"NGAWUR KARENA BENAR" Sudjiwo Tejo [Ketika Normal Justru Merusak Akal Sehat]
TS
Vinylshakerz
"NGAWUR KARENA BENAR" Sudjiwo Tejo [Ketika Normal Justru Merusak Akal Sehat]
Spoiler for :
“Berani karena benar” sudah tidak spesial lagi. Sekarang yang spesial adalah “ngawur karena benar”. Sujiwo Tejo menghidangkan hal-hal yang spesial.
Bak martabak spesial, tepatnya martabat dari kengawuran yang berpondasi kebenaran. Jurus-jurus terakhir bagi kita setelah mentok pada jurus-jurus lain yang konon sistematis, santun dan berbudi pekerti. Setelah kita endus bahwa di balik kedok tertata, sopan dan bertata krama itu ternyata adalah kepalsuan, ketika itulah ngawurisme bermula.
“Ngawurisme” disalurkan dengan gaya urakan. Urakan menurutnya berbeda dengan kurang ajar. Urakan adalah pelanggaran peraturan termasuk dalam pikiran karena tidak sesuai dengan hati nurani. Kurang ajar adalah pelanggaran yang dilakukan hanya karena dorongan nafsu sesaat.
Wahai jiwa yang hangat, selamat datang di alam ngawur.
Spoiler for :
Sudjiwo Tejo adalah sosok manusia pertama yang mampu memutar balikan segala sesuatu yang menurut ane (TS) itu normal menjadi sesuatu yang janggal. Disini ane mau share sedikit kata-kata Sudijwo Tejo yang terdapat di setiap Bab buku "Ngawur Karena Benar".
Spoiler for :
Awali dengan mengatakan
Quote:
Jika dengan “jancuk” pun aku tak sanggup lagi menjumpaimu, air mata manalagi dapat kuketuk pintu hatimu?
-Sudjiwo Tejo
Spoiler for Pertama:
Quote:
“Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan” (Kinclong Banyuwangi Bagi Asterix, hal.13)
Spoiler for Kedua:
Quote:
“Lagu kebangsaan pastilah bukan semacam sistem demokrasi yang bisa didatangkan dari luar dan harus bisa dipakai oleh seluruh daerah yang tanpa sejarah demokrasi, karena lagu kebangsaan bukan demokrasi yang rasional dan bisa dicapai dengan pembelajaran. Lagu kebangsaan adalah urusan emosional.” (Amandemen Indonesia Raya, hal 19)
Spoiler for Ketiga:
Quote:
“Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda.” (Masa Depan Sembilan Kebohongan, hal.24)
Spoiler for Keempat:
Quote:
“Bapak-bapak dan ibu-ibu… Kalau kita ingin Capres yang pro anak muda, tak ada pilihan lain kecuali Yuni Shara!” (Gang Landak di Kampung Naga, hal.29)
Spoiler for Kelima:
Quote:
“Perempuan kalau marah kan teriaknya ‘jangan renggut kehormatanku’, bukan ‘jangan renggut dewan kehormatanku’!!!” (Komisi Peternakan Kroto, hal.56)
Spoiler for Keenam:
Quote:
“Hidup ini tergantung anggapan” (Detektif Conan Menjelma Ramawijaya, hal.62)
Spoiler for Ketujuh:
Quote:
“Uang susah dicari. Saya pasti harus korupsi lagi di luar penjara. Saya bukan monyet yang bisa hidup dari makanan sisa.” (Detektif Conan Menjelma Ramawijaya, hal.64)
Spoiler for Kedelapan:
Quote:
“Ternyata masalah sudah berhasil dipecahkan, yaitu pecah dari satu masalah menjadi dua masalah.” (Tentang Burisrawa Berwajah Gayus, hal.78)
Spoiler for Kesembilan:
Quote:
“Negeri sampean kan cuma punya buah anggur. Kami punya buah simalakama. Maknanya serbasalah. Nggak ada film impor nggak ada saingan. Orang-orang sini bikin film seenaknya sendiri, biasanya soal genderuwo. Tapi dikasih film impor, film-film lokal jadi mati..” (Sekali Jujur, 2-3 Bohong Terlampaui, hal. 106)
Spoiler for Kesepuluh:
Quote:
“Cinta tidak mengenal pengorbanan. Ketika kau sudah mulai merasa berkorban, pada saat itu juga cintamu sudah mulai memudar..” (“Doktor You Know Me So Well..”, hal.115)
Spoiler for Kesebelas:
Quote:
“Puncak kangen yang paling dahsyat itu ketika dua orang tidak saling menelpon, SMS, BBM dan lain-lain tetapi keduanya diam-diam saling mendoakan..” (Lupa Udin se-Mayapada, hal.242)
Spoiler for :
kalau agan mau nambahi silahkan, nanti ane taroh pejwan