- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
dulu pbb punya saingan
TS
jingspro
dulu pbb punya saingan
WELCOME TO MY TRET
Quote:
asalamualaikum gan abis iseng2 baca sejarah indonesia di google ga ke bayang betapa hebatnya kita dulu
ternyata dulu pbb dan olimpiade ada saingannya lo dan yg lebih mengagumkan lagi saingan pbb dan olimpiade itu yg buat orang kita sendiri oke gpl langsung aja cekibrot
Quote:
Spoiler for conefo:
Conference of The New Emerging Forces (CONEFO) merupakan gagasan Presiden Soekarno untuk membentuk suatu kekuatan blok baru yang beranggotakan negara-negara berkembang untuk menyaingi 2 kekuatan blok sebelumnya (Blok Uni Soviet dan Blok Amerikat Serikat). Untuk keperluan tersebut dibangun suatu kompleks gedung dekat Gelora Senayan yang mendapat bantuan antara lain dari Cina (RRC). Konferensi tersebut belum sempat diselenggarakan dan bangunannya sekarang dipergunakan sebagai Gedung DPR/MPR.
Gedung parlemen yang ada sekarang, dulu dibangun untuk menyongsong perhelatan Conefo (Conference of the New Emerging Forces), kekuatan negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin dan negara-negara kapitalis yang sealiran, untuk menandingi hegemoni PBB. Terlebih bahwa PBB sebagai wadah bangsa-bangsa, selalu dan melulu dikuasai dua negara adi daya (ketika itu) Amerika Serikat dan Uni Soviet. Bung Karno memandang perlu ada wadah alternatif.
Proyek Conefo sama sekali bukan mercu suar dalam pengertian negatif. Dia benar-benar proyek yang dilandaskan pada filosofi tinggi tentang hakikat non-blok yang dicanangkan Bung Karno sejak awal. Indonesia tidak mau menghamba ke Barat, tidak juga menyembah ke Timur. Indonesia adalah negara besar, dengan penduduk yang besar, dan presiden yang besar, yang bisa menyatukan kekuatan negara-negara yang baru merdeka untuk bersatu menjadi satu kekuatan yang harus diperhitungkan.
Dalam pidatonya di markas besar PBB 30 September 1960, Soekarno meminta markas PBB pindah ke tempat yang bebas suasana Perang Dingin. Selain itu ia juga meminta Piagam PBB ditinjau kembali. Tapi suara Soekarno bak mengukir di atas air. Tak berarti apa-apa.
Empat tahun kemudian, 1964, Soekarno mulai mengontak konco-konconya di RRC dan RPA untuk membangun Conefo sebagai kekuatan tandingan. RRC setuju dan RPA pun tiada ragu. Akhir tahun itu juga kedua konco besar Soekarno itu mengirimkan bantuan beberapa kapal berisi bahan bangunan bakal gedung Conefo ke Jakarta. Tepatnya di Senayan sebelah barat Gelora Bung Karno.
Konflik Soekarno dengan Tunku Abdul Rahman dari negara jiran Malaysia menambah semangat Soekarno untuk hengkang dari PBB secepatnya. 31 Desember 1964 Soekarno memberi ultimatum pada PBB. “Jikalau PBB menerima Malaysia sebagai anggota dewan keamanan, kita, Indonesia, akan meninggalkan PBB. Sekarang!”
Seminggu setelah itu, Malaysia diterima PBB dan Seokarno membuktikan janjinya. “Sekarang Indonesia keluar dari PBB. Bagi kita, mahkota kemerdekaan adalah kemampuan untuk terbang dengan sayap sendiri,” tegas Soekarno. Tanggal 20 Januari 1965, surat dilayangkan. Pemerintah Indonesia resmi keluar sebagai anggota PBB per tanggal 1 Januari 1960.
Pembangunan gedung Conefo pun dipacu. Pro kontra bermunculan pada rencana itu, sampai-sampai banyak orang menyebut proyek itu sebagai Megalomania Soekarno.
Tantangan pun dikeluarkan oleh Soekarno untuk membangun gedung Conefo dengan beberapa syarat yang boleh disebut dahsyat. Bak kisah Roro Jongrang dan Bandung Bondowoso, Seokarno ingin membangun gedung Conefo lebih megah dari markas besar PBB di New York sebagai syarat pertama. Syarat kedua ia harus lebih bagus dari People Palace di Beijing. Ketiga, pembangunan ini harus selesai dalam waktu satu tahun karena Conefo akan diselenggarakan akhir tahun 1966.
