- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah 7 wanita yang menemukan cinta sejati setelah usia 50 tahun
TS
PrinceBolang
Kisah 7 wanita yang menemukan cinta sejati setelah usia 50 tahun
Quote:
Spoiler for NO REPSOL!:
Quote:
Jatuh cinta tidak hanya menjadi monopoli kaum muda saja gan. Banyak juga orang-orang yang baru merasakan cinta sejati pada usia paruh baya. Wanita-wanita ini akhirnya menemukan cinta sejati di hidup mereka dan menikah setelah usia 50 tahun!! WOW.. Langsung aja gan!!
1. Kisah Linda Passante dari New York
Sejak usia muda, Linda memiliki ambisi yang begitu besar dalam karirnya. Dia merasa seolah-olah tak punya banyak waktu untuk memikirkan yang namanya pernikahan. Keseriusan ini pun membuahkan hasil yang memuaskan. Linda akhirnya meraih posisi CEO dan co-founder dari The Halo Group yang terkenal itu. Setelah mencapai titik tertinggi karirnya ini, Linda baru memikirkan tentang kehidupan cintanya. Tidak disangka-sangka, dia akhirnya bertemu dengan seorang duda yang memiliki 3 anak, Jack, pada usianya 46 tahun. Setelah menikmati masa penjajakan beberapa tahun, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk menikah saat Linda berusia 52 tahun, pada bulan April 2011.?
"Hidupmu bukan untuk kesenangan orang lain. Nikmatilah masa lajangmu sebisa mungkin, raih posisi tertinggi dalam karirmu, dan bersenang-senanglah. Cinta sejati bisa datang kapan saja. Jika dia tidak datang pada usia mudamu, mungkin dia memang dibuat Tuhan untuk masa tuamu."-- Linda Passante
2. Kisah Clarissa Duvall dari Louisville, Kentucky
Sempat menjadi seorang suster di sebuah sekolah Katolik selama 6 tahun, Clarissa akhirnya memutuskan untuk berhenti dengan alasan ingin menikah. Karena tidak memiliki banyak pengalaman dalam berkencan, Clarissa belum berhasil menemukan cinta sejatinya hingga usia 40 tahun. Pada saat itu, dia berpikir, "Mungkin aku akan melajang seumur hidupku." Akhirnya, pada awal usia 50-an, Clarissa bertemu dengan David, yang merupakan teman dari sahabat baiknya. David adalah seorang duda yang tidak memiliki anak. Mereka akhirnya menikah pada bulan Juni 1995.
"Jangan pernah berhenti bermimpi. Cinta sejati tidak mengenal usia. Satu-satunya hal yang tidak bisa aku nikmati dari pernikahan adalah memiliki anak sendiri dengan usiaku yang sudah di atas 50 tahun. Namun aku sangat dekat dengan putra-putri sahabatku, jadi bagiku itu bukanlah satu masalah besar."--Clarissa Duvall
3. Kisah Ginny Longo dari Jersey Shore, New Jersey
Impian masa kecil Ginny adalah menikah pada usia 20-an. Namun, setelah dia memahami arti menjadi dewasa, dia mengerti bahwa menikah di usia muda bukanlah takdir semua orang. Setiap orang memiliki jalan cintanya masing-masing. Ginny tidak pernah putus harapan, hingga suatu saat dia bertemu dengan John di tempat kerjanya. Saat itu usia Ginny sudah menginjak 38 tahun, sedangkan John masih berusia 28 tahun. Namun, perbedaan usia yang amat jauh itu tidak menjadi masalah. Mereka akhirnya menikah pada bulan September 2009, di usia Ginny yang ke-50.
