Inalum 30tahun dikuasai asing, akhirnya resmi ke pangkuan Pertiwi
jangan berhenti sampai disini pak meteri perindustrian
rebut kembali perusaan2 milik negara yg dimiliki asing 

Quote:
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) setelah 30 tahun dikuasai asing, kini akhirnya resmi kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Penandatangan Perjanjian Pengakhiran Master Agreement Proyek Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) terkait pengalihan seluruh saham PT Nippon Asahan Alumunium Co Ltd (Jepang), dilakukan Direktur Utama Yoshihiko Okamoto dan Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Penandatangan disaksikan Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri Koordinator Perkenomian Hatta Rajasa, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang bertindak mengambil alih Inalum resmi kembali ke Ibu Pertiwi.
MS Hidayat juga mengatakan bahwa ini momentum yang sangat bersejarah buat Indonesia.
“Momen ini (ambil alih Inalum) sangat historis. Karena setelah 30 tahun, kita akhirnya kembali mengambil alih Inalum. Ini merupakan langkah penting berikutnya untuk bisa menjadi model bagi perusahaan lainnya,” ucap MS Hidayat di Gedung Kementerian Perindustian Senin (9/11/2013).
Menteri Perindustrian ini juga menjelesakan bahwa nantinya pengelolaan Inalum akan dilakukan Menteri BUMN dan kurang lebih 1 bulan akan dilakukan transaksi realisasi pembayaran saham.
Hidayat juga akan bekerjasama dengan para menteri untuk membuat Inalum menjadi perusahaan andalan Indonesia. Karena sampai sekarang menjadi produsen terbesar di Asia Tenggara serta harus lebih bagus dibandingkan tahun lalu.
“Harus lebih bagus. Secara profesional akn di manajemen sebaik-baiknya, ” tegasnya.
Dahlan Iskan juga menyatakan sangat mengapresiasi dan memuji Menteri Perindustian MS Hidayat selaku ketua tim telah sukses melaksanakan tugas bersejarah tanpa gejolak, tanpa arbitrase, tanpa merusak masalah investor asing.
“Saya pertama-pertama pengin menggucapkan selamat kepada Pak Hidayat,” kata dahlan Iskan di Gedung BUMN.
Mantan Dirut PLN juga menjelaskan, Pengambilan Inalum tanpa merusak hubungan antara investor asing dan Indonesia. Harga dan lainnya sudah diteliti dengan seksama. Aset yang ada saat ini terawat dengan baik. Industri dan peleburannya sangat baik. Pembangkit listrik juga baik, performance-nya juga sangat baik, industri dan pembangkit listriknya terjaga.
Dahlan juga sangat senang pada pihak Jepang yang sudah memberi contoh sangat baik dalam disiplin perawatan dan pemeliharaan aset Inalum yang 30 tahun masih bagus.
Beralihnya Inalum, praktis menjadi milik Badan Usaha Negara. Dalam jangka pendek, Dahlan berjanji Inalum sudah bisa memberikan listrik di Sumatra Utara dengan daya sebesar 105 megawatt. Hasil yang sangat konkrit pada jangka pendek, sehingga bisa mengatasi krisis di listrik Sumatra Utara.
www.lensaindonesia.co.id/2013/12/10/inalum-30tahun-dikuasai-asing-akhirnya-resmi-ke-pangkuan-pertiwi.html
ini nih yg wajib di dikasih apresiasi

jangan kayak menteri sebelah dong yg bisanya cuma import doang
