Quote:
Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan mengingatkan rawannya praktik korupsi menjelang Pemilu 2014. Pasalnya, setiap elite politik tengah mencari modal sebanyak-banyaknya untuk biaya kampanye mereka.
“Ke depan aparat penegak hukum harus lebih mewaspadai praktik politik memasuki tahun politik. Para politisi butuh 'logistik' yang banyak untuk mempertahankan kekuasaan,” kata Ade saat berbincang dengan Okezone, di Jakarta, Minggu (8/12/2013) malam.
Ade menjelaskan, saat ini hampir sebagian besar yang maju di pemilu adalah para incumbent yang tidak dekat dengan rakyat. Sehingga membuat praktik korupsi semakin rentan dan patut diwaspadai.
“Kalau di negara lain seperti Amerika Serikat dan Skandinavia, biaya kampanye para calon legislatif justru dibiayai oleh rakyatnya. Nah, kalau kita terbalik, calon yang membiayai rakyat untuk membeli suara dari mereka. Pertanyaannya, uang mereka dari mana? Mereka mengumpulkan uang itu dari dana negara,” paparnya.
Ade menambahkan, hampir semua partai politik tidak memiliki donasi dari rakyat sehingga yang menjadi sasaran pendanaan adalah dana negara.
“Aturan yang membuka ruang publik untuk mengawasi dana rakyat harus semakin kuat sehingga melawan korupsi tidak hanya bergantung pada seorang pemimpin. Hati-hati korupsi bisa menjadi bisnis kekuasaan,” sebutnya.
SUMBER
Waspada ... apalagi ditengah pelemahan nilai tukar Rupiah, kenaikan BI Rate dan lain-lain .. selalu ada kesempatan disetiap kesempitan ....