“Biaya tak ada masalah,” begitu kira-kira sumbar Soekarno tentang pendanaan gedung ini. Kabarnya semua pengeluaran akan ditanggung bersama oleh anggota The New Emerging Force
Gedung parlemen yang ada sekarang, dulu dibangun untuk menyongsong perhelatan Conefo (Conference of the New Emerging Forces), kekuatan negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin dan negara-negara kapitalis yang sealiran, untuk menandingi hegemoni PBB. Terlebih bahwa PBB sebagai wadah bangsa-bangsa, selalu dan melulu dikuasai dua negara adi daya (ketika itu) Amerika Serikat dan Uni Soviet. Bung Karno memandang perlu ada wadah alternatif.
Proyek Conefo sama sekali bukan mercu suar dalam pengertian negatif. Dia benar-benar proyek yang dilandaskan pada filosofi tinggi tentang hakikat non-blok yang dicanangkan Bung Karno sejak awal. Indonesia tidak mau menghamba ke Barat, tidak juga menyembah ke Timur. Indonesia adalah negara besar, dengan penduduk yang besar, dan presiden yang besar, yang bisa menyatukan kekuatan negara-negara yang baru merdeka untuk bersatu menjadi satu kekuatan yang harus diperhitungkan.
Dalam pidatonya di markas besar PBB 30 September 1960, Soekarno meminta markas PBB pindah ke tempat yang bebas suasana Perang Dingin. Selain itu ia juga meminta Piagam PBB ditinjau kembali. Tapi suara Soekarno bak mengukir di atas air. Tak berarti apa-apa.
Empat tahun kemudian, 1964, Soekarno mulai mengontak konco-konconya di RRC dan RPA untuk membangun Conefo sebagai kekuatan tandingan. RRC setuju dan RPA pun tiada ragu. Akhir tahun itu juga kedua konco besar Soekarno itu mengirimkan bantuan beberapa kapal berisi bahan bangunan bakal gedung Conefo ke Jakarta. Tepatnya di Senayan sebelah barat Gelora Bung Karno.
Konflik Soekarno dengan Tunku Abdul Rahman dari negara jiran Malaysia menambah semangat Soekarno untuk hengkang dari PBB secepatnya. 31 Desember 1964 Soekarno memberi ultimatum pada PBB. “Jikalau PBB menerima Malaysia sebagai anggota dewan keamanan, kita, Indonesia, akan meninggalkan PBB. Sekarang!”
Seminggu setelah itu, Malaysia diterima PBB dan Seokarno membuktikan janjinya. “Sekarang Indonesia keluar dari PBB. Bagi kita, mahkota kemerdekaan adalah kemampuan untuk terbang dengan sayap sendiri,” tegas Soekarno. Tanggal 20 Januari 1965, surat dilayangkan. Pemerintah Indonesia resmi keluar sebagai anggota PBB per tanggal 1 Januari 1960.
Pembangunan gedung Conefo pun dipacu. Pro kontra bermunculan pada rencana itu, sampai-sampai banyak orang menyebut proyek itu sebagai Megalomania Soekarno.
Tantangan pun dikeluarkan oleh Soekarno untuk membangun gedung Conefo dengan beberapa syarat yang boleh disebut dahsyat. Bak kisah Roro Jongrang dan Bandung Bondowoso, Seokarno ingin membangun gedung Conefo lebih megah dari markas besar PBB di New York sebagai syarat pertama. Syarat kedua ia harus lebih bagus dari People Palace di Beijing. Ketiga, pembangunan ini harus selesai dalam waktu satu tahun karena Conefo akan diselenggarakan akhir tahun 1966.
“Biaya tak ada masalah,” begitu kira-kira sumbar Soekarno tentang pendanaan gedung ini. Kabarnya semua pengeluaran akan ditanggung bersama oleh anggota The New Emerging Force
nah itu conefo udah sekarang kita bahas ganefo
Quote:
Spoiler for ganefo:
Pada masa pemerintahan Bung Karno, Indonesia pernah membuat dunia terkejut dalam bidang olahraga, yaitu dengan diadakannya GANEFO (Games of New Emerging Forces), yaitu semacam event olahraga antar negara, mirip seperti olimpiade, namun pesertanya adalah negara-negara berkembang. Bung Karno sendiri juga yang menyatakan bahwa pelaksanaan GANEFO ini untuk menandingi Olimpiade. Bung Karno melakukan GANEFO setelah pada Asian Games di Jakarta tahun 1962, ia melarang Israel dan Taiwan ikut serta karena alasan politik. Indonesia diskors IOC (komite olimpiade) dan memutuskan keluar dari IOC.
GANEFO pertama dilangsungkan di Jakarta, 10 November 1963, dan diikuti oleh 2000 atlet dari 51 negara di Asia, Africa, Amerika Latin, dan Eropa. Motto dalam GANEFO ini adalah Maju Terus Jangan Mundur (Onward! No Retreat). Penyelenggaraan GANEFO ini diboikot negara-negara barat, meski tetap berlangsung. IOC juga memberi peringatan kepada atlet-atlet yang ikut GANEFO, bahwa mereka yang ikut GANEFO dilarang ikut olimpiade.
GANEFO kedua direncanakan diadakan tahun 1967 di Kairo, Mesir namun gagal karena masalah politik. Namun sempat diadakan Asian GANEFO tahun 1966 di Kamboja dan pesertanya hanya dari negara Asia. Asian GANEFO kedua direncanakan diadakan di Korea Utara, namun hal itu tak pernah terjadi.
Negara-negara peserta GANEFO pertama:
Afghanistan, Albania, Algeria, Argentina, Belgium, Bolivia, Brazil, Bulgaria, Burma, Cambodia, Ceylon, Cuba, Czechoslovakia, Democratic People’s Republic of Korea, Dominican Republic, Finland, France, German Democratic Republic, Guinea, Hungary, Indonesia, Iraq, Italy, Japan, Laos, Lebanon, Mexico, Mongolia, Morocco, the Netherlands, Nigeria, Pakistan, Palestine, People’s Republic of China, the Philippines, Poland, Republic of Mali, Rumania, Saudi Arabia, Senegal, Somalia, USSR, North Vietnam, the United Arab Republic (Egypt), Uruguay, etc.
GANEFO pertama dilangsungkan di Jakarta, 10 November 1963, dan diikuti oleh 2000 atlet dari 51 negara di Asia, Africa, Amerika Latin, dan Eropa. Motto dalam GANEFO ini adalah Maju Terus Jangan Mundur (Onward! No Retreat). Penyelenggaraan GANEFO ini diboikot negara-negara barat, meski tetap berlangsung. IOC juga memberi peringatan kepada atlet-atlet yang ikut GANEFO, bahwa mereka yang ikut GANEFO dilarang ikut olimpiade.
GANEFO kedua direncanakan diadakan tahun 1967 di Kairo, Mesir namun gagal karena masalah politik. Namun sempat diadakan Asian GANEFO tahun 1966 di Kamboja dan pesertanya hanya dari negara Asia. Asian GANEFO kedua direncanakan diadakan di Korea Utara, namun hal itu tak pernah terjadi.
Negara-negara peserta GANEFO pertama:
Afghanistan, Albania, Algeria, Argentina, Belgium, Bolivia, Brazil, Bulgaria, Burma, Cambodia, Ceylon, Cuba, Czechoslovakia, Democratic People’s Republic of Korea, Dominican Republic, Finland, France, German Democratic Republic, Guinea, Hungary, Indonesia, Iraq, Italy, Japan, Laos, Lebanon, Mexico, Mongolia, Morocco, the Netherlands, Nigeria, Pakistan, Palestine, People’s Republic of China, the Philippines, Poland, Republic of Mali, Rumania, Saudi Arabia, Senegal, Somalia, USSR, North Vietnam, the United Arab Republic (Egypt), Uruguay, etc.
Quote:
nih gan ada foto2 ttg ganefo
Spoiler for ganefo:
Quote:
gman gan kebayang kan hebatnya kita dulu
Quote:
sekian gan dari tret ane jagan lupa sama
Spoiler for sumber:
mbah google
0
2.5K
Kutip
14
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan