- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Absen di SEA Games Myanmar, Bukti Sepakbola Putri Indonesia Tak Seksi


TS
GPO2A
Absen di SEA Games Myanmar, Bukti Sepakbola Putri Indonesia Tak Seksi
Bandung - Kontingen Indonesia akhirnya memastikan tidak ikut serta pada nomor sepakbola putri SEA Games Myanmar 2013. Sampai saat ini, belum ada penjelasan pasti dari PSSI, perihal langkah ini. Namun, satu yang sudah jelas, perhatian pada sepakbola putri masih sangat kurang.
Langkah yang dilakukan oleh timnas sepakbola putri Jepang, mungkin bisa dijadikan contoh. Pada tahun 1991, timnas putri Jepang atau biasa disebut Nadeshiko kalah memalukan 0-8 dari tim tangguh Swedia. Lalu, 20 tahun berselang, Nadeshiko Jepang menjadi juara dunia dengan mengalahkan Swedia dan Amerika Serikat.
Fakta kemenangan Nadeshiko tidak bisa menduplikasi semangat yang serupa dengan kemenangan Jepang atas Rusia di medan perang pada 1905. Indonesia masih jauh dari menyamai prestasi Nadeshiko.
"Untuk sementara ini belum. Pernah ada wacana itu tapi belum pernah diobrolkan di rapat. Saya cuma beberapa kali ngobrol biasa sama Monica (Desideria, Anggota Komite Sepakbola Wanita PSSI)," kata Ketua Liga Pelajar Indonesia (Lipio), Toho Cholik, Senin (9/12).
Pernyataan Toho tadi adalah jawaban saat ditanyai apakah Lipio punya rencana membuat kompetisi sepakbola pelajar putri. Serupa, penggagas Lipio, Marzuki Ali pun satu suara.
"Ini saja (Lipio) dibenerin dulu, biar jalan yang bagus. Kalau sudah baru kita ke sana (Lipio putri)," kata Marzuki.
Toho menjelaskan, masalah keuangan menjadi kendala utama menggelar Lipio perempuan. Dengan populasi pesepakbola putri yang masih sedikit, mendanai Lipio putri menjadi kurang seksi di mata sponsor.
Namun jika menengok ke prestasi Nadeshiko, eksistensi sebuah kompetisi sepakbola putri menjadi penting. Japan Football Association (JFA) membentuk Liga Nadeshiko pada 1989. Tujuannya jelas, menambah populasi pesepakbola putri jempolan.
Liga Nadeshiko tak hanya diikuti klub profesional, tapi juga klub universitas dan kampus. Sebut saja dua nama di antaranya FC Kibi International University Charme, Tokiwagi Gakuen, dan Kantogakuen University. Dalam bahasa Jepang, gaku berarti sekolah.
Pada 2005, JFA merancang apa yang disebut Nadeshiko Vision, cetak biru pengembangan sepakbola putri Jepang. Satu yang disasar adalah pengembangan usia muda. Dari sana JFA menargetkan Nadeshiko bisa jadi juara dunia pada 2015. Target yang terbukti meleset karena diraih empat tahun lebih dini.
Ketua Bagian Sepakbola Putri JFA, Eiji Ueda menyebut, "Tak ada pengembangan usia muda, tak ada kesuksesan tim senior,".
Monica pernah menyebut bahwa klub-klub sepakbola putri sebetulnya sudah cukup banyak. Namun perkembangannya terkendala minimnya kompetisi resmi.
Maka sudah saatnya, PSSI benar-benar serius mengembangkan sepakbola putri meskipun saat ini tidak seksi. Tujuan jangka pendeknya agar tak absen di sepakbola putri SEA Games Singapura 2015
http://m.beritasatu.com/sepakbola/15...tak-seksi.html
Nadeshiko ayo srikandi indonesia tiru prestasi mereka


Langkah yang dilakukan oleh timnas sepakbola putri Jepang, mungkin bisa dijadikan contoh. Pada tahun 1991, timnas putri Jepang atau biasa disebut Nadeshiko kalah memalukan 0-8 dari tim tangguh Swedia. Lalu, 20 tahun berselang, Nadeshiko Jepang menjadi juara dunia dengan mengalahkan Swedia dan Amerika Serikat.
Fakta kemenangan Nadeshiko tidak bisa menduplikasi semangat yang serupa dengan kemenangan Jepang atas Rusia di medan perang pada 1905. Indonesia masih jauh dari menyamai prestasi Nadeshiko.
"Untuk sementara ini belum. Pernah ada wacana itu tapi belum pernah diobrolkan di rapat. Saya cuma beberapa kali ngobrol biasa sama Monica (Desideria, Anggota Komite Sepakbola Wanita PSSI)," kata Ketua Liga Pelajar Indonesia (Lipio), Toho Cholik, Senin (9/12).
Pernyataan Toho tadi adalah jawaban saat ditanyai apakah Lipio punya rencana membuat kompetisi sepakbola pelajar putri. Serupa, penggagas Lipio, Marzuki Ali pun satu suara.
"Ini saja (Lipio) dibenerin dulu, biar jalan yang bagus. Kalau sudah baru kita ke sana (Lipio putri)," kata Marzuki.
Toho menjelaskan, masalah keuangan menjadi kendala utama menggelar Lipio perempuan. Dengan populasi pesepakbola putri yang masih sedikit, mendanai Lipio putri menjadi kurang seksi di mata sponsor.
Namun jika menengok ke prestasi Nadeshiko, eksistensi sebuah kompetisi sepakbola putri menjadi penting. Japan Football Association (JFA) membentuk Liga Nadeshiko pada 1989. Tujuannya jelas, menambah populasi pesepakbola putri jempolan.
Liga Nadeshiko tak hanya diikuti klub profesional, tapi juga klub universitas dan kampus. Sebut saja dua nama di antaranya FC Kibi International University Charme, Tokiwagi Gakuen, dan Kantogakuen University. Dalam bahasa Jepang, gaku berarti sekolah.
Pada 2005, JFA merancang apa yang disebut Nadeshiko Vision, cetak biru pengembangan sepakbola putri Jepang. Satu yang disasar adalah pengembangan usia muda. Dari sana JFA menargetkan Nadeshiko bisa jadi juara dunia pada 2015. Target yang terbukti meleset karena diraih empat tahun lebih dini.
Ketua Bagian Sepakbola Putri JFA, Eiji Ueda menyebut, "Tak ada pengembangan usia muda, tak ada kesuksesan tim senior,".
Monica pernah menyebut bahwa klub-klub sepakbola putri sebetulnya sudah cukup banyak. Namun perkembangannya terkendala minimnya kompetisi resmi.
Maka sudah saatnya, PSSI benar-benar serius mengembangkan sepakbola putri meskipun saat ini tidak seksi. Tujuan jangka pendeknya agar tak absen di sepakbola putri SEA Games Singapura 2015
http://m.beritasatu.com/sepakbola/15...tak-seksi.html
Nadeshiko ayo srikandi indonesia tiru prestasi mereka



0
2.9K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan