Jakarta - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) berunjuk rasa di depan kampus IISIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Pendemo menyita sebuah mobil milik PLN dan menjadikannya sebagai panggung orasi.

Menurut salah seorang warga, Heri, mahasiswa mulai berunjuk rasa sekitar pukul 00.00 WIB, Rabu (11/12/2013). Pendemo memblokir jalan dan kemudian membakar ban.

Sebuah mobil dinas milik PLN bernopol B 1134 BKB dihentikan dan disita pendemo. Mereka menyuruh sopir mobil itu untuk keluar dan memarkirkan mobilnya di tengah jalan.

Pendemo juga menggembosi ban mobil tersebut. Mobil itu kemudian dijadikan sebagai panggung untuk berorasi.

"Ada 3 orang yang naik ke atas mobil sambil berorasi," kata Heri kepada detikcom.

"Sopirnya tidak diapa-apain," tambahnya.

Heri mengatakan, aksi unjuk rasa itu karena rasa solidaritas atas penahanan dan kekerasan terhadap mahasiswa di beberapa daerah di tanah air pada saat peringatan Hari Anti Korupsi beberapa waktu lalu.

"Mereka berorasi, mengecam aksi kekerasan terhadap mahasiswa oleh polisi di beberapa daerah," kata Heri.

Hingga pukul 01.50 WIB, aksi masih berlanjut. Arus lalu lintas di Jalan Lenteng Agung dari arah Depok ke Pasar Minggu tersendat. Polisi kemudian megalihkan arus dari Depok ke Jalan Pasar Lenteng Agung melewati Jalan Joe.

[url]http://news.detik..com/read/2013/12/11/020529/2438321/10/demo-di-depan-kampus-iisip-mobil-pln-dibajak-dan-dijadikan-panggung-orasi?n991102605[/url]

kok lenteng agung seperti wilayah tanpa hukum dan tanpa pemimpin yang tegas??

kemanakan lurah susan ?? masa jam tengah malam sampai menjelang pagi begini massa yang berkumpul dan melakukan tindakan tindakan yang tidak dapat di tolerir seperti dibiarkan saja , apakah pemimpin di LA menunggu sampai massa melakukan tindakan yang lebih anarkis dan yang lebih brutal dulu baru di bubarkan kumpulan massa demo ga jelas itu???

UPDATE BERITA TERBARU :


sampai jam 5:45 ternyata lurah susan belum nongol juga di TKP , ya ampun begini bener yah rasanya punya pemimpin yang tidak tanggap atas kejadian kejadian yang berada diwilayah kepemimpinannya