Jakarta - Festival keraton Jakarta memberikan kesan positif bagi para peserta kirab dari kerajaan-kerajaan Nusantara. Namun, perwakilan negara Brunei Darussalam mempunyai kritik mengenai pelaksanaan acara tersebut.

"Kalau boleh akan datang, lebih elok satu negeri di satu kereta," kata Pangiran Dato Haji Abas usai pawai di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2013).

Haji Abas menumpangi kereta ketiga yang berada tak jauh dari kereta yang dibawa Jokowi dan Ahok. Dia terpisah dengan 15 orang kontingen dari negaranya.

"Dalam kereta itu, saya bertiga bersama dari NTB dan Yogya. Tidak bersama kontingen saya yang lainnya," lanjutnya.

Tak hanya itu, ia juga menyayangkan tak adanya identitas yang disematkan petugas di setiap kereta. Hal itu menurutnya membuat warga menjadi bingung.

"Di kereta juga tak ada identitas atau papan nama. Saat melintas, orang bertanya dari mana orang yang ada di kereta," ungkapnya.

Terlepas dari itu, Haji Abbas mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemprov DKI untuk memperkenalkan budaya pada masyarakat melalui acara tersebut.

[url]http://news.detik..com/read/2013/12/08/210401/2435794/10/2/kritik-perwakilan-negara-brunei-untuk-kirab-budaya-jokowi[/url]

terlalu bernapsu, jadi kelupaan jokowi kasih tanda identitas kereta kencana perwakilan kerajaan seantero nusantara dan malaka