"Sebelum mencintai orang lain, kau harus bisa mencintai dirimu sendiri dulu. Seiring waktu, kau akan belajar menerima bahwa hidup tidak selalu berjalan seperti keinginanmu. Suatu saat nanti, kau pasti akan bertemu dengan cinta sejatimu."--Ginny Longo
4. Kisah Margaret Watterworth dari Albania, New York
Margaret menikah di usia 60 tahun, pada bulan Mei 2013, dengan seorang duda bernama Rod. Dia dan Rod bertemu lewat situs kencan online, Match.com. Setelah sempat berkencan dengan 15 pria lewat situs tersebut, Margaret akhirnya menjatuhkan pilihan terakhirnya pada Rod. Menurutnya, cintanya pada Rod adalah cinta pada pandangan pertama. Rod bukanlah tipe pria yang merasa sudah tahu segalanya dengan usianya yang sudah matang. Setelah masa 1 tahun 4 bulan penjajakan, Margaret menjadi sangat dekat dengan putra Rod dan akhirnya mereka menikah.
"Setelah melewati usia 40, pasti kau akan merasa bahwa sudah tidak ada lagi kesempatan untuk bertemu dengan jodohmu. Namun Tuhan selalu punya rencana lain. Mencoba situs kencan online dan mengikuti kegiatan-kegiatan sukarelawan akan memperluas pergaulan, dan membantumu bertemu dengan orang-orang baru. Siapa tahu salah satu di antara mereka adalah cinta sejatimu."--Margaret Watterworth
5. Kisah Tina Tedder dari Atlanta, Georgia
Pada usia 46 tahun, Tina mengalami komplikasi dari penyakit pneumonia yang sudah lama dideritanya. Komplikasi penyakit yang terjadi itulah yang akhirnya membuatnya mempertimbangkan pilihan hidupnya untuk tidak menikah. Dia mulai memikirkan bagaimana dia akan menjalani sisa hidupnya dengan penyakit ini tanpa memiliki pasangan. Akhirnya setelah menjalani operasi kaki pada usia 49 tahun, Tina berkenalan dengan Ted. Ted adalah kakak seorang temannya, yang juga baru saja mengalami operasi kaki karena komplikasi penyakit yang sama. Tina dan Ted akhirnya menikah pada bulan Desember 2012 di usia Tina yang ke-50.
"Seorang wanita di gereja tempatku beribadah berkata bahwa dia terinspirasi oleh apa yang aku alami. Dia sendiri juga belum menikah hingga usia 50-an. Kukatakan padanya bahwa dalam cinta, waktu adalah segalanya. Tuhan mengaturnya."--Tina Tedder
6. Kisah Barbara Zamost dari San Fransisco
Barbara pernah berpacaran selama 16 tahun dengan seorang pria hingga memiliki satu anak. Meski begitu, lamanya hubungan dan fakta bahwa mereka telah memiliki seorang putri yang cantik tidak mampu mengantarkan mereka pada pernikahan. Akhirnya Barbara memutuskan untuk berpisah dengan pria tersebut dan mengasuh putri mereka sendirian. Kemudian, setahun setengah pasca putus, Barbara bertemu dengan Alan. Alan adalah teman dari sahabatnya. Barbara jatuh cinta dan tergila-gila pada duda beranak satu ini. Hanya beberapa bulan setelah pertemuan pertama, akhirnya mereka memutuskan menikah di usia Barbara yang ke-50 pada bulan Agustus 2013.
"Semua orang pasti pernah terluka berkali-kali dalam urusan cinta. Jangan pernah menyerah karenanya, dan tetaplah mencari yang paling tepat untukmu. Kau hanya memerlukan satu hati yang tepat untuk berlabuh. Itulah kurasakan dengan Alan."--Barbara Zamost
7. Kisah Linda Shippy dari New York
Pada usia 47 tahun, Linda akhirnya mencoba peruntungan jodohnya lewat sebuah situs kencan online atas saran salah seorang sahabatnya. Matchmaker.com adalah pilihannya waktu itu. Setelah satu bulan Linda menunggu jodohnya, akhirnya seorang pria bernama Kevin menghubunginya. Mereka pun pergi makan malam dan menjalani proses saling mengenal satu sama lain. Linda merasa Kevin orang yang tepat setelah dia merasa kesepian ketika Kevin pergi meninggalkannya untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Mereka pun akhirnya menikah saat Linda menginjak usia 48 tahun, pada bulan Oktober 2005.?
