7 Alasan Kita Harus Mengurangi Chatting

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
7 Alasan Kita Harus Mengurangi Chatting

nyunyudotcom

06-12-2013 14:33

7 Alasan Kita Harus Mengurangi Chatting

Sebelum ada alat komunikasi, orang zaman dahulu pasti sangat kebingungan untuk menghubungi orang yang mereka butuhkan. Beda sama zaman sekarang, kita justru kebingungan karena terlalu banyak cara untuk menghubungi seseorang. BBM lah, WhatsApp lah, LINE, dan lain-lain.

Zaman dahulu kala pasti orang-orangnya jago banget menahan rindu. Karena gak adanya alat komunikasi, mereka mau gak mau harus menahan rindu sampai akhirnya mereka bertatap muka. Kalau sekarang, aneh rasanya kalau kita masih memendam rindu. Sampaikan dong via FB, Twitter, ataupun Path.

Zaman sekarang, berhubungan sama orang lain udah gak perlu ketemu lagi. Mau ngobrol banyakan? Tinggal bikin group chat aja. Mau tatap muka tapi jauh? Skype aja. Kayaknya kita diem seumur hidup di rumah aja, dunia tetap bisa kelilingi.

Tapi, semudah apa pun komunikasi kita lewat chat client, dan seasyik apa pun bercerita lewat aplikasi-aplikasi chating itu, gak akan pernah bisa mengalahkan komunikasi dengan pertemuan langsung. Secanggih apa pun aplikasi chating, gak akan ngalahin kecanggihan komunikasi langsung. Kenapa ngobrol langsung bisa jauh menyenangkan dibanding ngobrol via messenger? Pasti alasannya ini.

Quote:

Ada Kontak Mata

Mata itu bukan cuma buat liat huruf-huruf yang muncul di layar handphone. Mata kita juga berfungsi untuk melihat mata orang lain. Kalian tahu? Hal paling romantis itu ketika kita saling berdiam tapi mata berdialog soal kejujuran.

Dengan saling menatap mata saat mengobrol, kita bisa melihat ekspresi masing-masing dan mungkin juga bisa merasakan apa yang sedang dia rasakan. Meskipun Skype juga bisa saling melihat, tapi kan gak sejelas pas bertemu langsung. Kalo Skype kan ada buffering dan semutnya. Tapi kalau ketemu langsung, resolusinya lebih gede lagi, lebih gede dari yang High Definition sekalipun.

Tatapan mata sih tatapan mata. Tapi gak gini juga kali...

Quote:

Ada Suara

Inilah salah satu kelebihan ngobrol langsung. Ada suara. Nelpon juga ada suara sih, tapi kalau ngobrol langsung itu ada hawa dari mulut. Jigong.

Nggak, nggak, hawa itu maksudnya bukan cuma jigong. Tapi ada suara yang bisa kita lihat langsung sumbernya. Ada udara dari lawan bicara kita yang berhembus ke telinga kita. Kalau chating kan gak ada suaranya, kita cuma bisa membaca teks aja.

Dan gelombang suara itu, kalau dari orang yang agan sayang, pasti bikin tenang.

Quote:

Ada Aroma Tubuh

Dengan ngobrol langsung, kita bisa menggunakan indera penciuman kita. Eits, bukan berarti pas ngobrol malah cium-ciuman ya. Tapi kita bisa menghirup aroma lawan bicara kita. Kalau ngobrol via messenger gitu mana bisa ciumin bau-bau. Yang ada cuma bau gosong dari hape yang dicas mulu.

Dan kita semua sudah tahu, aroma tubuh seseorang itu biasanya jadi hal yang kita kangenin. Pas lagi kangen-kangennya, kita bisa ngingat-ngingat aroma tubuh si dia. Dan saat itu, bayangan waktu kita lagi ngobrol bareng si dia teringat lagi.

Quote:

Bisa Menyentuh

Dengan ngobrol langsung, kamu bisa menyentuh orang yang sedang kamu ajak ngobrol. Ngobrol via SMS juga bisa sambil meraba sih. Meraba keypad tapinya.

Inilah enaknya ngobrol secara live. Pas lagi ngobrol kita bisa pegang tangannya biar lebih hangat, bisa pegang mukanya biar lebih romantis, bisa dipegang juga itunya. Kakinya, biar dia nggak kabur karena bau jigong kamu.

Semoga tidak ada aplikasi chating yang ada kemampuan meraba langsungnya. Biarlah meraba hanya terjadi jika kita ngobrol langsung sama orang. Tapi kalau mau maksa banget, bisa lah raba-raba komputer pake mulut kayak gini.

Quote:

Jujur

Kalau chating, kita bisa bohong sebanyak yang kita suka. Misalnya ditanya “kamu lagi sama siapa?” dijawab “sendirian aja” padahal dia lagi sama selingkuhannya. Misalnya ditanya “kamu di mana?” dijawab “di rumah” padahal aslinya lagi rumah gebetan baru. Banyak banget celah buat berbohong.

Tapi dengan ketemu langsung, kita pasti susah untuk berbohong. Kalaupun kita coba berbohong, biasanya bakal tetap kebaca. Kebaca dari ekspresi kita, nada bciara, gestur, atau sekadar tatapan mata. Mulut mungkin bisa berbohong, tapi yang lain? Sulit buat ditutupi.

Quote:

Gak Perlu Emoticon

Biasanya pasangan LDR nih. Lebih banyak emoticon pelukannya daripada pelukan benerannya. Emoticon ciumannya juga banyak banget bejejer dari Jakarta sampai Anyer, tapi ciuman benerannya belum pernah.

Tapi hal itu gak akan terjadi seandainya kamu ngobrol langsung. Gak perlu tuh ada emoticon-emoticon segala. Apalagi stiker-stiker yang udah gak keitung banyaknya itu. Dengan bertemu langsung, kamu bisa ekspresikan semua yang kamu rasakan tanpa harus mengirim emoticon atau stiker.

Quote:

Karena Gak Semua Hal Bisa Di-teks-kan

Pikiran kita terlalu sempit kalau berpikir semua hal itu bisa dikirim via teks. Bagaimana dengan perasaan? Bisakah kebahagiaan dialihkan menjadi sebuah teks? Bisakah kesedihan diubah ke sebuah teks? Belum tentu.

Bahkan banyak orang bilang cinta itu gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Iya betul, apalagi dengan tulisan, apalagi dengan SMS, apalagi emoticon dan stiker. Gak akan bisa.

Bertemulah, sampaikan perasaanmu secara langsung.

Jadi, enakan chatting-an apa ketemuan nih? Komeng ya gan! emoticon-Ngakak

3.4K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan