Original Posted By toruwijaya►Banyak pengguna KRL tak tahu cara selamatkan diri saat darurat

Merdeka.com - Kecelakaan maut KRL menabrak truk tangki bermuatan BBM terjadi di Bintaro, Jakarta Selatan. Tujuh orang tewas dalam kecelakaan ini, sementara puluhan lain terluka.

Saat kecelakaan terungkap, penumpang di gerbong khusus wanita panik dan tak tahu cara menyelamatkan diri. Apalagi tak ada satpam atau petugas yang membantu mereka.

"Keretanya terguling ke kanan dan aku nyari alat pemecah kaca tidak ada, satpam gak ada, gerbong depan, itu khusus perempuan itu. Penumpang yang lain berusaha cari jalan keluar lewat gerbong bagian belakang. Kita sudah teriak-teriak, aku nginjak itu kaca," ujar salah satu korban, Fransiska Ninditya.

Rupanya KRL buatan Jepang itu memang tidak menyediakan palu pemecah kaca sebagai alat keselamatan. Sebagai gantinya, terdapat katup angin yang dipergunakan untuk membuka semua pintu secara darurat.

Katup ini biasanya berada di bawah kursi penumpang, di antara sambungan gerbong. Untuk mempergunakan katup ini, cukup dengan membuka penutup keran, lalu ditarik sehingga terdengar suara letupan angin.

Namun banyak penumpang yang tidak tahu ada katup tersebut. Lia, salah seorang penumpang Commuter Line Jakarta-Bogor mengaku baru tahu setelah membaca berita pagi ini soal keselamatan KRL.

"Iya saya tidak tahu. Saya kira seperti di Transjakarta ada pemecah kaca. Kan kalau di busway jelas terpasang di dinding ada alat pemecah kaca," kata Lia, saat berbincang dengan merdeka.com.

Dini, penumpang lain menilai katup itu sulit digunakan saat kereta penuh. Pada jam sibuk, di pagi dan sore hari, untuk berpegangan pun sulit. Penumpang sangat berjejal.

"Kebayang kalau kondisi darurat. Mau gerakin kaki aja udah susah kalau KRL lagi penuh-penuhnya. Menurut saya sih lebih baik sediakan pemecah kaca saja," kata mahasiswi ini.

http://www.merdeka.com/jakarta/banya...t-darurat.html