"Kau tidak akan pernah bisa merencanakan kepada siapa kau akan jatuh cinta. Kriteria pria idaman hanyalah sebatas teori. Kau akan dibuat terkejut oleh pilihan Tuhan untukmu."--Linda Shippy
Spoiler for Satu:
1. Kisah Linda Passante dari New York
Sejak usia muda, Linda memiliki ambisi yang begitu besar dalam karirnya. Dia merasa seolah-olah tak punya banyak waktu untuk memikirkan yang namanya pernikahan. Keseriusan ini pun membuahkan hasil yang memuaskan. Linda akhirnya meraih posisi CEO dan co-founder dari The Halo Group yang terkenal itu. Setelah mencapai titik tertinggi karirnya ini, Linda baru memikirkan tentang kehidupan cintanya. Tidak disangka-sangka, dia akhirnya bertemu dengan seorang duda yang memiliki 3 anak, Jack, pada usianya 46 tahun. Setelah menikmati masa penjajakan beberapa tahun, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk menikah saat Linda berusia 52 tahun, pada bulan April 2011.?
"Hidupmu bukan untuk kesenangan orang lain. Nikmatilah masa lajangmu sebisa mungkin, raih posisi tertinggi dalam karirmu, dan bersenang-senanglah. Cinta sejati bisa datang kapan saja. Jika dia tidak datang pada usia mudamu, mungkin dia memang dibuat Tuhan untuk masa tuamu."-- Linda Passante
Spoiler for Dua:
2. Kisah Clarissa Duvall dari Louisville, Kentucky
Sempat menjadi seorang suster di sebuah sekolah Katolik selama 6 tahun, Clarissa akhirnya memutuskan untuk berhenti dengan alasan ingin menikah. Karena tidak memiliki banyak pengalaman dalam berkencan, Clarissa belum berhasil menemukan cinta sejatinya hingga usia 40 tahun. Pada saat itu, dia berpikir, "Mungkin aku akan melajang seumur hidupku." Akhirnya, pada awal usia 50-an, Clarissa bertemu dengan David, yang merupakan teman dari sahabat baiknya. David adalah seorang duda yang tidak memiliki anak. Mereka akhirnya menikah pada bulan Juni 1995.
"Jangan pernah berhenti bermimpi. Cinta sejati tidak mengenal usia. Satu-satunya hal yang tidak bisa aku nikmati dari pernikahan adalah memiliki anak sendiri dengan usiaku yang sudah di atas 50 tahun. Namun aku sangat dekat dengan putra-putri sahabatku, jadi bagiku itu bukanlah satu masalah besar."--Clarissa Duvall
Spoiler for Tiga:
3. Kisah Ginny Longo dari Jersey Shore, New Jersey
Impian masa kecil Ginny adalah menikah pada usia 20-an. Namun, setelah dia memahami arti menjadi dewasa, dia mengerti bahwa menikah di usia muda bukanlah takdir semua orang. Setiap orang memiliki jalan cintanya masing-masing. Ginny tidak pernah putus harapan, hingga suatu saat dia bertemu dengan John di tempat kerjanya. Saat itu usia Ginny sudah menginjak 38 tahun, sedangkan John masih berusia 28 tahun. Namun, perbedaan usia yang amat jauh itu tidak menjadi masalah. Mereka akhirnya menikah pada bulan September 2009, di usia Ginny yang ke-50.
"Sebelum mencintai orang lain, kau harus bisa mencintai dirimu sendiri dulu. Seiring waktu, kau akan belajar menerima bahwa hidup tidak selalu berjalan seperti keinginanmu. Suatu saat nanti, kau pasti akan bertemu dengan cinta sejatimu."--Ginny Longo
Spoiler for Empat:
4. Kisah Margaret Watterworth dari Albania, New York
Margaret menikah di usia 60 tahun, pada bulan Mei 2013, dengan seorang duda bernama Rod. Dia dan Rod bertemu lewat situs kencan online, Match.com. Setelah sempat berkencan dengan 15 pria lewat situs tersebut, Margaret akhirnya menjatuhkan pilihan terakhirnya pada Rod. Menurutnya, cintanya pada Rod adalah cinta pada pandangan pertama. Rod bukanlah tipe pria yang merasa sudah tahu segalanya dengan usianya yang sudah matang. Setelah masa 1 tahun 4 bulan penjajakan, Margaret menjadi sangat dekat dengan putra Rod dan akhirnya mereka menikah.
