Kaskus

Entertainment

ennas15Avatar border
TS
ennas15
Inilah Dosa Besar Google terhadap Bangsa Indonesia
Inilah Dosa Besar Google terhadap Bangsa Indonesia

Dosa besar Google terhadap Indonesia. Ada sebuah pertanyaan besar yang ada di benak saya setelah melihat perkembangan internet akhir-akhir ini. Rupanya pertanyaan yang sama juga ada di benak European Commission (EU) dan Federal Trade Commission (US) bahkan oleh Texas Attorney General. Apakah Google memonopoli internet?

Quote:


Google, yang pemberkasan domainnya dilansir pada tanggal 4 September 1998, mengklaim bahwa tidak ada praktik monopoli sama sekali di bisnisnya. Walaupun demikian, secara khusus, Google mengatakan bahwa sedang berlangsung review tentang beberapa bisnisnya, termasuk DoubleClick, Admob dan ITA Software.

Masih fresh ketika dahulu, bulan April 2008, dunia digegerkan dengan rencana penggabungan Google dan Yahoo! Inc. Kalau itu benar terjadi, tak pelak akan ada monopoli besar di search engine dan sistem pemasarannya. Ini jelas bahaya karena perputaran uang di search engine akan berkutat di dua perusahaan terbesar ini. Untung gak jadi. Persis tiga jam sebelum Deparment of Justice-nya Amerika memasukkan gugatan, dealnya batal.

Sampai dengan saat ini, banyak gugatan yang mengarah ke Google dan berbagai perusahaan besar internet lainnya, seperti Facebook misalnya. Semuanya berkutat di permasalahan penggunaan data pengguna. Bahkan secara terang-terangan Facebook meng-email semua penggunanya untuk mempergunakan photo-photo untuk kepentingan bisnis Facebook. Karena kejadian ini Facebook banyak di protes penggunanya. Hell no!

Yang paling gres dari Google adalah, beberapa hari yang lalu, pengacara perusahaan ini mengajukan permohonan untuk dapat membaca email dari setiap akun GMail. Yes, Google akan membaca isi setiap email yang kita kirim melalui sistem mereka. Alesannya simpel, sedikit naif juga menurut saya : “Scanning email is simply part of the business”. Whatt??

Wait. Mungkin ada benernya juga. Disetiap akun Gmail ada text-ads yang selalu muncul. Berawal dari sini, Google ‘maksa’ ingin membaca email kita. Keahlian algoritma Google yang membaca kata, tentu saja akan sangat berguna apabila bisa mendeteksi setiap kata di dalam email dan kemudian mengirimkan setiap iklan yang berhubungan dengan kata-kata tersebut. Boom! hasilnya tentu saja menjadi bentuk iklan yang sangat-sangat targeted. Masalahnya adalah, apakah akan berhenti sampai disitu saja. Wallahualam.

Walaupun sudah bersusah payah untuk menangkis berita dari Edward Snowden, mata-mata yang membocorkan rahasia Amerika ke publik, yang mengatakan bahwa Google adalah salah satu perusahaan yang membocorkan data penggunanya ke NSA melalui PRISM Program. PRISM adalah nama kode untuk program pengumpulan data via internet yang didukung oleh Protect America Act. Awalnya, program ini dipakai untuk mencegah terorisme dengan membuka data dan akses ke setiap akun yang dicurigai oleh National Security Agency (NSA) akan membahayakan bagi Amerika. Perusahaan besar yang berpartisipasi dalam program ini adalah : Microsoft, Yahoo, Google, Facebook, PalTalk, YouTube, Skype, AOL dan Apple. Terakhir, Dropbox pun disebut akan join. Tentu saja, semua perusahaan ini membantah dengan keras keterlibatan mereka dalam PRISM.

Apapun itu, Google adalah raksasa besar. Karena besar berarti patut untuk sombong. Hanya saja, kesombongan itu tidak berarti di China. Entah kenapa, sekarang saya jadi mengerti mengapa Cnina menolak mentah-mentah Google dan men-support habis search engine domestik : Baidu. Tindakan yang dahulu dikecam banyak orang dunia, karena menghalangi globalisasi informasi katanya, sekarang menuai pujian. Hanya dengan keberanian semacam inilah, sebuah bangsa akan berdaulat besar. Kekuatan perusahaan global, yang didukung oleh Amerika, kemudian masuk menembus batas investasi dan ruang private, wajib dicurigai. Sayangnya negara kita tercinta ini masih malu-malu apabila berhubungan dengan perusahaan luar negeri. Lihat saja berapa banyak hasil alam kita yang dibawa ke luar negeri, oleh perusahaan luar negeri. Akankah, hasil intelektual kita termasuk pemikiran dan teknologi, akan dikuasai oleh perusahaan asing juga? Betulkan Google sedemikian murah hati untuk memasang muka manis dengan Pemerintah Indonesia? Ini adalah dosa besar yang sudah dan akan diperbuat Google terhadap bangsa ini.
Spoiler for Cekidot gan ::


Terus terang, saya bukan antipati terhadap Google. Tetapi rasanya memang perusahaan ini perlu penyeimbang yang sebanding. Investasinya dipajak lebih banyak kek, atau harus bersikap ramah terhadap bangsa ini. Entah kenapa saya mempunyai keyakinan, kalau presiden kita masih Soekarno, tidak akan harkat dan martabat bangsa ini diinjak sedemikian dalam oleh perusahaan luar negeri. Sedih, tapi kita akan selalu diposisi yang kalah oleh Google. Gak percaya, yuk kita ‘googling’ lagi aja, daripada mikir yang beginian.

Sumber : http://bixbux.com/6-dosa-besar-googl...gsa-indonesia/(tanpa perubahan)
Diubah oleh ennas15 08-12-2013 03:40
0
8.9K
53
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan