Quote:
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi kecepatan informasi media online di Indonesia. Menurutnya, media online lah yang membesarkan nama Jokowi-Ahok dengan memberitakan segala kebijakan yang dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Quote:
"Sekarang zamannya berita online," kata Ahok saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema "Sesaknya Opini Negatif Pemerintah di Media Sosial" di Balai Kartini, Jakarta, Kamis 5 Desember 2013.
Quote:
Selain itu, Ahok mengaku banyak belajar dari media online, khususnya soal bagaimana bersikap dan cara bicara. "Saya sekarang lebih jinak. Saya belajar ngerem biar tidak cepat emosi. Saya belajar buat lebih ramah dan slengean kalau bicara," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini bahkan menghitung jumlah berita mengenai Jokowi-Ahok setiap bulannya. "Kalau di online tentang saya itu bisa sampai 2.500 berita tiap bulannya. Kalau berita Pak Jokowi bisa sampai 5.000 berita tiap bulan," ucapnya sambil tertawa.
Namun Ahok menyayangkan banyak media online yang menyajikan berita kurang apik. Dia melihat tidak sedikit media online yang kurang lengkap dalam menyajikan sebuah isu.
"Mereka mengambil quote depannya doang. Yang tengah sama yang belakang sering tidak diambil. Jadi tidak utuh, ini kan jadi masalah," ujarnya.
Untuk menghindari kesalahan informasi, kata dia, Pemprov DKI selalu mendokumentasikan setiap pertemuan dan rapat. Ini sengaja disiapkan untuk meluruskan berita yang kurang lengkap.
Quote:
"Karena dipelintir tadi, ya sudah saya suruh saja humas rekam utuh rapat-rapat buat meluruskan pemberitaan. Rekaman kami upload biar masyarakat bisa mengetahui yang sebenarnya," kata dia.
Meski demikian dia mengingatkan bahwa tugas humas adalah menyampaikan kinerja apa adanya. Bukan mengamankan atasannya. "Mulai lakukan fungsi tatanan humas, transparan, tidak menutupi. Kuncinya kepercayaan. Semua percaya. Semua urusan beres," ucap Ahok menegaskan. (umi)
Sumber
Jika Berkenan


Jangan Lupa