"Setelah melewati usia 40, pasti kau akan merasa bahwa sudah tidak ada lagi kesempatan untuk bertemu dengan jodohmu. Namun Tuhan selalu punya rencana lain. Mencoba situs kencan online dan mengikuti kegiatan-kegiatan sukarelawan akan memperluas pergaulan, dan membantumu bertemu dengan orang-orang baru. Siapa tahu salah satu di antara mereka adalah cinta sejatimu."--Margaret Watterworth
Spoiler for Lima:
5. Kisah Tina Tedder dari Atlanta, Georgia
Pada usia 46 tahun, Tina mengalami komplikasi dari penyakit pneumonia yang sudah lama dideritanya. Komplikasi penyakit yang terjadi itulah yang akhirnya membuatnya mempertimbangkan pilihan hidupnya untuk tidak menikah. Dia mulai memikirkan bagaimana dia akan menjalani sisa hidupnya dengan penyakit ini tanpa memiliki pasangan. Akhirnya setelah menjalani operasi kaki pada usia 49 tahun, Tina berkenalan dengan Ted. Ted adalah kakak seorang temannya, yang juga baru saja mengalami operasi kaki karena komplikasi penyakit yang sama. Tina dan Ted akhirnya menikah pada bulan Desember 2012 di usia Tina yang ke-50.
"Seorang wanita di gereja tempatku beribadah berkata bahwa dia terinspirasi oleh apa yang aku alami. Dia sendiri juga belum menikah hingga usia 50-an. Kukatakan padanya bahwa dalam cinta, waktu adalah segalanya. Tuhan mengaturnya."--Tina Tedder
Spoiler for Enam:
6. Kisah Barbara Zamost dari San Fransisco
Barbara pernah berpacaran selama 16 tahun dengan seorang pria hingga memiliki satu anak. Meski begitu, lamanya hubungan dan fakta bahwa mereka telah memiliki seorang putri yang cantik tidak mampu mengantarkan mereka pada pernikahan. Akhirnya Barbara memutuskan untuk berpisah dengan pria tersebut dan mengasuh putri mereka sendirian. Kemudian, setahun setengah pasca putus, Barbara bertemu dengan Alan. Alan adalah teman dari sahabatnya. Barbara jatuh cinta dan tergila-gila pada duda beranak satu ini. Hanya beberapa bulan setelah pertemuan pertama, akhirnya mereka memutuskan menikah di usia Barbara yang ke-50 pada bulan Agustus 2013.
"Semua orang pasti pernah terluka berkali-kali dalam urusan cinta. Jangan pernah menyerah karenanya, dan tetaplah mencari yang paling tepat untukmu. Kau hanya memerlukan satu hati yang tepat untuk berlabuh. Itulah kurasakan dengan Alan."--Barbara Zamost
Spoiler for Tujuh:
7. Kisah Linda Shippy dari New York
Pada usia 47 tahun, Linda akhirnya mencoba peruntungan jodohnya lewat sebuah situs kencan online atas saran salah seorang sahabatnya. Matchmaker.com adalah pilihannya waktu itu. Setelah satu bulan Linda menunggu jodohnya, akhirnya seorang pria bernama Kevin menghubunginya. Mereka pun pergi makan malam dan menjalani proses saling mengenal satu sama lain. Linda merasa Kevin orang yang tepat setelah dia merasa kesepian ketika Kevin pergi meninggalkannya untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Mereka pun akhirnya menikah saat Linda menginjak usia 48 tahun, pada bulan Oktober 2005.?
"Kau tidak akan pernah bisa merencanakan kepada siapa kau akan jatuh cinta. Kriteria pria idaman hanyalah sebatas teori. Kau akan dibuat terkejut oleh pilihan Tuhan untukmu."--Linda Shippy
Quote:
Begitu terharu gan ngebaca kisahnya, mereka yang tak kenal menyerah mencari sosok cinta sejatinya dan pada akhirnya mereka menemukannya di usia yang sudah tua, semoga kisah-kisah tadi menginspirasi kita gan
0
4.8K
Kutip
22
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan