5 Keluhan dan Kritik Pengusaha Kita Pada Pemerintah Saat Ekonomi Terguncang

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
5 Keluhan dan Kritik Pengusaha Kita Pada Pemerintah Saat Ekonomi Terguncang

battencourt

04-12-2013 06:08

5 Keluhan dan Kritik Pengusaha Kita Pada Pemerintah Saat Ekonomi Terguncang

Spoiler for Tidak Ada Repost Diantara Kita:

[CENTER]TKP[/CENTER]

Sepanjang tahun ini, stabilitas ekonomi nasional tengah menghadapi cobaan. Kondisi perekonomian dunia yang masih diliputi ketidakpastian, mulai dirasakan imbasnya ke perekonomian nasional.

Makin lemahnya nilai tukar Rupiah yang kini mendekati angka Rp 12.000 per USD dan makin lebarnya defisit neraca pembayaran dan perdagangan, melengkapi perlambatan laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Agustus lalu, pemerintah sudah mengeluarkan paket kebijakan penyelamatan perekonomian nasional. Namun, hasilnya belum dirasakan saat ini. Pemerintah berencana kembali mengeluarkan paket kebijakan penyelamatan ekonomi jilid II. Paket kebijakan edisi kedua ini diharapkan mampu mengurangi guncangan perekonomian nasional.

Namun, kalangan ekonom sanksi dengan paket kebijakan yang bakal dikeluarkan pemerintah. Salah satunya Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani yang melihat, paket kebijakan ini tidak akan terlalu berpengaruh pada defisit neraca transaksi berjalan.

Tidak hanya kalangan ekonom yang bersuara keras. Pelaku usaha pun ikut angkat bicara soal kondisi perekonomian nasional yang terus menerus melambat. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, kondisi perekonomian nasional turut mempengaruhi iklim bisnis dalam negeri. Melambatnya laju pertumbuhan ekonomi nasional membuat daya beli masyarakat sedikit berkurang.

Merdeka merangkum lima curhat dan kritik pengusaha pada pemerintah di tengah melambatnya perekonomian nasional. Berikut paparannya.

Quote:

1. Pendapatan Mal Turun

Quote:

Spoiler for Senayan City:

Quote:

Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejak awal tahun ini membuat kalangan dunia usaha khawatir. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi mengeluhkan kondisi perekonomian Indonesia yang terus turun.

Termasuk pelaku usaha sektor ritel. Meskipun beberapa mal dan pusat perbelanjaan dipenuhi konsumen, tapi kebanyakan mulai memperketat belanja mereka.

"Mal memang banyak orang, tapi laporan ritel mereka merasakan penurunan penjualan mereka. Ritel restoran misalnya banyak orang masuk di food court sekarang dan bukan restoran utama,"ucap Sofjan di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (3/12).

Lantaran sepi konsumen, mayoritas pengusaha ritel mulai jor-joran memberikan diskon untuk menarik perhatian pengunjung.

"Restoran tidak ada yang tidak kasih diskon. Mulai bintang 5 dan restoran kecil. Ini susahnya pengusaha sekarang," katanya.

Quote:

2. Kebanjiran Barang Impor

Quote:

Spoiler for Kebanjiran Barang Impor:

Quote:

Pengusaha Chairul Tanjung menyebut, salah satu penyakit ekonomi Indonesia saat ini yakni membludaknya barang impor. Ini terjadi karena tingginya permintaan yang tidak dibarengi dengan produksi yang memadai.

Dalam pandangannya, membanjirnya barang impor tak lepas dari struktur industri yang tidak tepat. Namun pemerintah belum menyentuh sampai ke titik permasalahan yang sesungguhnya, sehingga wajar jika masalah ini tidak kunjung selesai.

"Impornya banyak karena struktur industri kita masih salah,"tegas Chairul Tanjung.

Untuk menghindari ini pemerintah seharusnya memperbaiki fundamental industri dalam negeri mulai dari hulu seperti petrochemical, baja dan segala macam.

"Kebijakan moneter bukan tidak penting, tetapi dia bersifat seperti obat yang bersifat sementara. Panas turunnya kan sementara tapi sakitnya belum diperbaiki, sakitnya itu harus diobati," jelasnya.

Quote:

3. Pemerintah Tak Fokus Selamatkan Ekonomi

Quote:

Spoiler for Pemerintah Tak Fokus Selamatkan Ekonomi:

Quote:

Tahun depan, tantangan dalam perekonomian nasional lebih berat dibanding tahun ini. Terlebih, di tahun politik, pemerintah tidak akan fokus pada penyelamatan ekonomi. Tantangan dari eksternal, gejolak ekonomi dunia mulai berdampak nyata pada perekonomian nasional.

"Ketidakpastian pemilu, dalam negeri, luar negeri kita harus jauh lebih hati-hati. Kenaikan bunga sekarang saja kita sudah mulai agak susah, penurunan produksi sudah terjadi saya takut 2014 ini,"kata Sofjan Wanandi.

Quote:

4. Sambut Baik Anjloknya Rupiah

Quote:

Spoiler for Sambut Baik Anjloknya Rupiah:

Quote:

Pengusaha tidak mempermasalahkan melemahnya nilai tukar rupiah. Sebab, dampaknya tetap bagus buat perekonomian. Salah satu alasannya, kurs yang kini Rp 12.018 per USD akan mendukung kinerja ekspor.

"Indonesia jadi lebih kompetitif, karena ekspor kita lebih kompetitif, impor lebih mahal, artinya secara long term positif," kata Co-Founder Northstar Pacific Patrick Walujo di ASEAN Business Club, Jakarta, Jumat (29/11).

Bahkan defisit neraca akun pembayaran yang terjadi selama beberapa triwulan terakhir jadi masalah, dipercaya bisa membaik di masa mendatang. Patrick beralasan karena keuntungan pengusaha yang bisnisnya mendapat profit berupa dolar amerika akan tumbuh. "Untuk neraca akun pembayaran defisit, dampaknya positif,"ucapnya.

Quote:

5. Pemerintah Terlalu Banyak Janji

Quote:

Spoiler for Pemerintah Terlalu Banyak Janji:

Quote:

Sofjan Wanandi pesimis paket kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan ekonomi akan terlaksana. Dari pengalamannya, semua kebijakan pemerintah selalu terlambat dan pelaksanaannya tidak pernah serius.

"Harus ada kecepatan yang dilakukan dan dilihatkan ke kita kalau pemerintah serius melaksanakan ini. Bukan cuma janji, jangan terlalu banyak janji lebih baik actionnya saja,"katanya.

Agan para pengusaha? Gimana setelah melihat & membaca kritik n keluhan diatas? sebagai pengusaha agan bisa tidak menyimpilkan itu benar / salah?? ane mh bukan pengusaha, cm bisa menyimpilkan aja gan. semoga bermanfaat.

Sumber

Quote:

Spoiler for Pesan TS: