TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra mengaku tidak mengetahui kegiatan kadernya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun, Partai Gerindra mengatakan hal tersebut merupakan hak Ahok untuk mendatangi kegiatan itu.

"Kita hanya melihat ketika dia memimpin menjadi milik publik. Partai hanya mengawasi. Apapun kita dukung, kalau tidak bagus kita tegur," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Edi Prabowo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/12/2013).

Dalam pertemuan itu muncul kabar Joko Widodo akan menjadi calon presiden yang didukung PDIP. Dengan adanya wacana itu, secara otomatis, Ahok akan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun, Edi mengingatkan kepada Jokowi jangan terlalu yakin bisa mengalahkan Prabowo Subianto.

"Saya pikir apapun yang terjadi, apakah Jokowi akan maju, kita akan hadapi. Ahok jadi Gubernur setelah Jokowi menang menghadapi Prabowo," tuturnya.

Edi menuturkan siapapun yang akan maju menjadi capres, tidak akan mempengaruhi partainya untuk mengusung Prabowo.

"Siapapun akan kita hadapi," katanya