherawati, Yuni memaparkan komisinya mendapat laporan adanya pertanyaan dan komentar yang dilontarkan anggota dewan seputar fisik, penampilan dan status hubungan personal calon perempuan yang dikemas dalam candaan. "Tetapi bernuansa melecehkan," ujarnya., "Jadi anggota dewan harus mengerti betul, kalau masalah A ya tanyalah soal A.Jangan tanya yang nyeleneh-nyeleneh," tegasnya..

Agatha Lily masih muda, ia perempuan kelahiran 19 Desember 1980. Lily adalah anak kedua dari dua bersaudara. Lily memperoleh gelar Sarjana Sosial dari Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Komunikasi (Fiabikom) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta dan Magister Science Program Pasca Sarjana ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) dengan predikat cumlaude.

Karier Lily dalam bidang penyiaran dimulai sejak tahun 2005-2013. Saat itu Lily merupakan Asisten Ahli Komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran dan bidang Infrastruktur dan Sistem Penyiaran. Berbekal pengalamannya di lingkungan KPI tersebut Lily, berani mencoba untuk ikut fit and proper test sebagai komisioner KPI.

Akhirnya DPR RI memilih Lily sebagai salah satu komisioner di KPI Pusat. Saat ini, Lily menjabat sebagai Anggota KPI Pusat Bidang Isi Siaran untuk masa bakti 2013-2016.