Dua minggu lalu di acara Startup Asia Jakarta, Ken Dean Lawadinata dan Andrew Darwis memberitahu kami tentang rencana untuk mundur dari posisi CEO dan CTO pada forum online terbesar di Indonesia, Kaskus. Kami telah menghubungi mereka dan mendapat konfirmasi bahwa transisi tersebut telah selesai: mereka berdua telah meninggalkan posisi masing-masing. Mantan COO Kaskus, Sukan Makmuri, telah mengambil alih posisi CEO. Sementara posisi CTO sekarang dipisahkan menjadi dua kepala, yakni head of infrastructure dan head of development.

Sukan Makmuri adalah seseorang yang sudah kaya dengan pengalaman ketika ia bergabung dengan Kaskus sebagai COO pada bulan September lalu. Ia sebelumnya juga menjadi VP for the internet banking technology division di Bank of America.

Makmuri bisa memberikan ide-ide dan perspektif baru untuk tim Kaskus. Pencarian untuk CEO pengganti ini telah berlangsung sejak Januari 2011. Ken dan Andrew mencari seseorang yang memiliki visi dan kesabaran yang sama untuk membangun Kaskus dalam jangka panjang, daripada berfokus pada pendapatan jangka pendek.

Ken menyatakan bahwa awalnya mereka berencana untuk merekrut orang dalam, tetapi karena mereka tidak bisa menemukan orang yang cocok, mereka harus merekrut orang dari luar. “Sebagai pengganti, Makmuri adalah sosok yang sangat hebat,” kata Ken di acara Startup Asia. Ia menambahkan :


"Tujuan nomor satu founder bukan mempertahankan posisi mereka, tapi untuk memastikan perusahaannya bertahan..."

Ken dan Andrew akan belajar sebanyak mungkin dari CEO baru dan ada kemungkinan bahwa pasangan ini akan kembali mengambil alih kendali di masa mendatang ketika mereka merasa lebih siap untuk melakukannya.

Ken sekarang menjadi chairman Kaskus sementara Andrew menjadi administrator dan penasihat situs tersebut. Ken juga menjalankan e-commerce untuk kebutuhan bayi bersama istrinya yang bernama Tororo.

Kaskus akan segera ambil bagian dalam persaingan e-commerce yang sengit. Tim Kaskus telah selesai membangun platform jual beli dan akan meluncurkannya pada kuartal pertama tahun depan jika semua berjalan sesuai rencana. Hingga kini, mereka belum menggunakan dana investasi dari GDP Ventures satu sen pun, tapi akan melakukannya hanya jika mereka membutuhkan rencana B.

Pihak yang harus waspada terhadap platform marketplace baru Kaskus adalah Tokopedia, BukaLapak, Lamido milik Rocket Internet, Blanja milik eBay, dan Elevenia milik XL.

Exit terkenal dari perusahaan e-commerce di Indonesia lainnya adalah Remco Lupker dan Arnold Egg dari Tokobagus, serta Ferry Tenka dan Jason Lamuda dari Groupon Disdus.com.


SUMBER

Inilah momen yang menarik bagi Kaskus (dan semua orang)

Ketika founder perusahaan mundur dari jabatannya, orang-orang sering berpikir negatif. Kalimat seperti “wah, ada apa ini?” pasti sering terlintas di benak kita.

Terkadang itu memang benar. Tapi untuk Kaskus kali ini, saya yakin itu tidak tepat. Dan alasannya sederhana: ketika sebuah perusahaan berada dalam masalah, mereka biasanya berusaha menghindari media.

Tapi mantan CEO dan mantan CTO Kaskus, Ken Dean Lawadinata dan Andrew Darwis, tidak seperti itu. Mereka malah naik ke atas panggung dan menjawab beberapa pertanyaan yang mendalam dan sensitif di konferensi Startup Asia Jakarta kami baru-baru ini. Setelah sesi mereka selesai pun, mereka dikepung oleh jurnalis yang masih ingin menggali lebih dalam lagi. Tapi Ken dan Andrew menangani situasi tersebut dengan sangat tenang. Mereka tetap menjadi diri mereka sendiri.

Membawa sebuah perusahaan ke level berikutnya bukanlah pekerjaan mudah, terutama jika perusahaannya sebesar Kaskus yang sudah punya 28 juta pengunjung unik tiap bulannya. Tim yang hebat memang penting untuk membuat semuanya berjalan dengan lancar, tapi kali ini Ken dan Andrew tidak akan menjadi pahlawan yang memimpin tim tersebut. Mereka tidak bisa melakukannya dan mereka tahu itu. Sebuah perubahan perlu dibuat.

Saya rasa kita semua setuju bahwa Ken dan Andrew adalah dua orang yang cerdas. Jika mereka yakin bahwa mereka perlu talenta yang lebih baik untuk membawa Kaskus ke level yang lebih tinggi dan bersedia mundur untuk membuat hal itu terwujud, saya penasaran proyek apa yang sedang dikerjakan Kaskus saat ini. Kita tahu bahwa proyek itu pasti ada hubungannya dengan marketplace e-commerce dan Kaspay. Tapi semua orang masih penasaran apa yang akan terjadi ke depannya.

Orang yang tahu semua rencana tersebut, yakni CEO baru Kaskus, Sukan Makmuri, mungkin bisa menjawabnya. Ia datang dengan segudang pengalaman dari Silicon Valley, dan itu membuat masa depan Kaskus tampak cerah. Pengguna Kaskus dan seluruh pihak di ekosistem teknologi Indonesia harusnya bersemangat menyambut masa depan Kaskus.

Kaskus berpeluang menjadi perusahaan internet lokal bernilai miliaran dolar di Indonesia dengan marketplace online dan layanan e-payment yang sukses. Transisi yang terjadi kemarin dilakukan demi pertumbuhan Kaskus ke depannya. Jadi, kita semua seharusnya merasa bersemangat dan penasaran.

Kaskus hadir tidak hanya sebagai forum lokal terbesar. Perusahaan ini sedang membuat sesuatu yang besar di ranah internet Indonesia.

Mantan CEO Kaskus, Ken Dean Lawadinata, dengan sangat baik menyimpulkan:

"Dengan CEO baru, Kaskus sekarang seperti Ferrari (perusahaan besar dengan banyak pelanggan setia dan pengikut). Kami punya kecepatan, kemampuan, dan otak. Tidak ada alasan untuk tidak bersemangat..."


SUMBER

Komentar TS


Semoga KASKUS tercinta ini kedepanya bisa lebih baik lagi dengan pemilik yang baru....